Harga termasuk salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli suatu produk dari perusahaan. Perlunya strategi fleksibilitas harga merupakan suatu cara untuk memposisikan harga pada sebuah produk agar diterima oleh konsumen dan menjadi pertimbangan untuk dikonsumsi. Memposisikan harga tersebut jadi salah satu manfaat positioning berbisnis.
Strategi Fleksibilitas Harga adalah salah satu strategi penetapan harga produk baru dan lama yang bisa dijadikan acuan dalam menghindari persaingan sengit antar kompetitor.
Strategi fleksibilitas harga tersebut yang nantinya menjadi ujung tombak dalam peningkatan penjualan produk tersebut. Lalu bagaimana strategi fleksibilitas harga tersebut dijalankan? Apa definisi strategi fleksibilitas harga yang sebenarnya? Apakah strategi fleksibilitas harga tersebut memiliki manfaat yang besar dalam produktifitas? Hal tersebut akan dibahas secara detail dalam artikel berikut.
Table of Contents
Sebagai pebisnis, terkadang Anda akan menemukan kesulitan saat menerapkan strategi fleksibilitas harga. Hal ini juga dapat mempengaruhi struktur modal yang dimiliki. Tetapi tidak perlu khawatir, karena hal tersebut sejatinya sering terjadi demikian baik di kalangan pengusaha pemula bahkan di kalangan pengusaha senior sekalipun.
Harga merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli suatu produk dari perusahaan. Sedangkan fleksibilitas adalah merupakan suatu sifat yang dapat memposisikan diri terhadap suatu keadaan. Secara harafiah, strategi fleksibilitas harga adalah salah satu strategi harga yang bisa menempatkan dalam suatu keadaan.
Strategi ini dapat digunakan untuk menetapkan harga suatu barang atau produk yang berbeda pada pasar atas dasar geografis, durasi pengiriman, dan kerumitan barang.
Bagi pebisnis, menetapkan suatu harga yang tepat pada produk yang akan dijual akan memberikan dampak pada besarnya keuntungan yang nantinya didapat serta loyalitas konsumen pada suatu merek. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari stagnansi berbisnis. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui beberapa tujuan dari penetapan harga atau strategi fleksibilitas harga sebagai berikut:
Tujuan dari menetapkan strategi fleksibilitas harga pada barang atau produk berkaitan dengan target penjualan barang atau jasa yang dijual.
Cukup banyak pelaku bisnis yang membuat harga murah dan mempunyai kualitas yang baik pada barang atau produk yang dijual untuk meraih pasar konsumen yang lebih besar daripada pesaing bisnisnya.
Biasanya, konsumen akan lebih menetapkan barang dengan harga yang murah dan kualitas yang baik. Tentunya pebisnis harus memikirkan keuntungan dari penjualan tersebut.
Dengan membuat strategi fleksibilitas harga dari barang yang akan dijual, memungkinkan untuk menambah atau memaksimalkan keuntungan yang akan diraih nantinya.
Semakin tinggi harga yang dibuat, akan semakin tinggi pula potensi keuntungan yang didapat. Namun, strategi ini tetap melihat daya beli konsumen, dan faktor-faktor pendukung lainnya.
Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, strategi fleksibilitas harga harus melihat berbagai hal, salah satu diantaranya untuk menjaga loyalitas konsumen agar tetap membeli dari produsen tertentu.
Mengingat, untuk menjaga loyalitas konsumen sama prioritasnya dengan meraih pasar konsumen. Salah satu caranya adalah dengan membuat harga yang bersaing dengan kualitas yang baik.
Membuat harga yang tepat merupakan cara untuk mengurangi daya saing dengan kompetitor di pasar untuk konsumen memiliki ketertarikan untuk membeli. Agar modal usaha yang dimiliki tidak terbuang sia-sia untuk melawan daya saing dengan kompetitor tersebut.
Strategi fleksibilitas harga atau strategi penyesuaian harga ini biasanya akan tergantung oleh beberapa faktor seperti persaingan (harga dari kompetitor), hubungan dengan pelanggan, kemampuan pelanggan untuk membayar atau kemampuan pelanggan untuk melakukan penawaran harga (termasuk bargaining power dari pelanggan).
Model ini banyak diterapkan di perusahaan yang menggunakan saluran distribusi, penjualan langsung produk-produk industrial, penjualan eceran untuk produk dengan harga yang mahal, serta dalam pemasaran homogeneous shopping products (Mc Charty dan Perreault, 1995).
Dalam strategi ini terdapat beberapa kelemahan, diantaranya adalah :
1. Adanya ketidakpuasan pelanggan yang mengetahui ada pelanggan lain yang mendapatkan harga yang lebih murah.
2. Karena dimungkinkan untuk melakukan tawar-menawar, maka sangat dimungkinkan akan ada banyak pelanggan yang melakukan proses tawar-menawar, dan ini bisa membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses jual beli (take time).
3. Fungsi harga sebagai alat persaingan akan berkurang, karena dimungkinkan salesman akan memberikan harga terendah untuk meningkatkan penjualan.
Sedangkan pada strategi fleksibilitas harga tersebut juga memiliki keuntungan yang bisa dijadikan referensi Anda, seperti :
1. Metode penetapan harga ini mempercepat penjualan sebuah produk dan diterima dengan baik oleh konsumen.
2. Para pesaing akan merasa kecolongan dengan metode ini sehingga mereka hanya punya sedikit waktu untuk menyiapkan strategi tandingan. Kesempatan ini bisa digunakan untuk menjaring konsumen pesaing sebanyak mungkin dalam waktu singkat.
3. Potensi untuk menjaring pelanggan tetap karena suka dengan harga produk yang murah. Selain itu, perusahaan akan diuntungkan dengan penyebaran berita secara WOM (word of mouth).
[elementor-template id="26379"]
Mungkin saat ini Anda berpikir bahwa strategi fleksibilitas harga adalah strategi menentukan harga produk untuk mendapatkan keuntungan bagi bisnis apapun termasuk bisnis model canvas. Namun dalam perkembangannya, strategi fleksibilitas harga bukan hanya tentang berapa keuntungan yang bisa diraih, namun menurut pertimbangan-pertimbangan non ekonomis lainnya.
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk menetapkan harga jual suatu produk. Dan berikut terdapat tiga cara yang paling sering digunakan dalam strategi fleksibilitas harga:
Strategi ini adalah yang paling mendasar dan paling banyak dipakai, strategi ini membuat harga berdasarkan akumulasi biaya-biaya yang dibuat untuk memproduksi produk yang dijual, dan menambahkan beberapa persentase tertentu sebagai profit. Dan semuanya itu bisa diilakukan dengan kemudahan software akuntansi.
Lalu terdapat 4 kategori dalam strategi fleksibilitas harga berdasarkan biaya, yaitu:
1. Cost-Plus Pricing Method
yaitu pembuatan harga jual per unit menurut jumlah biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai profit atau margin (harga jual = biaya total + laba).
2. Markāup Pricing
yaitu penetapan harga yang sering digunakan oleh pedagang perantara atau reseller/dropshipper dengan menambahkan harga beli dengan sejumlah laba tertentu (harga jual = harga beli + laba/markup). Sebagai contoh penetapan harga dalam mark up pricing:
Anda membeli sebuah mobil seharga Rp. 200.000.000 lalu Anda ingin mengambil untung Rp.100.000.000 maka Anda harus menjual mobil tersebut seharga Rp. 300.000.000 ( Rp. 200.000.000 + Rp. 100.000.000 = Rp. 300.000 )
3. Fixed Fee Pricing
yakni penetapan harga didasari oleh jumlah biaya yang dikeluarkan oleh produsen produk tersebut yang ditambah dengan sejumlah fee yang telah disepakati, jadi laba yang diperoleh tidak mempengaruhi harga jual barang.
4. Target Pricing
yakni penetapan harga yang dilakukan didasari dengan tingkat pengembalian investasi (ROI) sesuai dengan target yang diinginkan.
Strategi penyesuaian harga ini lebih memprioritaskan kondisi atau kebutuhan konsumen. Strategi ini memungkinkan adanya perbedaan harga walaupun produknya sama, akibat beberapa faktor tertentu seperti letak geografis, waktu, dan sebagainya. Ada 2 jenis kategori dalam strategi ini, yakni:
1. Price Sensitivity Meter (PSM)
yakni strategi penetapan harga lini produk yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pendekatan terhadap kebutuhan/permintaan konsumen.
Metode ini didasari oleh persepsi konsumen terhadap nilai atau value produk yang diterima, apakah sebanding atau tidak. Untuk lebih jelasnya apakah value suatu produk dapat diterima oleh konsumen, Anda bisa mengukurnya dengan PSM.
2. Diskriminasi Harga
yaitu suatu kebijakan penentuan harga jual yang tidak sama untuk satu jenis produk yang sama dalam satu segmen pasar. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi diskriminasi harga misalnya wilayah, konsumen, waktu, kualitas, dan bentuk produk.
Strategi fleksibilitas harga berdasarkan persaingan ini mengamati harga produk sejenis yang dikeluarkan oleh industri pesaing Anda. Ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu:
1. Perceived Value Fixing
yaitu penetapan harga jual dilandasi dengan harga jual rata-rata produk sejenis.
2. Sealed Bid Pricing
yaitu penetapan harga jual didasari oleh penawaran yang diajukan oleh pesaing.
Dengan menerapkan strategi fleksibilitas harga, diharapkan mampu membantu serta meningkatakan penjualan pada bisnis yang sedang Anda jalani saat ini. Namun dalam penerapannya, disarankan untuk lebih memperhatikan harga yang akan ditetapkan tersebut, mampu meningkatkan laba dan bisnis semakin berkembang.
Agar bisnis tersebut berkembang, penting bagi Anda untuk memiliki pencatatan keuangan yang rapih. Untuk itu, Harmony dapat membantu Anda dalam membereskan pembukuan dengan praktis dan mudah. Software Harmony akan membantu Anda menerima laporan keuangan secara real time dengan mudah walau tidak memiliki latar belakang sebagai akuntan sekalipun.
Dan saksikan bagaimana Harmony membantu para pebisnis untuk memiliki pembukuan yang rapih dan teratur melalui konferensi tahunan kami yaitu FinTax Fair 2019. Mulai gunakan Harmony untuk membereskan pembukuan bisnis Anda dan dapatkan Gratis 30 Hari disini dengan mendaftarkan akun bisnis/ perusahaan Anda.