Apa Saja Kewajiban Fiskus dan Mengapa Penting Bagi Wajib Pajak?

Fiskus umumnya merupakan seorang pegawai Ditjen Pajak yang memiliki wewenang sesuai undang-undang. Agar manajemen pajak berjalan dengan baik, maka sudah menjadi kewajiban fiskus untuk membantu memperlancar urusan fiskal.

Bahkan, seringkali kewajiban fiskus ini berhadapan langsung dengan wajib pajak yang masih bingung menghitung perpajakan.

Meskipun perkembangan teknologi modern turut mendukung layanan perpajakan, namun tetap saja wajib pajak harus tetap memenuhi persyaratan layanan perpajakan seperti perpanjangan sertifikat elektronik, atau lainnya. Sehingga, di sini peran fiskus pajak akan sangat membantu masyarakat.

Pengertian Fiskus Adalah

Jadi apa itu fiskus? Sejak zaman Romawi kuno, profesi fiskus pajak sudah dikenal. Pada masa itu, bendaharawan kaisar atau raja menjelaskan apa itu fiskus. Jika dilihat dari kamus Oxford, maka fiskus adalah money bag atau kantong uang. Sebab, di masa lalu, fiskus adalah orang yang mengelola keuangan atau pundi-pundi uang kerajaan.

Menurut pengertiannya, fiskus adalah pegawai pemerintah yang diberikan tanggung jawab atau wewenang khusus untuk melakukan penagihan dan pengelolaan pajak. Kewajiban fiskus adalah membantu agar wajib pajak bisa membayarkan atau melunasi hutang pajak pada negara.

Baca Juga: Langkah Mudah Menghitung Pajak Notaris

Apa Saja Tugas Fiskus Pajak?

Perlu dipahami di sini, bahwa secara umum fiskus bukan hanya pegawai Ditjen Pajak. Tetapi, bisa juga dari Dirjen Bea Cukai, pejabat yang ditunjuk, hingga gubernur atau kepala daerah seperti bupati dan walikota. Sebab, bukan hanya pajak di wilayah pusat, fiskus pajak juga dapat membantu wajib pajak di daerah-daerah.

Yang terpenting, kewajiban fiskus adalah melakukan koordinasi atau pengelolaan penerimaan pajak. Nantinya, fungsi pajak akan dimaksimalkan untuk pembangunan negara. Termasuk membangun infrastruktur, fasilitas umum, biaya pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

Tugas fiskus pajak adalah sebagai berikut:

1. Membuat Surat Penetapan Pajak

   Tugas fiskus pajak adalah membuat SKP atau Surat Ketetapan Pajak. Yaitu, surat yang memutuskan berapa besaran dan detail tentang tagihan pajak.

2. Membuat Surat Tagihan Pajak

   Selanjutnya, tugas fiskus pajak adalah membuat surat tagihan pajak untuk mengingatkan wajib pajak agar bisa membayar pajak tepat waktu dan terhindar sanksi atau denda administratif. Jika wajib pajak masih menunda pembayaran pajak, maka kewajiban fiskus adalah membuat surat teguran pajak.

3. Mengambil Keputusan Tentang Pajak

   Dalam poin ini, tugas fiskus pajak adalah mengambil keputusan tentang bagaimana mengelola uang pajak. Baik, pajak pusat atau pajak daerah. Terutama pengelolaan pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah).

4. Audit Pajak

   Berikutnya, tugas fiskus pajak adalah memeriksa atau mengaudit laporan pajak. Termasuk meneliti apakah data-data pajak yang diserahkan oleh wajib pajak sudah akurat sesuai undang-undang.

5. Mengeksekusi Penyegelan

   Dalam kasus tertentu, tugas fiskus pajak adalah menjalankan penyegelan. Misalnya, karena takut laporan atau catatan pajak hilang, sehingga perlu diamankan dengan penyegelan.

6. Melantik Pejabat Perpajakan

   Jika dibutuhkan, fiskus pajak juga bisa melantik atau melakukan pengangkatan pejabat perpajakan di luar atau di dalam Ditjen Pajak. Hal ini dilakukan tentunya agar kinerja perpajakan semakin maksimal, baik di daerah maupun pusat.

[elementor-template id="26379"]

Apa Saja Kewajiban Fiskus?

Dua kewajiban fiskus adalah kewajiban umum dan khusus. Mari kita simak ulasan lebih detail untuk dua kewajiban fiskus pajak tersebut.

1. Kewajiban Umum

   Secara umum, kewajiban fiskus adalah mengedukasi masyarakat, terutama wajib pajak agar lebih memahami apa saja pelaksanaan hak dan kewajibannya terkait perpajakan.

2. Kewajiban Khusus

   Sedangkan, dalam hal kewajiban fiskus secara khusus, antara lain:

   • Membuat NPWP sementara dengan tenggat waktu 3 hari, usai formulir pendaftaran sudah diterima.
   • Membuat NPWP sementara dengan tenggat waktu 3 bulan, usai formulir pendaftaran sudah diterima.
   • Membuat surat keputusan pengukuhan bagi pengusaha kena pajak dengan tenggat waktu 7 hari, usai formulir pendaftaran sudah diterima.
   • Membuat surat keputusan kelebihan pajak dengan tenggat waktu 1 bulan, usai surat pengajuan diterima.
   • Membuat surat perintah membayar kelebihan pajak dengan tenggat waktu 1 bulan, usai surat pengajuan diterima.
   • Membuat surat keputusan angsuran atau penundaan bayar pajak dengan tenggat waktu 3 bulan. Termasuk dalam hal ini untuk surat ketetapan pajak tambahan, surat pemberitahuan pajak, angsuran maupun penundaan surat ketetapan pajak.
   • Membuat surat keputusan pengurangan angsuran pajak penghasilan dengan tenggat waktu 10 hari usai diajukan wajib pajak.
   • Membuat surat keputusan atas keberatan dengan tenggat waktu 3 bulan usai pengajuan diterima.
   • Membuat keputusan tentang pengurangan, penghapusan denda atau suku bunga, serta pembatalan ketetapan pajak dengan tenggat waktu 3 bulan, usai pengajuan diterima.
   • Kewajiban fiskus pajak yang tak kalah penting adalah tidak mengungkapkan data wajib pajak yang bersifat rahasia.

Agar tak terkena denda pajak dan memenuhi kepatuhan hukum, pastikan bisnis Anda memakai Software Akuntansi Harmony. Pengelolaan pembukuan dan mencatat unsur pajak semakin cepat, mudah, dan akurat.

Bahkan, Harmony dilengkapi otomasi pembuatan laporan keuangan hingga 20+ template instan siap pakai dalam hitungan detik, otomasi rekonsiliasi bank, serta fitur dan modul accounting fungsional lainnya. Hilangkan segala kerumitan urusan pembukuan dengan Software Akuntansi Harmony. Silakan coba GRATIS 30 hari, daftar melalui link ini.

Info selengkapnya, Harmony juga hadir di media sosial. Yuk, follow Instagram,  LinkedIn, dan  Facebook hari ini.