Istilah analisis laporan keuangan sudah tidak asing untuk para pebisnis dan tentu sangat berkaitan dengan akuntansi. Tetapi sebagai pebisnis, apakah Anda mengetahui dan memahami tentang analisis laporan keuangan?
Sangat disarankan untuk memahaminya, karena hal ini berhubungan erat dengan laporan keuangan yang berarti berpengaruh pada eksistensi dan pengembangan usaha Anda. Berikut ulasan tentang analisis laporan keuangan, disimak ya.
Table of Contents
Analisis atau analisa dapat diartikan sebagai mengidentifikasi, mengolah, menilai, mempelajari bahkan membandingkan. Jadi, analisa laporan keuangan adalah proses mengindentifikasi, menilai serta membandingkan laporan keuangan yang dibuat. Perbandingan yang dimaksud di sini adalah perbandingan semua jenis laporan keuangan tahun berjalan dengan tahun-tahun lainnya.
Manfaat melakukan analisa laporan keuangan bagi perusahaan adalah untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan finansial perusahaan. Dengan melakukan analisa laporan keuangan maka kualitas informasi akuntansi yang disajikan dalam suatu laporan keuangan juga bisa diketahui. Laporan keuangan yang biasanya dianalisis adalah neraca, laba rugi, perubahan modal, cashflow dan beberapa laporan lainnya.
Analisis laporan keuangan pada sebuah perusahaan bertujuan :
Baca juga : Ingin Cara Praktis Rekonsiliasi Bank? Pelajari Contoh Soal Berikut Ini
Ada beberapa metode analisis laporan keuangan yang bisa digunakan, yaitu :
Analisis horizontal merupakan perbandingan data keuangan tahun terakhir atau tahun berjalan dengan data keuangan di tahun-tahun sebelumnya. Jenis analisis ini disebut juga dengan analisis trend, dan sering dinyatakan dalam istilah moneter atau mata uang dan persentase.
Perbandingan jumlah mata uang bisa memberikan informasi tentang aspek yang mempunyai kontribusi signifikan terhadap posisi keuangan suatu perusahaan.
Sedangkan analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan hubungan setiap komponen yang ada dengan semua akun di dalam laporan keuangan tunggal. Analisis ini dapat diterapkan pada akun untung dan rugi dengan merepresentasikan tajuk standar sebagai persentase dari total omset tahunan sebuah perusahaan.
Tujuan analisis vertikal yaitu mempermudah dalam memperoleh informasi jika terjadi perbedaan pada laba, pengeluaran dan pembagian biaya. Selain itu, analisis ini berguna untuk membandingkan proyeksi pada tahun-tahun mendatang serta untuk mengidentifikasi suatu tren tertentu.
Metode common size adalah metode analisis yang menjadikan laporan keuangan dalam bentuk presentasi. Di mana presentasi yang dibuat biasanya berkaitan dengan sesuatu yang dianggap penting dan berjumlah besar, misalnya aset pada neraca atau penjualan pada laporan laba rugi.
Metode komparatif dilakukan dengan cara membandingkan angka-angka di laporan keuangan tahun berjalan dengan angka-angka yang ada di laporan keuangan tahun sebelumnya. Dengan metode ini, perusahaan dapat membandingkan setiap pos laporan keuangan yang relevan. Metode ini juga dikenal dengan istilah metode analisis rasio laporan keuangan.
Dalam analisis rasio laporan keuangan dapat dibandingkan antara 2 kuantitas. Rasio selalu mewakili satu angka yang berkaitan dengan angka yang lainnya. Rasio yang sering digunakan dalam analisis laporan keuangan antara lain :
Metode index time series merupakan metode dengan cara menjadikan laporan keuangan sebagai indeks dan dipilih sebagai tahun dasar. Biasanya tahun dasar yang dipilih atau ditetapkan diberi indeks 100.
[elementor-template id="26379"]
Langkah pertama dalam cara menganalisis laporan keuangan sebuah perusahaan adalah dengan memahami latar belakang perusahaan itu. Anda harus mengerti model bisnis, produk yang dijual, sistem penjualan, cara pencatatan pembukuan dan lain sebagainya.
Tujuannya agar Anda mengerti operasi perusahaan, aliran uang dan lain sebagainya sehingga akan memudahkan dalam menghitung dan mencari hasil saat melakukan analisis.
Cara menganalisis laporan keuangan selanjutnya adalah Anda harus memperhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Misalnya faktor inflasi, pajak, tingkat suku bunga, perombakan manajemen dan lain sebagainya.
Termasuk juga di dalamnya adalah faktor kemajuan industri dan teknologi karena dunia usaha saat ini tidak bisa terlepas dari kedua hal tersebut.
Anda juga harus mereview laporan keuangan yag sudah dibuat. Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam mereview sebuah laporan keuangan seperti apakah laporan keuangan tersebut dibuat sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), apakah angka dalam laporan keuangan tersebut sudah benar, bagaimana cara akuntan membuat laporan keuangan tersebut.
Jika laporan keuangan tersebut dibuat secara manual tentunya tingkat kesalahan yang disebabkan oleh human error lebih tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan software akuntansi seperti Harmony.
Hal lain yang harus diketahui adalah apakah laporan keuangan itu dikerjakan oleh karyawan internal (in house) perusahaan atau oleh konsultan (out source). Jika Anda merupakan pebisnis yang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk membuat laporan keuangan, Anda bisa menggunakan jasa perusahaan lain untuk membuat laporan keuangan misalnya seperti Harmony Accounting Service.
Langkah berikutnya adalah menganalisis rasio keuangan. Anda dapat menggunakan metode atau teknik analisis seperti yang disebutkan di atas.
Langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan atas analisis tersebut. Tentunya setelah menghitung dan melakukan analisis rasio keuangan maka Anda akan memperoleh hasil. Jadi, buatlah kesimpulan sesuai dengan perhitungan dan hasil analisis yang di dapat.
Baca Juga : Neraca Saldo : Pengertian Lengkap, Jenis Dan Contoh Praktisnya
Contoh Analisis Laporan Keuangan
Berikut adalah contoh analisis laporan keuangan sederhana. Sebuah perusahaan memiliki kas sebesar Rp 400.000.000 di dalam neraca tahun berjalan dapat dibandingkan dengan kas sebesar Rp 200.000.000 di dalam neraca tahun sebelumnya. Kas periode tahun ini dapat dinyatakan sebagai 2 atau sebesar 200% dari jumlah kas tahun sebelumnya atau dengan kata lain mengalami kenaikan sebesar 100% yaitu Rp 100.000.0000.
Analisis juga dapat digunakan untuk memeriksa hubungan di laporan keuangan. Contoh analisis laporan keuangan lainnya, asumsikan bahwa kas sebesar Rp 200.000.000 dan persediaan sebesar Rp 1.000.000.000 dimasukkan di dalam total aset senilai Rp 2.000.000.000 dalam neraca. Maka dalam bentuk persentase, jumlah saldo kas adalah sebesar 10% dari total aset. Sedangkan jumlah persediaan adalah sebesar 50% dari total aset.
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa dalam melakukan analisis dibutuhkan laporan yang valid agar hasil analisis tepat dan bisa dipertanggungjawabkan. Agar laporan keuangan usaha terhindar dari banyaknya human error, sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi dalam mengerjakannya.
Harmony adalah software akuntansi online yang mudah dan praktis digunakan. Harmony memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang akan mempermudah Anda dalam menjalankan usaha. Harmony sudah membantu ribuan pemilik bisnis dalam merapikan pembukuan dan laporan keuangan mereka. Jadi, tunggu apalagi? Coba gunakan GRATIS Harmony 30 hari dengan mendaftar di sini.
Anda juga bisa mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.