Dalam bisnis, Anda tentu sudah paham bahwa sistem akuntansi sangat penting, baik itu untuk perusahaan kecil, menengah, maupun besar sekalipun. Akan tetapi, sistem akuntansi tidak hanya sebatas pembukuan. Sebab, sistem akuntansi dalam sebuah entitas bisnis akan menghasilkan apa yang disebut sebagai laporan keuangan perusahaan.
Table of Contents
Secara garis besar, laporan keuangan adalah catatan tertulis yang mengungkapkan aktivitas serta performa keuangan bisnis sebuah perusahaan. Nah, laporan keuangan ini sering diaudit pula oleh yang disebut sebagai auditor untuk memastikan akurasinya bagi tujuan perpajakan, pembiayaan, atau investasi.
Di dalam laporan keuangan, terdapat 3 jenis utama yang harus Anda ketahui serta wajib disusun oleh setiap perusahaan. Ketiga jenis tersebut adalah:
Sekarang, Anda sudah mendapatkan gambaran umum pengertian laporan keuangan dalam penjelasan di atas. Para pengguna laporan keuangan seperti para investor atau para analis keuangan mengandalkan data keuangan guna menganalisis performa suatu perusahaan.
Di samping itu, data-data keuangan tersebut juga digunakan untuk memprediksi arah harga saham sebuah perusahaan di masa depan bagi perusahaan yang sudah terdaftar (listing) di bursa saham.
Nah, data-data yang dibutuhkan tersebut dapat diperoleh dari laporan tahunan (annual report) perusahaan yang sudah diaudit, dan di dalamnya laporan keuangan perusahaan.
Apabila dirangkum, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan data-data keuangan penting dan relevan yang digunakan oleh investor, analis pasar, kreditor, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya untuk mengevaluasi kondisi kesehatan perusahaan secara finansial, serta potensi keuntungannya.
Neraca adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan rangkuman atau gambaran aset, kewajiban (liabilitas), dan modal para pemegang saham pada satu waktu tertentu.
Kalau Anda melihat contoh laporan keuangan perusahaan untuk neraca, Anda bisa temukan keterangan tanggal seperti “per 31 Desember 2020”, yang menunjukkan kapan neraca tersebut disusun. Biasanya, tanggal yang dimaksud adalah tanggal pada akhir tahun fiskal, yaitu 31 Desember setiap tahunnya.
Ada rumus yang digunakan di dalam neraca, yaitu:
Aset = Kewajiban + Modal
Artinya, total aset dalam neraca haruslah sama dengan total kewajiban ditambah dengan total modal.
Secara umum, data keuangan di dalam neraca laporan keuangan perusahaan menunjukkan bagaimana aset-aset perusahaan didanai, baik itu lewat kewajiban seperti utang, atau lewat modal pemegang saham. Di dalam neraca, aset ditulis secara berurutan berdasarkan tingkat likuiditasnya – aset yang lebih likuid dinyatakan terlebih dahulu.
Sementara itu, kewajiban dinyatakan berdasarkan urutan pembayarannya di dalam neraca, di mana kewajiban yang harus dibayarkan lebih dulu adalah yang dinyatakan lebih dulu.
Dengan begitu, kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar yang harus dilunasi dalam kurun waktu maksimal 12 bulan dinyatakan terlebih dahulu dibandingkan kewajiban jangka panjang atau kewajiban tidak lancar.
Baca Juga : Contoh Soal Neraca Saldo Setelah Penutupan dan Pencatatan Mudahnya
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini adalah elemen-elemen yang dilaporkan di dalam neraca:
Sementara itu, laporan laba rugi menunjukkan laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu – satu tahun untuk laporan keuangan tahunan, dan kuartalan untuk laporan keuangan kuartal.
Di dalam laporan laba rugi, terdapat penyajian rangkuman pendapatan, biaya, penghasilan bersih, dan laba per lembar saham (earning per share atau EPS). Biasanya, penyajian laporan laba rugi untuk satu periode juga disertai dengan data 2 atau 3 tahun sebelumnya sebagai perbandingan.
Secara umum, rumus di dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Laba bersih = Pendapatan – Biaya
Apabila selisih antara pendapatan dan biaya positif, artinya perusahaan menghasilkan laba atau keuntungan. Sedangkan jika selisihnya negatif, artinya terjadi kerugian.
Laporan laba rugi merupakan salah satu dari ketiga jenis laporan keuangan utama yang bertujuan untuk menunjukkan performa keuangan sebuah perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu dengan fokus pada pendapatan dan biaya perusahaan dalam satu periode tertentu.
Pendapatan operasional adalah pendapatan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan dengan menjual produk atau jasanya. Artinya, jenis pendapatan yang satu ini dihasilkan dari aktivitas bisnis inti sebuah perusahaan.
Sebagai contoh dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur kendaraan bermotor, pendapatan operasional yang dilaporkan di dalam laporan laba rugi adalah pendapatan yang dihasilkan dari produksi dan penjualan kendaraan bermotor.
Sedangkan pendapatan non-operasional adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari aktivitas bisnis inti perusahaan. Dengan demikian, pendapatan tersebut dihasilkan di luar operasional utama sebuah entitas bisnis, seperti:
Biaya-biaya primer atau utama merupakan biaya yang terjadi selama berlangsungnya aktivitas perusahaan dalam rangka menghasilkan pendapatan dari aktivitas utama bisnis.
Beberapa contoh biaya tersebut meliputi harga pokok penjualan (HPP), biaya gaji, komisi penjualan, tagihan listrik, biaya penjualan, biaya administrasi, depresiasi atau amortisasi, dan biaya R&D (research and development atau riset dan pengembangan).
Sedangkan biaya-biaya yang dikaitkan dengan aktivitas operasional sampingan atau di luar aktivitas utama bisnis termasuk utang atau pinjaman. Apabila terjadi kerugian dari penjualan aset, kerugian tersebut juga dicatat sebagai biaya.
Tujuan utama dari laporan laba rugi adalah untuk mengungkapkan secara mendetail profitabilitas – kemampuan sebuah bisnis untuk menghasilkan profit atau laba – dan hasil dari aktivitas bisnis secara keuangan.
Meski demikian, akan lebih efektif apabila laporan laba rugi juga menunjukkan apakah ada kenaikan atau penurunan laba atau pendapatan dengan cara membandingkannya dengan data dari periode-periode sebelumnya.
Dengan demikian, para investor juga bisa melakukan analisis laporan keuangan untuk menilai sebaik apa manajemen yang diterapkan oleh perusahaan dalam mengendalikan biaya guna meningkatkan laba dari waktu ke waktu.
Jaman sekarang, Anda tidak perlu repot lagi dalam monitoring biaya yang terjadi dalam bisnis. Sudah ada pembukuan berbasis teknologi yang akan bantu Anda untuk mengetahui untung rugi bisnis dengan cepat dan mudah.
Seluruh proses analisa keuangan bisnis sudah terbantu dengan software akuntansi online yang realtime. Dengan begitu Anda siap membuat keputusan yang efisien dan mengembangkan strategi bisnis lainnya dengan lebih efektif.
Laporan arus kas merupakan jenis laporan keuangan perusahaan yang mengukur seberapa baik sebuah perusahaan dalam menghasilkan kas untuk membayar kewajiban utang, mendanai biaya operasional, dan membiayai investasi. Laporan yang satu ini melengkapi neraca dan laporan laba rugi.
Lewat laporan arus kas, para pengguna laporan keuangan bisa memahami seperti apa operasional sebuah bisnis berlangsung, dari mana uangnya diperoleh, dan bagaimana uangnya dipergunakan. Di samping itu, laporan ini juga dapat memberikan informasi mengenai apakah sebuah perusahaan memiliki kondisi finansial yang baik atau tidak.
Berbeda dengan kedua jenis laporan keuangan di atas, tidak ada rumus tertentu yang bisa digunakan di dalam laporan arus kas. Meski demikian, di dalam laporan ini terdapat 3 bagian yang melaporkan aliran atau arus kas dari beragam aktivitas penggunaan kas.
Yang dimaksud sebagai aktivitas operasional di dalam jenis laporan keuangan perusahaan yang satu ini meliputi apa saja sumber kas masuk dan untuk apa saja kas dipergunakan dalam rangka menjalankan bisnis utamanya, yaitu menjual produk atau jasa.
Kas dari operasional meliputi segala jenis perubahan pada rekening kas, piutang, depresiasi, persediaan, dan utang. Misalnya pembayaran gaji, pajak penghasilan, bunga, sewa, hingga penerimaan kas dari penjualan produk atau jasa.
Aktivitas investasi di dalam laporan arus kas meliputi segala sumber kas masuk dan untuk apa saja kas dipergunakan yang berkaitan dengan investasi perusahaan dalam jangka panjang.
Beberapa contoh aktivitas yang masuk ke dalam kategori ini termasuk pembelian atau penjualan aset, pinjaman yang diberikan kepada vendor atau diterima dari pelanggan, maupun pembayaran yang berkaitan dengan aktivitas merger atau akuisisi.
Kas dari aktivitas pembiayaan meliputi kas yang didapatkan dari investor maupun bank, serta penggunaan kas untuk pembayaran kepada pemegang saham.
Yang termasuk ke dalam aktivitas pembiayaan misalnya penerbitan utang atau ekuitas, pembelian kembali saham, pinjaman, pembayaran dividen, atau pembayaran ulang utang.
[elementor-template id="26379"]
Nah, rangkuman penjelasan mengenai laporan keuangan perusahaan di atas membahas tentang laporan keuangan secara umum. Akan tetapi, dalam penerapannya, tentu ada beberapa perbedaan yang dikarenakan oleh kategori atau jenis industrinya.
Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang akan memiliki beberapa perbedaan tertentu yang berkaitan dengan jenis aktivitas usahanya. Oleh karena itu, perbedaan laporan keuangan antara perusahaan jasa dan dagang bisa dilihat dari neraca dan laporan laba rugi.
Contoh perusahaan dagang yang paling umum adalah bisnis ritel dan grosir (wholesale), di mana keduanya menjual langsung kepada pembeli mereka. Dan siklus operasional perusahaan dagang terjadi sepanjang sejak produk dibeli sampai akhirnya dijual.
Nah, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perbedaan di dalam laporan keuangan perusahaan jasa dan dagang paling mudah diidentifikasi terdapat di dalam neraca dan laporan laba rugi.
Laporan laba rugi ini menunjukkan performa keuangan sebuah perusahaan dari aktivitas operasionalnya terlebih dahulu, dan kemudian mengungkapkan untung dan rugi yang berasal dari operasional utama secara terpisah.
Karena laporan laba rugi mempengaruhi neraca, perbedaan di antara perusahaan jasa dan dagang pasti juga bisa ditemukan di dalam neraca masing-masing perusahaan. Sebab, perusahaan dagang memiliki rekening persediaan, yang juga memiliki persentase besar terhadap aset perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dagang secara umum memiliki kas yang jumlahnya relatif lebih kecil dibandingkan perusahaan jasa.
Sementara itu, aset perusahaan jasa cenderung lebih condong dan berat pada rekening piutangnya. Nah, karena aset perusahaan jasa tidak memiliki rekening persediaan, artinya proporsi atau persentase piutangnya terhadap total aset jadi lebih besar.
Baik perusahaan jasa maupun dagang sama-sama bisa mengalami untung maupun rugi dari aktivitas di luar inti bisnisnya. Hanya saja, terdapat perbedaan di antara kedua jenis perusahaan tersebut, tepatnya berkaitan dengan sumber untung atau rugi tersebut.
Baca Juga : Contoh Buku Besar Perusahaan Dagang dan Cara Praktis Membuatnya
Sebagai contoh, sebuah perusahaan dagang memutuskan untuk mendekorasi ulang tokonya dengan menjual beberapa furnitur lama. Nah, dari penjualan furniture tersebut, perusahaan mendapatkan untung. Sementara itu, perusahaan jasa bisa mendapatkan untung dari penjualan paten.
Di samping itu, tuntutan hukum juga bisa jadi masalah bagi kedua jenis perusahaan. Untuk perusahaan dagang, tuntutan yang terjadi sering berkaitan dengan barang cacat. Sedangkan pada perusahaan jasa, tuntutan yang terjadi cenderung timbul dari pelanggaran kontrak.
Baik perusahaan jasa maupun dagang sama-sama menyusun laporan laba rugi agar para pengguna laporan keuangan bisa memahami bagaimana aktivitas operasional berlangsung. Nah, untuk perusahaan dagang, laporan keuangan disusun juga sebagai bentuk kejelasan mengenai persediaan barang dagangan.
Nah, perhitungan persediaan di dalam perusahaan dagang ini diungkapkan di dalam rekening harga pokok penjualan (HPP), yaitu akun biaya yang menunjukkan biaya pembelian persediaan sampai akhirnya barang dikirimkan kepada pelanggan. Oleh karena itu, Anda tidak akan menemukan rekening HPP di dalam laporan keuangan perusahaan jasa.
Perbedaan lainnya di dalam laporan keuangan bagi perusahaan jasa dan dagang juga bisa Anda lihat pada sumber peningkatan maupun penurunan pendapatan bersih masing-masing perusahaan.
Pada perusahaan jasa, jenis bisnis yang satu ini biasanya tidak memiliki rekening biaya yang banyak. Dengan demikian, peningkatan atau penurunan pada pendapatan bersih nyaris seluruhnya disebabkan oleh proses untuk menghasilkan penjualan.
Baca Juga : 5 Cara Mudah Membuat Laporan Rekening Koran Bank
Sementara itu, penjualan yang dibuat tidak selalu mempengaruhi peningkatan atau penurunan pendapatan bersih pada perusahaan datang. Sebab, terjadinya fluktuasi pendapatan bersih pada perusahaan dagang bisa jadi disebabkan oleh adanya fluktuasi pada biaya.
Seluruh data yang disajikan di dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dipergunakan untuk menghitung berbagai rasio keuangan. Rasio-rasio tersebut dapat memberikan gambaran mengenai performa keuangan perusahaan serta masalah yang dapat timbul agar dapat ditangani sesegera mungkin.
Nah, seluruh informasi di dalam ketiga jenis laporan keuangan perusahaan tersebut tak hanya unik, tapi juga saling terhubung. Dengan begitu, ketiga laporan tersebut dapat memberikan gambaran komprehensif atau menyeluruh mengenai aktivitas operasional perusahaan.
Neraca menyajikan informasi nilai buku perusahaan, yaitu total aset dikurangi kewajiban. Selain itu, total modal dalam neraca juga dapat digunakan untuk menganalisis kewajiban dan modal secara bersamaan, serta efektivitas perusahaan dalam mengelola aset jangka panjang serta piutang.
Ada beberapa jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam menganalisis neraca, seperti asset turnover, receivable turnover, debt to assets, debt to equity, quick ratio, dan days to sales.
Laporan laba rugi menyajikan informasi yang lebih lengkap mengenai aktivitas operasional perusahaan. Lebih lengkapnya, laporan ini menunjukkan biaya langsung, biaya tak langsung, dan biaya modal yang terjadi.
Laporan laba rugi juga punya pengaruh luar biasa terhadap neraca dan laporan arus kas.
Biaya langsung merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas untuk menghasilkan pendapatan, dan biasanya langsung dikategorikan sebagai biaya HPP pada perusahaan dagang, atau biaya penjualan pada perusahaan dagang.
Total penjualan dikurangi dengan biaya langsung untuk menghitung laba kotor (gross profit), yang dianalisis dan dibandingkan dengan total penjualan.
Biaya tak langsung adalah biaya yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas untuk menghasilkan pendapatan perusahaan. Contohnya gaji, biaya administrasi, biaya R&D, serta depresiasi dan amortisasi. Kategori biaya ini dikurangkan dari laba kotor untuk menghitung laba operasional.
Kategori berikutnya adalah biaya modal, yang meliputi bunga, pajak, dan hal-hal luar biasa lainnya. Setelah laba operasional dihitung, angka tersebut akan dikurangi dengan biaya modal untuk menghitung laba/rugi bersih.
Analisis pada laporan laba rugi umumnya berkaitan erat dengan analisis profitabilitas perusahaan. Oleh karenanya, rasio-rasio yang biasa digunakan misalnya rasio laba kotor, margin operasional, dan margin bersih.
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai tingkat likuiditas perusahaan secara menyeluruh dengan menyajikan aliran masuk dan keluar kas dalam satu periode akuntansi tertentu.
Secara komprehensif, seluruh laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan punya peran penting dalam memberikan pemahaman mengenai performa perusahaan, serta menjadi alat untuk melakukan analisis laporan keuangan dari berbagai sudut.
Ketika laporan laba rugi memberikan pemahaman mendalam tentang aktivitas operasional usaha yang menghasilkan pemasukan bagi perusahaan, neraca dan laporan arus kas fokus pada manajemen modal perusahaan, tepatnya untuk aset dan struktur permodalannya.
Lebih jauh lagi, perusahaan dengan performa tinggi pasti akan menunjukkan performa memuaskan dari segi efisiensi operasional, manajemen aset, hingga struktur permodalannya.
Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan punya tanggung jawab besar dalam mengawasi ketiga hal tersebut demi kepentingan para pemegang saham, di mana ketiganya terungkap di dalam laporan keuangan perusahaan yang informasinya saling terhubung.
Laporan keuangan perusahaan menyajikan dan menyediakan informasi yang sangat kaya mengenai kondisi dan aktivitas operasional perusahaan, terutama dari kacamata keuangan. Karena pentingnya peran laporan keuangan dan tujuannya, penting bagi perusahaan untuk membuat laporan keuangan yang tak hanya lengkap, tapi juga akurat serta andal untuk membantu para penggunanya dalam membuat keputusan.
Kini tak perlu ribet, pembukuan berbasis teknologi siap membantu Anda dalam menyiapkan laporan keuangan. Sistem Harmony ini merupakan software akuntansi berbasis cloud.
Semua transaksi bisa dicatat dan dikelola dengan mudah. Sehingga laporan keuangan yang Anda inginkan bisa disediakan secara realtime. Yuk, tunggu apalagi? Anda bisa memulainya dengan Gratis 30 hari di sini dan juga follow social media kami di Facebook, Instagram dan Linkedin.