Dalam pembahasan tentang persaingan usaha banyak istilah yang digunakan, salah satunya adalah benchmarking. Bagi orang pemasaran istilah benchmarking bukan sesuatu yang asing. Istilah ini sering digunakan untuk menganalisa suatu produk atau bisnis dibandingkan dengan kompetitornya. Apa itu benchmarking dan manfaatnya untuk bisnis? Silahkan simak penjelasannya berikut ini.
Benchmarking bermanfaat dalam menganalisa dan menilai suatu produk atau layanan sekaligus meningkatkan daya saing produk atau layanan tersebut.
Table of Contents
Benchmarking adalah suatu patokan atau tolak ukur yang digunakan untuk menilai atau membandingkan hal tertentu. Benchmarking juga bisa diartikan sebagai cara yang sistematis atau suatu upaya penilaian performa pada layanan, produk atau proses suatu perusahaan dengan membandingkannya dengan hal itu dengan pesaing. Biasanya benchmarking dilakukan kepada pesaing yang lebih baik agar mendapatkan tujuan maksimal.
Tujuan utamanya adalah untuk mengevaluasi dan menciptakan daya saing suatu produk atau bisnis melalui suatu perbandingan. Daya saing itu meliputi layanan, kualitas produk, strategi pemasaran, harga produk dan sistem operasional.
Contohnya yaitu perusahaan ekspedisi A yang mempelajari, membandingkan dan mencontoh bisnis JNE sebagai perusahaan yang telah sukses dalam bidang usaha jasa pengiriman. Perusahaan ekspedisi A mencari tahu tentang produk, harga, infrastruktur pengiriman dan hal lainnya dari JNE sebelum membuat atau mengubah layanan atau produk mereka.
Baca juga : Strategi Pemasaran 4P Beserta Contohnya
[elementor-template id="26379"]
Pembagian jenis benchmarking dibagi dua yaitu berdasarkan objeknya dan subjeknya.
• Internal Benchmarking
Jenis ini merupakan suatu cara yang membandingkan kegiatan atau proses yang sama dalam suatu organisasi. Biasanya, internal benchmarking dilakukan pada perusahaan yang sudah memiliki cabang atau anak perusahaan. Tujuannya adalah agar cabang atau anak perusahaan tersebut standar yang sama dengan induk perusahaan.
• External Benchmarking
Sedangkan external benchmarking adalah yang dikerjakan dengan membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang bergerak pada bidang industri yang sejenis. Jenis ini dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Competitive Benchmarking
Competitive benchmarking adalah kegiatan yang dilakukan dengan membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang dianggap sebagai kompetitor utama.
b. Non-competitive Benchmarking
Sedangkan non-competitive benchmarking adalah kegiatan yang membandingkan suatu perusahaan dengan perusahan lain dalam bidang industri yang berbeda. Jenis non-competitive benchmarking ini juga terbagi menjadi dua, yaitu:
• Functional Non-competitive, merupakan kegiatan membandingkan fungsi yang sama dari perusahaan yang berbeda pada berbagai bidang industri.
• Generic Non-competitive, merupakan kegiatan membandingkan proses fundamental bisnis yang dinilai sama pada setiap perusahaan.
Benchmarking yang berdasarkan objeknya terbagi menjadi enam jenis, yaitu:
a. Strategic Benchmarking
Merupakan kegiatan dalam menganalisa tentang bagaimana suatu perusahaan mampu lebih unggul dari para pesaing di industri yang sama. Termasuk bagaimana cara perusahaan itu memasarkan dan menjual produknya.
b. Process Benchmarking
Merupakan kegiatan dalam menganalisa dan membandingkan berbagai kegiatan atau sistem operasional dalam suatu perusahaan. Kegiatan yang dimaksud misalnya cara merekrut karyawan, pelayanan pelanggan dan sistem pembayaran.
c. Functional Benchmarking
Suatu kegiatan dalam menganalisa dan membandingkan fungsionalitas kerja pesaing pada bidang industri yang sama. Tujuannya adalah agar bisa meningkatkan fungsionalitas kerja dalam perusahaan yang melakukan benchmarking tersebut.
d. Performance Benchmarking
Suatu kegiatan menganalisa dan membandingkan performa produk barang atau jasa dari pesaing lain. Performa itu mencakup harga, fitur produk, kualitas produk dan lain-lain.
e. Product Benchmarking
Merupakan suatu kegiatan dalam menganalisa dan membandingkan produk suatu perusahaan dengan produk dari pesaing lain. Product benchmarking dilakukan agar perusahaan mendapatkan informasi terkait kekuatan dan kelemahan dari produk pesaing.
f. Financial Benchmarking
Suatu kegiatan yang menganalisa dan membandingkan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain untuk mendapatkan informasi tentang daya saing kompetitor. Karena keuangan yang kuat dan sehat merupakan salah satu faktor penting untuk memenangkan persaingan dalam industri sejenis.
Baca Juga: mengenal tentang fungsi dan definisi dari neraca komparasi
1. Melakukan pemilihan produk, layanan, atau departemen internal dalam perusahaan Anda untuk dijadikan tolak ukur.
2. Menentukan kelas perusahaan yang akan Anda bandingkan.
3. Mengumpulkan informasi tentang kinerja internal pesaing dan membuat metrik data tersebut.
4. Bandingkan data pesaing (bisa dua atau lebih) dengan data perusahaan Anda untuk mengidentifikasi kelemahan produk, layanan atau sistem operasional perusahaan Anda.
5. Mengadopsi proses, kebijakan dan strategi yang di terapkan oleh pesaing yang terbaik di kelas yang Anda tentukan tersebut.
Setidaknya ada 5 manfaat yang di dapat oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan benchmarking, yaitu :
1. Untuk Menganalisa Kompetensi Perusahaan
Dengan melakukan benchmark, perusahaan bisa mendapatkan informasi apa yang menjadi kekurangan produk atau layanannya . Selanjutnya, manajemen bisa memperbaiki kelemahan tersebut agar perusahaan bisa memiliki daya saing yang kuat.
2. Untuk Memantau Performa Perusahaan
Kegiatan bechmarking yang dilakukan juga bisa menghasilkan informasi tren saat ini. Dimana tren tersebut bisa menentukan arah untuk perkembangan perusahaan Anda agar mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu benchmarking sebaiknya dilakukan berkala agar bisa memantau performa perusahaan dalam mencapai target yang ditetapkan.
3. Melakukan Perbaikan Secara Berkala
Manfaat lainnya adalah Anda bisa meningkatkan performa bisnis secara berkelanjutan. Hal ini sangat diperlukan agar manajemen selalu mempunyai gambaran tentang kondisi perusahaan dan bisa melakukan perbaikan secara berkala jika diperlukan.
4. Untuk Perencanaan dan Penetapan Sasaran
Setelah benchmarking selesai dilakukan, perusahaan akan mampu menentukan target dan metrik performa untuk bisa meningkatkan kinerja perusahaan. Selanjutnya, perusahaan bisa menetapkan sasaran tersebut menjadi target baru yang lebih kompetitif tapi tetap realistis.
5. Bisa Meningkatkan Rasa Kepemilikan
Kegiatan benchmarking sebaiknya dilakukan dengan melibatkan setiap karyawan dari semua divisi, agar perusahaan bisa memperoleh masukan dan jawaban yang diperlukan. Dengan mendengarkan pendapat dan jawaban karyawan, maka perusahaan bisa memperoleh pemahaman yang baik terkait peran dari setiap individu. Hal ini juga akan meningkatkan rasa memiliki perusahaan dalam diri karyawan.
Demikian penjelasan tentang benchmarking yang mungkin bisa Anda terapkan di bisnis Anda. Selamat mencoba membuat kegiatan benchmarking agar usaha Anda terus berkembang dengan baik. Agar usaha bisa berkembang maksimal, Anda juga harus mengelola keuangannya dengan benar. Untuk bisa mengelola keuangan usaha dengan optimal sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi.
Harmony adalah software akuntansi online yang bisa membantu Anda mengelola keuangan usaha dengan cepat dan tanpa repot. Harmony praktis dan mudah digunakan serta memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang akan mempermudah Anda dalam menjalankan usaha. Silahkan coba gunakan GRATIS Harmony 30 hari dengan mendaftar di sini.
Anda juga bisa mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.
Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.