Mungkin job costing terdengar kurang familiiar, namun ini memiliki kegunaan yang sangat besar untuk perusahaan. Pada dasarnya job costing ini hampir digunakan di setiap perusahaan, terutama perusahaan seperti home industri atau dagang.
Job costing adalah istilah dari kepanjangan job order costing, di mana costing ini merupakan penentuan biaya terhadap barang atau jasanya. Sehingga perhitungan ini dilakukan berdasarkan pesanan seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.
Keunggulan dari job costing bagi perusahaan adalah membantu untuk menghitung biaya per unitnya, dan dapat mengetahui rincian informasi yang lebih akurat dibandingkan metode lainnya.
Tujuan metode perhitungan job costing adalah untuk menghitung semua biaya berdasarkan pesanannya.
Selain metode job order costing yang dipakai untuk menghitung biaya material, upah karyawan serta biaya overhead, Anda juga bisa menggunakan process costing. Namun sebaiknya Anda terlebih dahulu mengetahui perbedaan secara spesifik dari ke dua metode tersebut.
Table of Contents
Dari segi perbedaan job order costing dan process costing dapat diketahui secara detailnya bahwa, job order costing merupakan perhitungan biaya dari suatu kontrak atau pekerjaan yang dilakukan atas permintaan pesanan dari konsumen.
Selain itu perhitungan biaya job costing dilakukan pada saat pengerjaan pesanan sudah selesai, dan kesalahan atau kehilangan dari proses produksinya maka tidak akan dihitung. Seperti contoh job costing yaitu proyek membuat kursi dan meja dan karyawannya.
Untuk process costing adalah suatu biaya yang dikenakan langsung kepada setiap proses pengerjaan untuk menghasilkan produk. Selain itu perhitungan biayanya dijalani ketika banyaknya produk yang dihasilkan setiap unitnya.
Namun untuk perhitungan dalam process costing ketika pesanan barang tersebut hilang atau terjadi kerugian dalam produksinya, maka akan dihitung dan dicatat pada kesalahan produksinya. Sehingga akan memotong anggaran biaya tersebut.
Job costing adalah suatu biaya berdasarkan pesanan, dengan menggunakan metode perhitungan biaya produksi atas semua pesanan yang akan dikumpulkan. Maka dari itu seluruh biaya pesanan tersebut meliputi unit produksinya. Seperti contoh job costing yang termasuk ke dalam industri furniture, percetakan, interior, dan sebagainya.
Seluruh biaya perlu dilakukan pemisahan agar lebih jelas terlihat. Bisa dilakukan dengan perhitungan pemisahan biaya ini yang dapat diketahui dengan jelas, melalui pendekatan perhitungan job costing dibagi menjadi 2 yaitu costing aktual dan costing normal.
Kedua jenis costing tersebut adalah perhitungan biaya tidak langsung dengan aktivitas konsumsi aktual. Yang membedakan hanyalah dasar pengambilan biayanya. Jika costing aktual berdasarkan situasi aktual di lapangan sedangkan costing normal berdasarkan anggaran yang sudah tercantum.
Baca Juga : Penjelasan Lengkap Stock Opname dan Penerapannya dalam Bisnis
Setelah mengetahui perbedaan job costing dengan proses costing, maka selanjutnya mengetahui apa saja manfaatnya yaitu terdiri dari:
Sebelum menerima pesanan, sebaiknya Anda dapat mempertimbangkan produk tersebut diterima atau ditolak. Melalui perhitungan job costing, Anda bisa juga mempertimbangkan apakah modal tersebut bisa menutupi biaya pesanan.
Job costing juga bisa membantu Anda dalam menentukan harga jual pesanan. Hal ini dilakukan supaya meraih keuntungan dari perhitungan biaya awal produksinya.
Ini juga dimanfaatkan penentuan beban produksi yang akan terjadi nantinya.
Adanya sistem ini juga memudahkan Anda dalam mengontrol proses pengerjaannya. Menilai apakah ada kesalahan yang terjadi, apakah biaya produksi sudah dikeluarkan dengan efektif dan lain sebagainya.
Untuk lebih menjaga lagi, selanjutnya Anda perlu mengontrol stok barang produsi dengan teratur dan detail agar tidak mengalami kerugian.
Manfaat dari job costing juga dirasakan ketika Anda melihat keuntungan yang terjadi. Anda bisa melakukan pemisahan keuntungan baik dari seluruh pesanan ataupun dari setiap alokasi biayanya dengan lebih jelas dan rapi.
Setelah itu Anda juga bisa membandingkan laba tersebut, cara ini berguna untuk menilai apakah perusahaan tersebut mengalami peningkatan omzet atau justru penurunan.
Job costing ini juga memiliki manfaat untuk membandingkan biaya aktual yang terjadi. Ini dilakukan untuk mengendalikan biaya overhead yang berlebihan.
Untuk mencegah perusahaan Anda mengalami kerugian, maka hal yang pertama harus dilakukan adalah mencatat transaksi keuangan dengan baik. Anda juga bisa menggunakan analisa historis pesanan sebelumnnya. Kegiatan ini berguna untuk menentukan biaya yang akan dikeluarkan dan meminimalisir kesalahan perhitungan di pesanan berikutnya.
Berikut ini langkah pebisnis supaya dapat melakukan langkah dari cara menghitungnya di dalam perusahaan, yaitu :
Dengan melakukan klasifikasi rincian perhitungan biaya berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka pekerjaan dalam pesanan tersebut harus diurutkan berdasarkan objek biaya.
Perhitungan dalam menentukan biaya produksi dibagi dua yaitu biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja produksi secara langsung.
Tujuan memilih alokasi biaya ini, agar dapat menelusuri biaya atas pesanan dari pekerjaan tersebut. Sehingga nantinya perhitungan biaya produksi tidak langsung dapat dilakukan.
Jika sudah menentukan biaya tidak langsung, maka selanjutnya hitung tarif per unit dalam setiap alokasi biaya. Sehingga perhitungan tersebut bisa dialokasikan ke dalam biaya overhead untuk pekerjaan tersebut.
Setiap perhitungan biaya tidak langsung dapat mengubah kuantitas aktual dari setiap alokasi biaya, sehingga hasilnya menjadi rasio biaya tidak langsung. Setelah itu hitung total biaya atas semua pesanan dengan cara menjumlahkan semua biaya langsung, dan tidak langsung.
Baca Juga : Membuat Laporan Keuangan: Manual VS Aplikasi
[elementor-template id="26379"]
Setelah mendapatkan manfaat job costing di atas, Anda sebagai pebisnis juga perlu menerapkan perhitungan job costing yang baik.
Dengan demikian Anda dapat menganalisis apakah biaya tersebut sesuai atau belum, cara inilah yang diterapkan agar dapat membantu pebisnis untuk menghindari kerugiannya.
Selanjutnya sebagai pebisnis diharapkan dapat menerapkan alokasi biayanya secara tidak langsung ke dalam pekerjaan, dengan begitu dana yang tidak terduga tidak langsung terkait dengan dasar alokasi biayanya.
Pebisnis juga perlu menghitung tarif per unit dari setiap dana yang ada, serta membagi biaya tersebut ke biaya lainnya yang tidak terkait dengan pekerjaan. Penerapan terakhir yaitu mengidentifikasi biaya secara langsung dibutuhkan ke dalam produksinya.
Perhitungan job costing ini memanglah sangat penting dalam setiap proses bisnis Anda, apalagi ketika Anda ingin menerapkan job costing pada bisnis. Sehingga Anda bisa terhindar dari kerugian bisnis yang sedang dijalani sampai saat ini.
Nah, memahami proses job costing bukanlah suatu hal yang mudah. Namun pastinya Anda selaku pebisnis perlu melakukan kontrol atas persediaan yang ada.
Tentu jika Anda melakukan pencatatan secara manual akan merepotkan apalagi dalam jumlah banyak. Maka untuk membantu Anda, gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur canggih tentang pengelolaan persediaan barang seperti Harmony.
Sebaiknya gunakanlah Harmony software sebagai bantuan Anda yaitu software pembukuan akuntansi di mana Anda hanya perlu memilih metode persediaan yang cocok lalu segala perhitungannya akan otomatis dilakukan oleh sistem.
Harmony juga memiliki fitur pengelolaan stok yang lengkap seperti pencatatan bahan baku, fitur simple manufacturing, bantuan untuk stock opname dan fitur lainnya. Anda bisa mencobanya secara Gratis selama 30 hari disini.
Bagi Anda yang sibuk dan membutuhkan jasa pembuatan laporan keuangan beserta analisanya bisa menggunakan Harmony Accounting Service.
Dalam mengenal Harmony lebih lanjut, kunjungi halaman sosial media harmony agar Anda tidak ketinggalan berita terbaru seputar keuangan, bisnis dan lainnya dengan mengikuti media sosialnya di Facebook, Instagram, dan LinkedIn.