Jurnal pembelian aset tetap adalah pencatatan transaksi untuk digunakan saat perusahan melakukan pembelian aset tetap baik itu tunai ataupun kredit.
Nah, oleh karena itu sebelum dilakukan penyajian jurnal laporan keuangan secara benar dan tepat. Maka sebaiknya Anda menghitung dan mencatat transaksi ke dalam jurnal pembelian aset tetap.
Secara umum harga perolehan aset tetap ini didapat dari jumlah harga beli ditambah dengan biaya keseluruhan atas transaksi pembelian.
Selain tujuan pencatatan jurnal pembelian aset tetap ini supaya pebisnis juga dapat memantau aset yang dimiliki dan tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Table of Contents
Secara definisi aset tetap adalah suatu aktiva yang berwujud dan siap dipakai, atau dibangun terlebih dahulu hingga digunakan sebagai kegiatan operasional perusahaan serta memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.
Maka dari itu jurnal pembelian aset tetap ini merupakan bagian dari salah satu hal yang penting jenis jurnal akuntansi, mengapa sangat penting? Karena pebisnis bisa mengetahui seberapa besar biaya perolehannya.
Dengan demikian jika Anda membeli aset tetap biasanya perusahaan akan mendapatkan harga perolehan aset tetap tersebut, setelah itu dimanfaatkan oleh perusahaan hingga menghasilkan biaya perolehan aset tetap.
Sebelum dilakukan pencatatan jurnal pembelian, adapun macam-macam aktiva tetap yang dibagi menjadi dua yaitu aktiva tetap berwujud dan tak berwujud.
Dalam aset tetap berwujud adalah sebuah aktiva yang mempunyai bentuk fisik yang relatif permanen, sehingga aset tetap ini akan mengalami nilai penyusutan. Adapun contohnya yaitu:
Untuk aset tetap tidak berwujud ini tidak memiliki fisik namun, berbentuk hak susah yang dimiliki suatu perusahaan:
Baca Juga: Contoh Studi Kasus Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Penjelasannya
Adapun berbagai cara dalam menghitung serta mencatat jurnal pembelian aset tetap secara keseluruhan.
Dalam menghitung dan mencatat jurnal pembelian aset tetap berwujud secara tunai, maka ada beberapa akun yang termasuk ke dalam biaya perolehan aset tetap.
Adapun karakteristiknya yaitu termasuk biaya pemasangan, biaya instalasi, harga beli aktiva, biaya asuransi, biaya percobaan, biaya balik nama dan biaya lainnya.
Untuk perhitungan pembelian aset tetap secara tunai, maka biaya perolehan aset tetap didapat dari total harga pembelian bersih. Di mana pembelian ini sudah dikurangi potongan tunai ditambah dengan pengeluaran. Adapun contoh soal pembelian tunai yaitu:
Soal Jurnal Aset Tetap Pada Pembelian Tunai
PT Sukses membeli mesin pabrik sebesar Rp60.000.000, biaya pemasangan mesin senilai Rp3.500.000. Sementara biaya asuransi mesin sebesar Rp1.600.000, maka perhitungannya:
Penjelasan:
Harga beli mesin = Rp60.000.000
Biaya Pemasangan = Rp3.500.000
Premi Asuransi = Rp1.600.000
Harga Perolehan = Rp65.100.000
Pencatatan Transaksi Jurnal Aset Tetap:
Dr. Mesin Pabrik Rp65.100.000
Cr. Kas Rp65.100.000
Bagi sebuah bisnis, pembelian kredit ini memang sering kali terjadi. Mengapa demikian? Karena biasanya perusahaan tidak memiliki dana anggaran yang cukup.
Nah, biasanya pembelian kredit ini memiliki pembayaran dengan jangka waktu tertentu yang disertai dengan bunga pembelian. Pada jenis bunga ini dibagi menjadi dua yaitu bunga implisit dan eksplisit.
Bagi bunga implisit ini merupakan bunga yang belum dapat diketahui jumlah pastinya untuk dilakukan transaksi pembelian secara kredit, namun pada bunga eksplisit adalah bunga yang bisa diterapkan secara transparan bagi perusahaan.
Dengan kesimpulan menghitung biaya aset tetap ini yang termasuk pada bunga tidak perlu dihitung, karena bunga ini juga merupakan pengorbanan dari pihak lainnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Jurnal Khusus Perusahaan Dagang?
[elementor-template id="26379"]
Untuk pembelian aktiva tetap dengan jumlah yang besar dan dibayar oleh perusahaan, pastinya akan memberikan tanda bukti berupa wesel tagih.
Namun dalam membeli aset ini pebisnis diharuskan membayar setengah harga dari total pembelian atau yang biasa disebut dengan uang muka. Setelah itu sisa pembayaranya melalui wesel bunga dengan contoh yaitu:
Soal Jurnal Aset Tetap Pada Wesel Bunga
PT Sukses membeli peralatan pabrik sebesar Rp70.000.000 secara tunai. Dengan uang muka yang diberikan senilai Rp40.000.000.Setelah itu sisanya dibayar dengan wesel bunga sebesar 10% dalam jangka waktu satu tahun. Maka jurnal pembelian saat perolehan aset tetap yaitu:
Dr. Perlengkapan Pabrik Rp70.000.000
Cr. Kas Rp40.000.000
Cr. Utang Wesel Rp30.000.000
Pencatatan Transaksi Jurnal Aset Tetap:
Apabila wesel jatuh tempo, untuk itu nominal yang harus dibayar dengan bunga wesel adalah sebesar (Rp30.000.000 x 10%) = Rp3.000.000. Dengan jurnalnya yaitu:
Dr. Utang Wesel Rp30.0000.000
Dr. Biaya Bunga Rp3.000.000
Cr. Kas Rp33.000.000
Dengan mengetahui cara perhitungan dan membuat jurnal pembelian aset tetap, tentunya akan membantu Anda mengetahui seberapa besar aset yang Anda miliki.
Namun bagaimana mengetahui besarnya aset tetap Anda serta menyajikan laporan keuangan perusahaan yang akurat, dan detail? Nah, kini semakin canggihnya teknologi Anda dapat menggunakan software pembukuan otomatis seperti Harmony.
Dengan Harmony software Anda bisa mengurangi resiko kesalahan pencatatan, mengetahui stok persediaan barang, memberikan invoice melalui share link dan nikmati berbagai fitur lainnya. Bahkan data keuangan Anda juga bisa selalu terupdate ataupun secara real time.
Apa sih itu Harmony? Harmony merupakan sistem atau software akuntansi berbasis online yang bisa membantu Anda membereskan pembukuan lebih cepat dan rapi.
Jangan sampai Anda dipusingkan oleh pencatatan pembukuan yang berantakan di bisnis Anda. Jadi, tunggu apalagi? Coba gunakan Harmony Gratis 30 Hari dengan membuat akun di sini.
Kunjungi halaman sosial media Harmony agar Anda tidak ketinggalan berita terbaru seputar keuangan, bisnis dan lainnya melalui Facebook, Instagram, dan Linked In Harmony.