Harmony » Blog » 

Deplesi: Apa itu, Metode Perhitungan, dan Contoh Soal

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Januari 20, 2021

Dalam akuntansi dan keuangan usaha, metode penyusutan suatu aset bukan hanya depresiasi, melainkan terdapat pula metode deplesi. Baik metode depresiasi maupun metode deplesi bisa digunakan untuk metode penyusutan aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan, dan mesin.

Jika depresiasi berimbas pada pengurangan penghasilan kena pajak, maka deplesi lebih fokus untuk penyusutan aktiva perusahaan dari segi Sumber Daya Alam. Misalnya penurunan nilai aset pada perusahaan pertambangan.

Deplesi adalah penyusutan aset karena pengurangan biaya (cost) akibat pengelolaan sumber daya menjadi bahan baku atau persediaan.

Pengertian Deplesi

Deplesi bisa diartikan sebagai salah satu metode penyusutan terhadap aset karena pengurangan biaya (cost) akibat pengelolaan sumber daya menjadi bahan baku atau persediaan. Misalnya penurunan nilai pada barang tambang dan hutan kayu. Dari pengertian deplesi tersebut, maka bisa dipahami bahwa penyusutan suatu aset terjadi secara alamiah. 

Cara menghitung deplesi bisa dilakukan dengan mengurangkan menjumlahkan dari total aset yang diambil dari cadangan sumber daya alam. Aset yang disusutkan dalam deplesi misalnya kayu, barang tambang, dan lain sebagainya.

Perbedaan Deplesi dan Depresiasi

Meskipun deplesi dan depresiasi sama-sama digunakan untuk metode penyusutan aset tetap dalam perhitungan akuntansi, namun ada perbedaan yang menonjol dari kedua metode penyusutan tersebut.

Dari bentuk aktivanya, deplesi dipakai untuk aktiva tetap yang tidak dapat diganti langsung setelah habis digunakan. Sementara depresiasi  bisa dipakai untuk aktiva tetap yang dapat diperbaharui jika sudah habis manfaatnya.

Dari bentuk perolehannya, deplesi berdasarkan pengakuan langsung dari sumber daya alam yang dijual. Sementera depresiasi hanya mengalokasikan harga perolehan aset tetap dalam penghasilan periode bersangkutan.

Baca Juga : Aktiva Tetap dan Contohnya dalam Perusahaan

[elementor-template id="26379"]

Cara Menghitung Deplesi

Dalam metode perhitungan deplesi, sebenarnya terdapat beberapa cara menghitung deplesi yang bisa digunakan. Deplesi memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan supaya dapat menghitung penyusutan, seperti taksiran hasil ekonomi sumber daya alam yang dapat dieksploitasi dan taksiran atas nilai sisa jika sumber daya alam tersebut sudah selesai dieksploitasi

Selain itu, sangat penting untuk memperhatikan harga perolehan aktiva tetap dan harga perolehan sumber daya alam. Harga perolehan meliputi setiap siklus atau proses yang dimulai dari pengeluaran izin sampai dengan sumber daya alam tersebut bisa diambil hasilnya. Jika ternyata diperoleh pengeluaran yang terlalu kecil, maka akan dilakukan penilaian khusus terhadap sumber daya alam tersebut.

Untuk bisa mengetahui cara menghitung deplesi, berikut ini contoh soal deplesi untuk untuk mengetahui penyusutan aset dalam bentuk yang cukup sederhana:

Sebuah lahan yang akan digunakan untuk tambang ditaksir memiliki harga sebesar Rp 200.000.000,00. Menurut hasil observasi pihak perusahaan, lahan tersebut diperkirakan memiliki kandungan tambang sebesar 100.000 ton. Setelah dieksploitasi pada tahun pertama, ternyata nilai taksirannya hanya mencapai Rp.20.000.000. Dari contoh soal deplesi tersebut, maka cara menghitung deplesi per ton adalah sebagai berikut :

Deplesi : (Rp 200.000.000 – Rp 20.000.000) / 100.000 = Rp 1.800

Jadi, penyusutan yang diperoleh dari metode deplesi adalah sebesar Rp 1.800,00 per ton. Jika pada eksploitasi lahan pada tahun berikutnya, ternyata lahan menghasilkan 30.000 ton, maka deplesi pada tahun tersebut Rp1.800 x 30.000 = Rp.54.000.000.

Dalam laporan keuangan, penyusutan dengan metode deplesi akan muncul pada neraca di sisi aset dan mengurangi nilai aktiva. Biasanya, beberapa perusahaan akan membagi dividen sejumlah laba bersih yang ditambah dengan deplesi. Dengan demikian, kerugian yang mungkin terjadi akibat sumber daya alam yang sudah habis dapat segera dicegah.

Selain itu, perlu dilakukan koreksi terhadap deplesi supaya kerugian-kerugian dari faktor lain bisa dihindari. Untuk itu, sangat diperlukan software akuntansi Harmony yang bisa menyajikan data sebagai koreksi.

Dengan software akuntansi Harmony, maka deplesi akan dikoreksi dengan cepat dan mudah. Untuk menikmati layanan gratis selama 30 hari, daftar di sini sekarang juga. Jangan lewatkan, info terupdate kami lainnya lewat akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.

Ingin terima beres laporan keuangan perusahaan Anda? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram