Aset konsumtif dan aset produktif adalah bagian penting dalam sumber daya yang dimiliki pengusaha. Di samping itu, aset ada beberapa jenis, seperti aset tetap berwujud dan tidak berwujud.
Seperti rumah, gedung, tanah, hingga mesin-mesin pabrik dan peralatan elektronik. Dari sumber daya yang dimiliki, perusahaan bisa mengukur return on asset atas aktiva tetap untuk menghitung laba yang diperoleh.
Baik aset konsumtif maupun aset produktif adalah memiliki karakteristik tersendiri. Agar tidak bingung dalam membedakan, yuk kita bahas lebih lanjut mengenai pengertian aset produktif dan aset konsumtif berikut.
Table of Contents
Sebuah nilai aset yang terus bertambah di masa mendatang. Umumnya, mendatangkan pemasukan yang kontinyu. Atau, dapat menjadi penghasilan yang prospektif dan menguntungkan. Sebab, nilai jual aset produktif adalah sangat tinggi atau bertambah, ketimbang saat pertama kali membeli.
Secara umum, aset produktif adalah aset yang terus menciptakan keuntungan atau profit. Contoh aset produktif yang bisa dijumpai saat ini adalah di pasar saham. Saham termasuk aset produktif karena menghasilkan nilai yang bertambah dari waktu ke waktu. Selain itu, dapat meningkatkan arus kas.
Pertanian atau peternakan juga adalah contoh aset produktif lainnya yang prospektif. Saat membeli lahan sawah atau memiliki peternakan, Anda bisa terus mengolah dan mengelola pertanian atau peternakan untuk dipanen hasilnya selama bertahun-tahun.
Tak hanya itu, kalau Anda mau, Anda juga masih bisa menyewakan lahan pertanian seperti sawah untuk disewa dan digarap orang lain. Contoh aset produktif lainnya adalah rumah. Jenis investasi properti seperti rumah sangat diminati. Karena selain bisa dikontrakkan atau disewakan, Anda juga bisa menjual kembali jika sedang membutuhkan dana.
[elementor-template id="26379"]
Aset konsumtif adalah sebuah nilai aset yang akan terus berkurang seiring waktu. Jadi, tak heran apabila aset konsumtif adalah salah satu jenis aset yang kurang prospektif dan sering mengalami penyusutan. Contohnya deplesi atau penyusutan karena perusahaan membeli bahan baku.
Beda dengan aset produktif yang terus menghasilkan keuntungan, aset konsumtif justru sebaliknya. Aset konsumtif tidak menawarkan potensi pemasukan. Contoh aset konsumtif seperti mobil.
Bukan berarti Anda tidak boleh atau dilarang berinvestasi mobil. Hanya saja perlu dipertimbangkan, saat membeli mobil Anda mungkin berharap mobil nilainya akan meningkat di masa mendatang dan bisa dijual lagi untuk mendatangkan keuntungan.
Akan tetapi, seiring waktu mobil tidak akan pernah bernilai lebih jika Anda tidak melakukan perawatan dan pengembangan dari fitur mobil yang Anda beli (istilahnya dimodifikasi). Jika begitu, tidak bisa menghasilkan apa-apa.
Bahkan, sebagian besar toko mobil bekas di Indonesia justru memotong nilai jualnya sebagai penyusutan. Masih ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk meningkatkan pendapatan di masa depan. Namun tidak perlu khawatir, jika Anda memperhatikan dengan baik aset tersebut, maka akan menjadi berguna kelak di masa yang akan datang.
Sementara, jika Anda memiliki aset produktif seperti saham, Anda bisa berpotensi menghasilkan pendapatan. Dengan kata lain, nda bisa membeli saham dengan harga saham yang tetap stabil selama Anda menyimpannya.
Dan itulah mengapa, Anda perlu fokus berinvestasi pada aset produktif semaksimal mungkin. Seiring waktu, Anda akan memperoleh penghasilan yang bisa diandalkan selama bertahun-tahun. Bicara tentang investasi, sama saja halnya dengan mengambil keuntungan bisnis, dimana ketika dalam kegiatan operasional perusahaan pebisnis juga akan mencari tahu seberapa besar laba yang diterima.
Oleh karena itu jangan ragu untuk berinvestasi sistem pembukuan yang modern dan canggih untuk mengelola pembukuan bisnis. Software Akuntansi Harmony didukung fitur lengkap untuk menyelesaikan pembukuan secara praktis, cepat, dan akurat. Seperti laporan stok barang, smart invoicing, rekonsiliasi bank otomatis, serta otomasi lebih dari 20 jenis laporan keuangan instan.
Coba aja dulu yuk, klik tautan ini dan nikmati FREE Trial selama 30 hari, tanpa kontrak dan tanpa biaya apapun. Temukan info terupdate dan menarik lainnya, dengan follow Instagram, LinkedIn, dan Facebook Harmony.