Harmony Blog

Deplesi: Apa itu, Metode Perhitungan, dan Contoh Soal

Diupdate Mar 11th, 2021
0

SHARES

PEMBACA

deplesiPin

Dalam akuntansi dan keuangan usaha, metode penyusutan suatu aset bukan hanya depresiasi, melainkan terdapat pula metode deplesi. Baik metode depresiasi maupun metode deplesi bisa digunakan untuk metode penyusutan aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan, dan mesin.

Jika depresiasi berimbas pada pengurangan penghasilan kena pajak, maka deplesi lebih fokus untuk penyusutan aktiva perusahaan dari segi Sumber Daya Alam. Misalnya penurunan nilai aset pada perusahaan pertambangan.

Deplesi adalah penyusutan aset karena pengurangan biaya (cost) akibat pengelolaan sumber daya menjadi bahan baku atau persediaan.

Pengertian Deplesi

Deplesi bisa diartikan sebagai salah satu metode penyusutan terhadap aset karena pengurangan biaya (cost) akibat pengelolaan sumber daya menjadi bahan baku atau persediaan. Misalnya penurunan nilai pada barang tambang dan hutan kayu. Dari pengertian deplesi tersebut, maka bisa dipahami bahwa penyusutan suatu aset terjadi secara alamiah. 

Cara menghitung deplesi bisa dilakukan dengan mengurangkan menjumlahkan dari total aset yang diambil dari cadangan sumber daya alam. Aset yang disusutkan dalam deplesi misalnya kayu, barang tambang, dan lain sebagainya.

Perbedaan Deplesi dan Depresiasi

Meskipun deplesi dan depresiasi sama-sama digunakan untuk metode penyusutan aset tetap dalam perhitungan akuntansi, namun ada perbedaan yang menonjol dari kedua metode penyusutan tersebut.

Dari bentuk aktivanya, deplesi dipakai untuk aktiva tetap yang tidak dapat diganti langsung setelah habis digunakan. Sementara depresiasi  bisa dipakai untuk aktiva tetap yang dapat diperbaharui jika sudah habis manfaatnya.

Dari bentuk perolehannya, deplesi berdasarkan pengakuan langsung dari sumber daya alam yang dijual. Sementera depresiasi hanya mengalokasikan harga perolehan aset tetap dalam penghasilan periode bersangkutan.

Baca Juga : Aktiva Tetap dan Contohnya dalam Perusahaan

Berlangganan newsletter kami
Dapatkan Berbagai Tips & Update Artikel Menarik Lainnya dari Harmony, langsung di email Anda!

Cara Menghitung Deplesi

Dalam metode perhitungan deplesi, sebenarnya terdapat beberapa cara menghitung deplesi yang bisa digunakan. Deplesi memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan supaya dapat menghitung penyusutan, seperti taksiran hasil ekonomi sumber daya alam yang dapat dieksploitasi dan taksiran atas nilai sisa jika sumber daya alam tersebut sudah selesai dieksploitasi

Selain itu, sangat penting untuk memperhatikan harga perolehan aktiva tetap dan harga perolehan sumber daya alam. Harga perolehan meliputi setiap siklus atau proses yang dimulai dari pengeluaran izin sampai dengan sumber daya alam tersebut bisa diambil hasilnya. Jika ternyata diperoleh pengeluaran yang terlalu kecil, maka akan dilakukan penilaian khusus terhadap sumber daya alam tersebut.

Untuk bisa mengetahui cara menghitung deplesi, berikut ini contoh soal deplesi untuk untuk mengetahui penyusutan aset dalam bentuk yang cukup sederhana:

Sebuah lahan yang akan digunakan untuk tambang ditaksir memiliki harga sebesar Rp 200.000.000,00. Menurut hasil observasi pihak perusahaan, lahan tersebut diperkirakan memiliki kandungan tambang sebesar 100.000 ton. Setelah dieksploitasi pada tahun pertama, ternyata nilai taksirannya hanya mencapai Rp.20.000.000. Dari contoh soal deplesi tersebut, maka cara menghitung deplesi per ton adalah sebagai berikut :

Deplesi : (Rp 200.000.000 – Rp 20.000.000) / 100.000 = Rp 1.800

Jadi, penyusutan yang diperoleh dari metode deplesi adalah sebesar Rp 1.800,00 per ton. Jika pada eksploitasi lahan pada tahun berikutnya, ternyata lahan menghasilkan 30.000 ton, maka deplesi pada tahun tersebut Rp1.800 x 30.000 = Rp.54.000.000.

Dalam laporan keuangan, penyusutan dengan metode deplesi akan muncul pada neraca di sisi aset dan mengurangi nilai aktiva. Biasanya, beberapa perusahaan akan membagi dividen sejumlah laba bersih yang ditambah dengan deplesi. Dengan demikian, kerugian yang mungkin terjadi akibat sumber daya alam yang sudah habis dapat segera dicegah.

Selain itu, perlu dilakukan koreksi terhadap deplesi supaya kerugian-kerugian dari faktor lain bisa dihindari. Untuk itu, sangat diperlukan software akuntansi Harmony yang bisa menyajikan data sebagai koreksi.

Dengan software akuntansi Harmony, maka deplesi akan dikoreksi dengan cepat dan mudah. Untuk menikmati layanan gratis selama 30 hari, daftar di sini sekarang juga. Jangan lewatkan, info terupdate kami lainnya lewat akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.

Ingin terima beres laporan keuangan perusahaan Anda? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.

Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
Anda juga mungkin suka:
Harmony
Harmony
Harmony menyajikan artikel seputar bisnis, keuangan, perpajakan dan finansial untuk membantu para pemilik usaha kecil. Dapatkan cara mudah membereskan keuangan usaha Anda menggunakan Harmony dan coba gratis 30 hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Follow Social Media Kami
Dapatkan konten terbaru dari Harmony
Gratis Tips & Trik Terbaru Harmony di Email Anda.
No spam, hanya Info terbaik kami kirimkan dan Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.
Artikel Popular Lainnya
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
Daftar Isi
    Add a header to begin generating the table of contents
    Daftar Isi
      Add a header to begin generating the table of contents
      Daftar Isi
        Add a header to begin generating the table of contents
        Subscribe Harmony Newsletter
        Subscribe Email Harmony M
        Dapatkan Berbagai Tips & Update Artikel Menarik Lainnya dari Harmony, langsung di email Anda!