Dalam ilmu akuntansi kita mengenal 5 jenis jurnal yaitu Jurnal Umum, Jurnal Khusus, Jurnal Penyesuaian, Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik. Tentu saja, semua jurnal tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Pada artikel kali ini kami akan menyajikan penjelasan lebih detail tentang jurnal penyesuaian serta contoh pencatatannya dalam perusahaan.
Jurnal penyesuaian pasti terjadi dalam sistem pencatatan pembukuan suatu usaha oleh karena itu Anda wajib mengetahui dan memahaminya.
Sesuai dengan namanya, manfaat jurnal penyesuaian adalah untuk menyesuaikan nilai dalam neraca saldo. Jadi, jurnal ini dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun sehingga bisa mencerminkan jumlah yang sebenarnya. Contoh transaksi yang dicatat dengan jurnal penyesuaian antara lain asuransi dibayar dimuka, transkasi sewa dibayar dimuka, pendapatan diterima dimuka, penyusutan aktiva tetap.
Table of Contents
Setiap jurnal dalam pencatatan akuntansi tentu saja mempunyai alasan masing-masing kenapa jurnal tersebut dibuat. Sedangkan untuk jurnal penyesuaian, secara umum ada 2 alasan penyebabnya kenapa harus dibuat, alasan tersebut yaitu :
1. Kondisi dimana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan.
2. Transaksi yang sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam nilai yang benar.
Setiap jenis jurnal mempunyai fungsi tersendiri kenapa jurnal itu dibuat. Tentu fungsi jurnal penyesuaian berbeda dengan fungsi jurnal penutup maupun jurnal pembalik. Sebelum Anda mengetahui tentang fungsi jurnal penyesuaian, ada baiknya Anda tahu dulu tentang fungsi jurnal secara umum. Berikut adalah fungsi jurnal secara umum tersebut :
• Fungsi Pencatatan, semua transaksi harus dicatat sesuai dengan bukti transaksi yang ada.
• Fungsi Historis, transaksi harus dicatat secara sistematis sesuai dengan urutan waktu.
• Fungsi Analisis, transaksi yang dicatat harus dianalisis buktinya dan dikelompokan dalam sisi debit dan kredit.
• Fungsi Instruktif, pencatatan jurnal merupakan perintah untuk melakukan pemindahan dalam buku besar.
• Fungsi Informatif, dengan melihat jurnal maka Anda dapat mengetahui informasi suatu transaksi.
Sedangkan fungsi atau manfaatnya dalam pencatatan akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode akuntansi.
2. Menghitung pendapatan dan beban dalam suatu periode akuntansi.
3. Melengkapi catatan akuntansi yang tidak tercatat dalam jurnal transaksi.
Fungsi-fungsi diatas itu termasuk sebagai bagian konsep dasar akuntansi yaitu landasan dalam mencatat, meringkas, mengklasifikasi, mengolah, dan menampilkan data transaksi. Kegiatan-kegiatan itu tujuan akhirnya adalah pembuatan laporan keuangan perusahaan agar direksi perusahaan bisa dengan mudah mengetahui kejadian yang berhubungan dengan keuangan serta bisa mengambil kebijakan dan startegi yang tepat untuk jalannya perusahaan.
Perlu diketahui pencatatan jurnal penyesuaian perusahaan dagang ada perbedaan dengan perusahaan jasa. Salah satu perbedaannya biasanya ada jurnal penyesuaian persediaan di perusahaan dagang tapi tidak ada di perusahaan jasa. Sebaliknya ada jurnal penyesuaian sewa dibayar dimuka diperusahaan jasa dan tidak ada diperusahaan dagang.
Walaupun jurnal penyesuaian bisa membantu kita dalam mencatat atau mengkoreksi pencatatan pembukuan usaha kita tetapi Anda juga harus tahu bahwa tidak semua akun bisa dicatat dalam jurnal ini. Berikut adalah beberapa akun yang perlu dicatat dalam jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:
1. Akun perlengkapan, perlu disesuaikan karena ada pemakaian misalnya jurnal penyesuaian persediaan.
2. Akun beban dibayar dimuka, disesuaikan karena telah dijalani atau jatuh tempo misalnya adalah jurnal penyesuaian sewa dibayar dimuka.
3. Akun aktiva tetap yang disesuaikan karena penyusutan.
4. Akun pendapatan diterima dimuka, disesuaikan seiring dengan penyerahan jasa/produk pada pelanggan.
5. Akun pendapatan, disesuaikan karena ada yang belum diperhitungkan atau belum menjadi pendapatan.
6. Akun beban, disesuaikan seiring dengan penyerahan produk pada pelanggan.
Untuk mengetahui lebih detail tentang akun-akun diatas, kami menyarankan Anda untuk mengaksesnya di software akuntansi Harmony. Karena dengan melihat di dalam software Harmony maka Anda bisa lebih mengerti tentang akun-akun tersebut.
[elementor-template id="26379"]
Dalam memahami tentang maksud dan pencatatan jurnal penyesuaian, berikut ini ada beberapa contoh kasus dan bagaimana cara pencatatannya.
Contoh 1
“Perusahaan X memiliki saldo sementara sebesar Rp. 300.000 untuk akun perlengkapan. Di akhir periode, terlihat bahwa saldo akun perlengkapan menjadi Rp. 90.000. “ Dari contoh di atas kita bisa melihat bahwa saldo sementara Rp. 300.000 berada di debit . maka perlu dihitung jumlah perlengkapan yang habis terpakai di sisi debit beban yaitu Rp. 300.000 – Rp. 90.000 = Rp. 210.000. Untuk itu Anda bisa mencatatnya di jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Contoh 2
“Akun peralatan milik PT. XYZ memiliki saldo senilai Rp. 250.000.000, di mana di akhir periode peralatan akan disusutkan sebesar 10%.”
Kita harus menghitung nilai penyusutan yaitu 10% x Rp. 250.000.000 = Rp. 25.000.000. Lalu pencatatannya adalah sebagai berikut:
Contoh 3
“Perusahaan B membayar asuransi di bulan Mei untuk satu tahun ke depan sebesar Rp. 600.000. Di akhir periode, jumlah asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp. 400.000.”
Di sini sudah terlihat jelas bahwa nominal asuransi yang sudah terpakai atau jatuh tempo adalah Rp. 400.000, maka pencatatannya adalah sebagai berikut:
Ketiga contoh diatas merupakan contoh jurnal penyesuaian yang sederhana dalam pencatatan akuntansi. Akan tetapi pada kenyataannya dalam suatu perusahaan banyak sekali transaksi yang harus disesuaikan catatannya terutama pada saat akhir periode pembuatan laporan keuangan.
Demikianlah penjelasan tentang jurnal penyesuaian, semoga bermanfaat untuk Anda. Jurnal penyesuaian pasti dibuat dalam pencatatan pembukuan suatu usaha, tinggal tergantung kepada Anda apakah mau mencatatnya secara manual atau menggunakan software akuntansi . Jika Anda menggunakan software akuntansi tentu akan lebih praktis dan cepat dalam pengerjaannya serta meminimalkan kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi.
Ada 2 macam software akuntansi yaitu software akuntansi offline yang memerlukan instalasi dan software akuntansi online yang menggunakan teknologi cloud. Software akuntansi online lebih banyak memiliki kelebihan dibandingkan offline diantaranya adalah biaya yang terjangkau dan bisa dikerjakan dimanapun.
Untuk rekomendasi terbaik software akuntansi online Anda bisa menggunakan Harmony. Karena Harmony sangat mudah dan praktis digunakan oleh siapapun termasuk bagi Anda yang tidak memiliki background akuntansi. Harmony memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang bisa membantu Anda dalam melihat dan menganalisa kondisi keuangan usaha Anda. Gunakan GRATIS Harmony 30 hari dengan mendaftar disini.
Jika Anda adalah pebisnis yang sibuk, maka Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan menggunakan aplikasi Harmony dengan harga terjangkau. Dapatkan update informasi dari Harmony dengan mengikuti media sosialnya di Facebook, Instagram dan LinkedIn.