Harmony Â» Blog Â» 

Bagaimana Membuat Jurnal Laporan Keuangan Dengan Mudah?

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Agustus 17, 2020

Menurut PSAK No. 1 Tahun 2015, laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Jadi, laporan ini akan menunjukkan kondisi finansial perusahaan di periode tertentu. Dalam membuat laporan ini, ada cukup banyak proses yang harus dilalui. Salah satunya adalah membuat jurnal laporan keuangan.

Membuat jurnal dalam laporan keuangan, akan sangat penting bagi perusahaan untuk memudahkan pemeriksaan secara berkala, meminimalisir kesalahan, memudahkan memasukkan rincian data.

Saat mendengar jurnal laporan keuangan, apa yang terlintas di benak Anda?

Beberapa dari Anda mungkin akan langsung mengingat laporan keuangan utama dalam siklus akuntansi. Selain itu, ada kemungkinan juga Anda akan langsung berpikir tentang jurnal-jurnal yang menjadi pendukung dalam proses pembuatan laporan keuangan.

Pada dasarnya jurnal laporan keuangan memanglah jurnal-jurnal yang ada dalam siklus akuntansi. Dalam ulasan kali ini, kita akan membahas mengenai cara membuat jurnal laporan keuangan perusahaan dengan mudah. Tentunya, penjelasannya akan diurutkan sesuai dengan pembuatan jurnal dalam siklus akuntansi.

1.  Jurnal Umum

Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat segala jenis bukti transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Pada dasarnya, jurnal umum lebih sering digunakan oleh perusahaan jasa. Sistem pencatatan yang digunakan pada jurnal umum adalah double entry system yaitu setiap transaksi yang dicatat berdampak pada dua posisi keuangan di debit dan kredit dengan jumlah yang sama.

Contoh transaksi dan pencatatan jurnal umum:

12 Agustus 2020 Dibayar biaya sewa kantor selama satu tahun Rp. 13.000.000

15 Agustus 2020 Diterima pendapatan dari penjualan tunai Rp. 5.000.000

PT. ABC

Jurnal Umum

Per 31 Agustus 2020

2.  Jurnal Khusus

Berbanding terbalik dengan jurnal umum, jurnal khusus lebih identik digunakan perusahaan dagang. Hal ini karena perusahaan dagang memiliki aktivitas yang lebih banyak. Jadi mereka butuh identifikasi jumlah serta transaksi sejenis yang terjadi dengan intensitas sering.

Jurnal khusus terdiri dari 4 jenis yaitu:

a. Jurnal pembelian, yaitu jurnal khusus untuk mencatat transaksi pembelian (peralatan kantor, perlengkapan, jasa, barang yang akan dijual kembali) secara kredit. Beberapa informasi yang ada dalam jurnal pembelian adalah tanggal transaksi, nama pemasok, referensi sumber dokumen , nomor faktur, dan lain sebagainya.

b. Jurnal penjualan, yaitu jurnal khusus untuk mencatat transaksi penjualan kredit. Beberapa informasi yang harus ada dalam jurnal penjualan adalah tanggal transaksi, nomor rekening, nama pelanggan, nomor faktur dan jumlah penjualan (debit akun piutang dan kredit akun penjualan)

c. Jurnal pengeluaran kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi arus kas keluar. Contohnya adalah pembelian perlengkapan tunai, pembayaran hutang, pembayaran sewa dan gaji dan lain sebagainya.

d. Jurnal penerimaan kas, yaitu jurnal yang mencatat penjualan tunai atau pendapatan tunai lain. Beberapa informasi yang ada dalam jurnal ini adalah tanggal transaksi, nama pelanggan, identifikasi penerimaan uang tunai dan kolom debit-kredit.

Dari keempat jurnal khusus di atas, jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas paling sering ditemukan di sistem akuntansi manual.

Untuk contoh jurnal khusus bisa dilihat disini.

[elementor-template id="26379"]


3. Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian dibuat untuk mencatat perubahan saldo pada beberapa akun untuk menunjukkan jumlah yang sesungguhnya. Beberapa akun yang perlu disesuaikan adalah akun perlengkapan, beban dibayar dimuka, aktiva tetap, pendapatan, beban dan pendapatan diterima di muka.

Contoh soal dan pencatatan jurnal penyesuaian bisa Anda lihat di sini.

4. Jurnal Penutup

Jurnal ini merupakan bagian dari siklus akuntansi dan dibuat setelah jurnal penyesuaian selesai diposting ke buku besar. Ia dibuat untuk memindahkan saldo perkiraan sementara (akun nominal) ke perkiraan tetap di akhir periode.

Ada 4 akun nominal yang harus ditutup yaitu akun pendapatan, beban, ikhtisar laba rugi dan prive. Contoh dan cara membuat jurnal penutup bisa Anda pelajari di sini.

Penjelasan dan contoh jurnal laporan keuangan di atas, memang bisa saja dibuat secara manual. Tapi proses ini akan memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Karena itulah, saat ini perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah banyak yang menggunakan software akuntansi. Keberadaan software ini sangat membantu perusahaan dalam menjalankan siklus akuntansi dan pengelolaan keuangan secara umum.

Sebagai pertimbangan, Anda bisa menggunakan software canggih yang sudah terintegrasi seperti Harmony Accounting Software. Software akuntansi yang satu ini memiliki fitur lengkap dan cocok digunakan oleh berbagai jenis perusahaan.

Pembuatan jurnal, buku besar hingga laporan keuangan yang dibutuhkan bisa dilakukan secara cepat, terperinci dan terintegrasi. Ayo konsultasikan kebutuhan Anda dengan kami melalui live chat Harmony. Segera daftarkan akun Anda dan Dapatkan Software Harmony GRATIS 30 Hari disini.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram