Harmony » Blog » 

Inventory Valuation: Pengertian, Fungsi dan Contohnya

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Agustus 11, 2020

Salah satu sumber daya yang memegang peran penting dalam pencapaian tujuan usaha dagang adalah persediaan (inventory). Inventory valuation pada sebagian besar aktivitas dagang berhubungan dengan persediaan yang merupakan salah satu unsur aset lancar yang paling aktif.

Persediaan juga merupakan elemen utama dari modal kerja dan merupakan elemen terbesar dari harta lancar yang bersifat sensitif. Sehingga, memerlukan perhatian khusus untuk penilaian dan analisis persediaan tersebut (inventory valuation).

Pelaporan persediaan yang akurat sangat penting jika ingin memberikan informasi yang berguna dalam laporan keuangan.

Inventory valuation yang akurat sangat penting bagi para pengambil keputusan, baik dalam pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Bagi pihak internal, inventory valuation yang akurat berguna dalam hal memutuskan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan persediaan dan banyaknya persediaan yang akan dibeli.

Sedangkan bagi pihak eksternal, hal ini berguna sebagai bagian dari laporan keuangan yang dipergunakan oleh investor dan kreditor.

Dalam kajian inventory valuation, penting bagi setiap pihak untuk mengerti penerapan stock opname dalam bisnis. Persediaan yang tidak diukur dan dilaporkan dengan tepat dan benar maka akan dapat menyesatkan pengambil keputusan mengenai laba, aset, dan ekuitas bisnis.

Persediaan yang dilaporkan terlalu kecil akan berpengaruh terhadap pelaporan harga pokok penjualan barang menjadi terlalu besar. Sehingga, laba bersih menjadi terlalu kecil yang mengakibatkan kecilnya aset dan modal. Sedangkan jika dilaporkan terlalu besar akan berpengaruh sebaliknya.

Definisi Inventory Valuation

Inventory valuation adalah penilaian yang meliputi semua barang milik perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal perusahaan. Sedangkan aktiva lain yang dimiliki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual atau dikonsumsi tidak termasuk dalam klasifikasi persediaan.

Penentuan ini dapat dilakukan dengan dua sistem, yaitu sistem fisik/periodik (periodic inventory system) dan sistem perpetual (perpetual inventory system). Sistem periodik dipakai sebagai dasar penentuan nilai persediaan, sedangkan

sistem perpetual dibuat dengan mencatat semua transaksi yang menyebabkan berkurang atau bertambahnya persediaan.

Fungsi Inventory Valuation

Secara umum, inventory valuation memiliki fungsi sebagai berikut:

• Menentukan jumlah persediaan (inventory) yang akan disajikan di laporan keuangan.

• Menentukan laba-rugi periodik (income determination) melalui proses mempertemukan antara harga barang yang dijual dengan hasil penjualan

• Menentukan dan mengidentifikasi fisik baik dari segi jenis maupun kuantitas inventory

• Menentukan harga yang akan dipakai sebagai dasar penilaian terhadap inventory.

[elementor-template id="26379"]


Contoh Inventory Valuation

Data penjualan, pembelian, dan persediaan PT Jiwa Raga Kami, untuk periode tahun buku yang berakhir pada tgl 31 Desember 2019 yaitu persediaan awal 1500 (@Rp 450), Pembelian 2000 unit (@Rp 450), BTUD 3500 unit, penjualan 2250 unit (@Rp 750,00), dan persediaan akhir 1250 unit.

Dari contoh di atas, dapat dibuat jurnal sebagai berikut:

Baca Juga : Membuat Laporan Keuangan Manual VS Aplikasi

Dari jurnal yang telah dibuat, kemudian dapat dibuat laporan laba rugi, baik secara periodik maupun maupun perpetual.

Metode Inventory Valuation

Untuk menggunakan metode inventory valuation, tentunya tergantung pada cara perusahaan melacak stok barang atau persediaan dari waktu ke waktu. Suatu bisnis harus memperhatikan persediaan dengan biaya karena persediaan tersebut terus-menerus dijual dan disimpan kembali.

Selain itu, tentu saja harga terus berubah sehingga bisnis harus membuat asumsi aliran biaya yang optimal pada seluruh persediaan. Di Indonesia, setidaknya ada 3 metode inventory valuation yang paling banyak digunakan, yaitu:

• First-N, First-Out (FIFO), yaitu metode yang didasarkan pada premis bahwa inventaris pertama yang dibeli merupakan yang pertama kali dijual. Metode FIFO menghasilkan nilai persediaan akhir dan laba kotor lebih tinggi, namun harga pokok penjualan lebih rendah.

• Last-In, First-Out (LIFO), yaitu metode yang didasarkan pada persediaan yang lebih baru dijual terlebih dahulu sedangkan persediaan yang lebih lama tetap dalam persediaan.

• Average (rata-rata), yaitu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah yang masuk ke dalam harga pokok penjualan dan persediaan (inventory). Rumus inventory valuation dapat dihitung dengan membagi total biaya barang dalam persediaan dengan total unit dalam persediaan.

Dalam bisnis, laporan keuangan tidak kalah penting dengan inventory valuation. Saat ini, Anda bisa dengan mudah membuat laporan keuangan perusahaan dengan Software Akuntansi Harmony. Lakukan pendaftaran sekarang juga, dan dapatkan free trial selama 30 hari klik disini.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram