Harmony » Blog » 

Pengertian Gulung Tikar dan Perbedaannya dengan Pailit

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Agustus 19, 2020

Mungkin sering Anda dengar bagian dari dua kata gulung tikar dan pailit, akan tetapi belum pernah Anda rasakan atau bahkan pernah Anda alami. Namun, apakah Anda sudah mengetahui perbedaan dari gulung tikar dan pailit?

Untuk memahami dua kata tersebut pada diketahui bahwa dunia bisnis memang dianggap selalu menyenangkan bagi sebagian orang. Itulah sebabnya, hampir beberapa pengusaha selalu memikirkan cara untuk mendapatkan kesuksesan dan memiliki banyak uang maupun investasi.

Setiap kegagalan dalam membayar kredit pinjaman dari lembaga keuangan tersebut bisa menjadi pemicu perusahaan untuk dinyatakan pailit atau gulung tikar.

Biasanya, bisnis yang sudah dijalankan tidak sesuai dengan harapan yang dimiliki setelah hasilnya sudah didapatkan. Bahkan bisa saja bisnis atau usaha yang sedang berjalan justru harus gulung tikar atau bahkan pailit. Kedua kata tersebut sudah berkaitan erat dengan setiap pebisnis dan pengusaha.

Untuk Anda yang baru memiliki usaha, sudah seharusnya Anda akan takut bahkan tidak pernah memiliki keinginan mengalami kedua kejadian hal gulung tikar dan pailit. Supaya Anda mengetahui perbedaan dari kedua hal tersebut artikel ini akan menjelaskan apa itu gulung tikar dan pailit adalah hal yang sangat dikhawatirkan oleh semua pengusaha, simak penjelasan artikel ini sebagai berikut.

Pengertian Gulung Tikar

Gulung tikar artinya adalah suatu kerugian besar hingga tutup perusahaan atau kehabisan harta benda. Namun, jika bisnis Anda mengalami gulung tikar berarti Anda sedang mengalami kerugian serta kehabisan kas operasional usaha yang membuat usaha tidak bisa berjalan dan harus berhenti hingga mendapatakan invesati atau suntikan dana. Sehingga, gulung tikar bisa dikatakan perusahaan tersebut memiliki kondisi arus kas yang tidak sehat pada keuangannya.

Gulung tikar bisa dibedakan dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eskternal dari usaha yang dilakukan. Ada beberapa contoh perusahaan yang gulung tikar di Indonesia bahkan diluar negri seperti yaitu :

• Pada luar negri teknologi motorola mengalami gulung tikar akibat telat dalam mengikuti perubahan. Selain motorola, cukup banyak perusahaan luar yang mengalami gulung tikar, seperti halnya Yahoo.

• Pada negara Indonesia beberapa perusahaan yang gulung tikar adalah teknologi toshiba, maskapai penerbangan Adam Air, General Motor Indonesia (GMI) yang memproduksi mobil asal negeri Paman Sam, Chevrolet yang tutup pada Ford Motor Indonesia, General Motor Indonesia, Sharp, Lehman Brothers, dan sebagainya.

Pengertian Pailit

Pailit didapat dari bahasa prancis yang disebut failite, dan dalam bahasa Indonesia memiliki arti kemacetan dalam pembayaran utang kewajibannya. Bahkan ada juga sistem ekonomi pancasila seperti pengertian secara hukum sesuai UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang perusahaan, pailit dapat dijatuhkan apabila debitor pengusaha atau debitor :

• Memiliki dua atau lebih kreditor

• Tidak dapat membayar lunas utangnya walaupun hanya satu utang yang telah jatuh tempo dan sudah ditagih

• Dapat berupa atas permohonannya sendiri maupun permohonan kreditornya lebih dari satu.

Proses di mana seorang debitur atau pengusaha yang mempunyai kesulitan keuangan untuk membayar utangnya yang sudah dinyatakan oleh pengadilan dapat disebut pailit.

Baca Juga : Apa itu Pendapatan Nasional? Berikut Penjelasan dan Manfaatnya

[elementor-template id="26379"]


Penyebab Kondisi Gulung Tikar

Apapun permasalahan ekonomi usaha Anda yang sedang dilakukan, biasanya ada beberapa 10 permasalahan ekonomi pada bisnis untuk menjadi seorang pengusaha yang memiliki resiko akan jatuhnya perusahaan atau gulung tikar. Namun, artikel ini akan membahas 3 penyebab kondisi gulung tikar hal tersebut yang paling ditakuti dan dikhawatirkan. Sehingga dengan mengalami ketakutan yang berlebihan mengenai kemungkinan gagal berbisnis jutstru menambah kemungkinan usaha tersebut mendapati gulung tikar. Dalam mencegah usaha Anda jatuh atau bisnis yang tutup, ada beberapa akibat mengapa bisnis tersebut dapat mengalami gulung tikar yaitu :

1. Permasalahan Dalam Mengatur Keuangan

Dalam menambah modal atau untuk menambah biaya produksi lantaran pesanan yang meningkat Anda sebagai pebisnis harus meminjam uang. sebaiknya pemilik usaha mengelola uang pinjamannya supaya mendapat keuntungan untuk menuntaskan hutang yang diajukan.

Walaupun terkadang usaha yang sudah mengajukan pinjaman dari lembaga keuangan untuk modal pun harus berjuang dalam kesulitan dana atau modal. Pada kondisi keuangan internal yang tidak sehat ini bisa memicu pengajuan hutang lain dalam melunasi hutang periode sebelumnya.

Ketika tidak bisa melunasi salah satunya, usaha tersebut bisa dinyatakan gulung tikar. Bahkan kalau aset usaha tersebut terjual habis, pada akhirnya usaha yang dilakoni harus gulung tikar. Dengan menumpuknya hutang, masalah dalam mengatur keuangan suatu usaha juga dapat berupa hal :

• Ekspansi yang berlebihan dan terlalu optimis

• Pengeluaran tak terkendali

• Pemasaran yang terlalu besar-besaran tanpa ada follow up ke konsumen

2. Rencana Usaha Tidak Matang

Beberapa pelaku bisnis pasti paham jika produk yang mereka jual merupakan sumber dari segala keuntungan yang diterima. Akan tetapi, kesalahan yang dilakukan oleh pengusaha yaitu sangat berfokus pada produknya dan mengesampingkan aspek pendukung lain, seperti kepuasan konsumen, promosi produk dan tidak memperhatikan kompetitor atau pesaing lainnya.

Sehingga, kurangnya inovasi adalah bagian kesalahan yang kerap dilakukan para pengusaha. Hal tersebut bisa jadi karena sang pemilik usaha kurang memiliki wawasan mengenai produk yang dijual dan produk sejenis yang ada di pasarkan, bahkan perubahan keinginan konsumen terkait produk tersebut. Untuk bisnis es dalgona yang sempat meledak beberapa waktu lalu sekarang tinggal sejarah karena tidak ada inovasi yang menarik konsumen dari usaha bisnisnya.

3. Keadaan Pasar

Keadaan dipasar merupakan faktor eksternal yang paling penting jika membahas tentang ketahanan suatu bentuk usaha penjualan. Jika kenaikan harga akibat bencana, atau bahkan adanya peraturan baru dari pemerintah soal konsumsi suatu produk, serta ketersediaan barang yang lebih besar dari permintaan. Sehingga, kemungkinan isu yang bisa menyangkut produk yang Anda jual bisa penyebab bisnis yang dilakoni jadi mengalami gulung tikar. Ketika pada faktor eksternal ini terkadang memang tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dikatakan menjadi kesalahan pemilik usaha atau pebisnis.

Pencegahan Usaha Supaya Tidak Gulung Tikar

Dengan menjadi pelaku usaha, Anda pasti tidak menginginkan jika usahanya yang Anda jalani harus mengalami gulung tikar. Artikel ini memiliki beberapa pencegahan berikut supaya usaha Anda tetap berjalan yaitu :

1. Memiliki Karyawan

Setiap pelaku usaha pasti ingin menekan biaya produksi serendah-rendahnya namun masih menghasilkan keuntungan setinggi mungkin. Keinginan ini yang terkadang mendorong beberapa pelaku usaha untuk melakukan semuanya sendiri supaya tidak membayar pekerja. Padahal bayak sekali aspek pekerjaan dalam satu usaha seperti promosi dan marketing, manajemen keuangan, produksi, dan masih banyak lagi. Padahal kalau dilakukan sendiri tugas-tugas tersebut tidak akan efektif dilakukan karena di luar sana banyak orang yang terampil di masing-masing bidang tersebut.

Selain itu, berjuang sendiri juga bisa diartikan saat pengusaha membutuhkan suntikan dana agar usahanya berkembang. Ketimbang menunggu ada orang yang menjadi investor, lebih baik mengajukan pinjaman saja asalkan yakin bisa membayarkan lunas tagihannya.

2. Selalu Update Pada Tren

Masalah ekonomi modern terus berkembang seiring berjalannya waktu. Bisnis ritel yang baru-baru ini menyatakan dirinya tutup menyatakan kalau orang zaman sekarang lebih menyukai apa yang tersedia dari ponselnya. Ini merupakan salah satu contoh perkembangan minat konsumen. Sebagai seorang pengusaha, Anda perlu mengikuti perkembangan tren, suka atau tidak suka. Meski begitu, semua tren tidak bisa langsung diaplikasikan ke produk yang Anda jual. Seperti contoh tren keripik rasa super pedas, mie instan kemasan, maupun ayam cepat saji tidak bisa diadaptasi dalam martabak yang dijual. Selain itu beberapa tren juga memiliki usia yang singkat, sehingga perlu hati-hati dalam mengaplikasikannya kepada bisnis yang sedang dijalani.

3. Mengelola Keuntungan Untuk Masa Depan

Menyimpan keuntungan usaha merupakan satu tindak antisipasi apabila terjadi hal yang tidak diiginkan kepada usaha yang dijalani. Apabila terjadi sesuatu, misalnya terlilit hutang, butuh tambahan dana untuk mendukung produksi, atau terjadi bencana dan butuh dana cadangan sebaiknya simpanan aset Anda supaya bisa digunakan untuk menutup kebutuhan yang mendesak.

Walaupun perbedaan antara gulung tikar dan pailit sangat terlihat bedanya. Akan tetapi dalam pencegahannya dan mengatasinya bisa sama. Faktor salah satunya yaitu dengan mengatur keuangan dengan baik. Sehingga, Anda tidak perlu memahami manajemen secara detail, bahkan perusahaan harus lebih teliti dan rajin dalam membuat laporan keuangan setiap waktu.

Dengan mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan dalam perusahaan walaupun hanya sedikit. Pergunakanlah bantuan software akuntansi online seperti harmony untuk pengelolaan keuangan bisnis Anda. Untuk itu dalam memperoleh perhitungan laporan keuangan yang Anda inginkan. Harmony Smart Accounting akan memudahkan pekerjaan Anda karena dapat di akses melalui gadget di mana saja dan kapan saja.

Harmony adalah software akuntansi online yang dapat membantu ribuan UMKM dalam mengelola pembukuan bisnis dengan fitur yang lengkap dan mudah digunakan walaupun Anda tidak memiliki background akuntan sekalipun. Software ini menyediakan lebih dari 20 jenis laporan keuangan secara real-time agar lebih efektif dan efisien. Anda dapat mencoba GRATIS selama 30 hari disini.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram