Harmony » Blog » 

Kenali Liabilitas dan Jenisnya dalam Operasional Bisnis

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Januari 6, 2021

Anda pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah liabilitas. Tentunya di dalam dunia bisnis, adapun istilah yang sering digunakan dan saling terkait satu sama lain seperti aset dan liabilitas.

Namun kedua faktor ini merupakan hal yang dapat membantu perkembangan bisnis di masa mendatang.

Liabilitas adalah utang ataupun kewajiban yang dimiliki baik utang jangka pendek maupun jangka panjang.

Namun dalam mendukung suatu keberadaan aset biasanya perusahaan juga memiliki hutang yang harus dibayarkan. Sebab utang juga merupakan salah satu cara bagi bisnis untuk bisa berjalan dan berkembang.

Maka oleh karena itu, sudah tidak heran jika banyak pebisnis yang mengambil risiko untuk berutang agar bisa memajukan dan mengembangkan bisnis mereka.

Selain itu Anda juga harus bisa menghemat keuangan Anda agar setiap kewajiban yang Anda miliki dapat Anda bayar dengan tempo yang sudah di tentukan.

Apa itu Liabilitas?

Ketika Anda menjalankan sebuah bisnis, liabilitas ini sering disebut sebagai kewajiban hutang yang harus dibayarkan oleh suatu pihak terhadap pihak lainnya.

Namun biasanya hutang yang dimiliki oleh perusahaan digunakan untuk memenuhi proses operasional dalam sebuah bisnis yang sedang berlangsung dan juga membantu bisnis agar dapat bisa lebih berkembang lagi.

Selain itu jenis dari hutang tidak selalu berbentuk uang melainkan juga barang ataupun jasa. Dalam akuntansi, liabilitas tentu sangat berbanding terbalik dengan aset (harta) milik perusahaan. Sebab asset (harta) milik perusahaan merupakan sebuah hak yang didapatkan perusahaan.

Sedangkan kewajiban hutang sendiri adalah sesuatu yang harus dibayarkan pada pihak tertentu. Itulah mengapa hutang tidak termasuk dalam aset perusahaan.

Namun di sisi lain, liabilitas (hutang) juga tidak bisa disamakan dengan beban (expense). Pengertian dari expense di sini ialah pengeluaran yang dilakukan demi menghasilkan pendapatan di masa depan.

Sementara hutang atau liabilitas adalah suatu hal yang harus dibayar tanpa harus melihat terlebih dahulu apakah ada progres pada pemasukan bisnis atau sebaliknya.

Bagaimana Liabilitas Bekerja dalam Sebuah Bisnis?

Ketika Anda melakukan pembelian untuk kebutuhan bisnis, Anda tentu akan membayar dengan uang tunai rekening giro atau dalam bentuk pinjaman (hutang).

Dari pinjaman inilah yang akhirnya menciptakan liabilitas. Namun membeli dengan kartu kredit juga merupakan salah satu bentuk pinjaman kecuali Anda melunasi utang kartu kredit sebelum akhir bulan.

Selain itu bisnis juga memiliki kewajiban dari kegiatan operasionalnya, seperti membayar gaji para karyawan dan memungut pajak penjualan dari pelanggan. Liabilitas ini juga bisa disebut sebagai trust fund taxes sebab bisnis mempercayakan hal tersebut sampai kewajiban terbayarkan.

Baca Juga: 6 Cara Mengelola Keuangan Usaha Dengan Efektif

Jenis-Jenis Liabilitas

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa utang (liabilitas) tidak hanya berbentuk uang saja. Adapun jenis-jenisnya diantaranya, sebagai berikut:

a. Liabilitas Jangka Pendek (Current Liabilities)

Yang dimaksud dengan liabilitas jangka pendek (Current Liabilities) adalah jenis utang yang harus dibayarkan sesegera mungkin yang di mana batas jatuh tempo pelunasannya paling lama satu tahun pembukuan.

Dalam perhitungan, nilai liabilitas jangka pendek bisa dicari dengan menjumlahkan semua nilai utang yang termasuk dalam komponen utang jangka pendek itu sendiri. Contoh liabilitas jangka pendek adalah:

• Utang gaji

• Utang pinjaman

• Utang pajak penjualan

• Hutang bunga

b. Liabilitas Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Liabilitas jangka panjang merupakan utang yang memiliki jangka waktu cukup lama untuk pembayarannya.

Biasanya, kebijakan menggunakan liabilitas jangka panjang ini akan diambil apabila sebuah perusahaan ingin memulai usaha baru atau ingin mengembangkan bisnisnya dengan cepat.

Namun itu terjadi apabila Anda bisa mengelola hutang usaha Anda dengan baik dan benar. Adapun beberapa contoh liabilitas jangka panjang adalah:

• Hutang hipotek

• Sewa modal.

• Hutang obligasi

• Utang Bank

c. Liabilitas Kontinjengsi

Jenis selanjutnya adalah kewajiban  kontinjengsi. Jenis kewajiban kontijengsi ini juga bisa dikatakan sebagai liabilitas luar biasa yang terjadi pada masa depan.

Namun jenis kewajiban ini tidak selalu terjadi pada semua pebisnis. Beberapa yang termasuk dalam contoh liabilitas kontinjensi adalah:

• Garansi produk

• Gugatan.

Baca Juga: Anggaran Keuangan : Pengertian dan Jenis-Jenisnya

[elementor-template id="26379"]

Cara Menganalisis Liabilitas Usaha

Liablitas merupakan salah satu hal dalam laporan keuangan yang dapat Anda gunakan untuk menganalisis suatu perusahaan Anda.

Dengan adanya pencatatan dan perhitungan yang rinci, maka Anda dapat mengetahui apakah suatu perusahaan tersebut memiliki banyak kewajiban atau tidak. Dalam menganalisis hal tersebut, ada 2 cara yang dapat Anda lakukan yaitu:

Rasio Utang Terhadap Aset

Bagi Anda yang ingin menganalisis liabilitas usaha dengan rasio utang terhadap aset, terlebih dahulu Anda harus memiliki aset yang cukup untuk melunasi utang.

Untuk menganalisis rasio ini, Anda perlu menghitung persentase total utang, baik utang jangka pendek maupun jangka panjang dengan total aset usaha. Namun ketika Anda melakukan cara ini Anda hal yang harus Anda ingat jika rasio utang harus kurang dari 50%.

Rasio Utang Terhadap Ekuitas

Bagi yang yang ingin menganalisis liabilitas usaha dengan rasio utang terhadap ekuitas, Anda harus melakukan cara dengan menghitung kewajiban jangka panjang dan jangka pendek dengan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan.

Jika besarnya rasio utang terhadap ekuitas lebih dari 40-50%, Anda harus melakukan pengurangan hutang. Itulah pembahasan mengenai liabilitas. Walaupun terlihat memiliki resiko, utang tidak selamanya akan merugikan perusahaan.

Utang justru bisa dimanfaatkan untuk memajukan bisnis Anda agar lebih berkembang. Hadirnya hutang juga bisa memotivasi perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar agar bisa memperoleh laba dan menutup utang yang muncul.

Untuk memantau usia hutang dan proses finansial secara keseluruhan, Anda harus melakukan pencatatan pembukuan untuk memastikan bahwa seluruh data keuangan Anda terpantau dengan optimal.

Hindari pembukuan manual yang memakan waktu dan berpotensi pada kesalahan pencatatan yang dapat merugikan usaha.

Lantas, bagaimana cara terbaik untuk melakukan pecatatan tersebut? Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi Harmony untuk optimalisasi proses pencatatan dan pembukuan usaha Anda. Software Harmony ini merupakan software canggih yang mampu mencatat transaksi keuangan secara detail dan rapi.

Namun bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.

Anda juga mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram