Saat ini dunia dikejutkan dengan adanya resesi ekonomi akibat pandemi covid-19, efeknya bukan hanya faktor kesehatan saja tetapi juga terjadi di sektor ekonomi di banyak negara termasuk di Indonesia. Apa itu resesi ekonomi dan bagaimana strategi agar bisnis bisa bertahan terhadap resesi ekonomi? Simak penjelasannya dalam artikel kali ini.
Seorang pemilik bisnis harus mengetahui bagaimana strategi agar bisnisnya bisa bertahan terhadap resesi ekonomi.
Nilai transaksi jual beli menurun tajam karena pemerintah mengeluarkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga membuat resesi ekonomi tidak bisa dihindari. Sebagai seorang pebisnis, Anda harus melakukan tindakan ekonomi yang tepat jika terjadi resesi ekonomi.
Pengertian Resesi Ekonomi
Resesi adalah suatu kondisi kemerosotan dalam suatu masyarakat atau negara. Jadi pengertian resesi ekonomi adalah kondisi perekonomian suatu negara yang merosot atau menurun tajam dan terjadi dalam waktu berbulan-bulan. Resesi merupakan permasalahan ekonomi yang serius dan harus segera diatasi, karena jika berkelanjutan akan masuk ke tingkat yang lebih parah yaitu depresi ekonomi.
Resesi bisa terjadi pada sistem ekonomi apapun. Maksudnya adalah tidak ada satupun sistem ekonomi yang kebal terhadap kemungkinan terjadinya resesi. Jadi semua negara harus selalu waspada dan sigap dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya resesi atau krisis ekonomi.
Tanda dan Penyebab Resesi Ekonomi
Lalu apa saja tanda-tanda terjadi resesi ekonomi? Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami beberapa hal, yaitu :
• Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) negatif.
• Meningkatnya tingkat pengangguran.
• Penurunan penjualan ritel.
• Ukuran pendapatan menurun .
• Manufaktur yang berkontraksi untuk periode waktu yang panjang.
Apabila sudah terjadi beberapa tanda diatas, maka pemerintahan suatu negara harus memikirkan bagaimana cara mengatasi resesi ekonomi tersebut dengan efektif. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat kebijakan-kebijakan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara cepat dan masif. Kebijakan yang dibuat biasanya meliputi juga kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Sedangkan beberapa penyebab resesi ekonomi lainnya adalah :
• Guncangan ekonomi yang tiba-tiba, contohnya seperti pandemi virus corona saat ini.
• Hutang yang berlebihan dari individu dan bisnis yang akhirnya menyebabkan gagal bayar.
• Gelembung aset yaitu investasi berlebihan di pasar saham atau real estate.
• Inflasi yang terlalu tinggi.
• Terjadi deflasi yang signifikan.
• Perubahan dan penggunaan teknologi seperti Artificial Inteligence (AI) dan robot.
Baca juga : Kurs: Pengertian, Jenis dan Hal-hal Yang Mempengaruhinya
Strategi Menghadapi Resesi Ekonomi
Berikut adalah 5 strategi agar bisnis bisa bertahan terhadap resesi ekonomi :
1. Pantau Kesehatan Bisnis Anda
Selalu pantau kesehatan bisnis Anda, terutama dalam hal keuangan karena cash flow perusahaan sangat penting untuk kelanjutan usaha. Bahkan ada istilah yang menyebutkan cash flow is king untuk mengambarkan bagaimana posisi cash flow dalam suatu usaha. Lakukan pengecekan kesehatan bisnis secara berkala seperti berapa nilai cash yang tersedia, berapa fixed cost perbulan, berapa omset perbulan dan lain sebagainya.
Data tersebut akan lebih cepat disediakan jika menggunakan software akuntansi, terutama yang berbasis cloud. Jika Anda merupakan pebisnis yang sibuk, maka bisa menggunakan Harmony Accounting Service yang bisa membuat laporan keuangan bisnis Anda dengan aplikasi Harmony. Kabar baiknya adalah harganya sangat terjangkau bahkan untuk pelaku UKM.
2. Lakukan Adaptasi untuk Bisnis Anda
Melakukan perubahan atau adaptasi terhadap kondisi resesi sangat diperlukan agar bisnis bisa bertahan. Adaptasi yang dilakukan bisa berupa merubah penjualan menjadi online, merubah pembayaran dari cash menjadi digital atau bahkan merubah jenis produk yang Anda jual. Misalnya biasa Anda berjualan produk elektronik maka bisa mencoba menjual suplemen kesehatan atau produk yang tetap dikonsumsi masyarakat saat resesi.
Lakukan adaptasi ini pada semua bidang termasuk juga cara kerja karyawan Anda. Lakukan evaluasi terhadap penjualan dan keuangan lalu carilah solusi bersama team Anda untuk meningkatkan omset perusahaan. Dengan melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan suatu perubahan maka mereka akan merasa dihargai sehingga bisa berdampak positif untuk performa kinerja mereka.
3. Melakukan Efisiensi Biaya secara Maksimal
Strategi lain yang harus dilakukan dalam menghadapi resesi ekonomi adalah melakukan efisiensi biaya secara maksimal. Anda harus tuliskan setiap pekerjaan dan biaya yang timbul lalu mencoba mencari solusi penghematan terhadap hal tersebut. Misalnya dengan mengurangi jam kerja jika dirasakan tidak efektif bekerja terlalu lama di kantor atau melakukan kerja dari rumah (WFH) untuk karyawan yang kehadirannya secara fisik tidak berdampak pada omset perusahaan.
Beralih dari iklan konvensional ke platform media sosial juga bisa menghemat biaya promosi. Dengan sosial media Anda dapt menjangkau lebih banyak orang dengan biaya yang sangat minim. Masih banyak hal lain yang bisa Anda hemat selama Anda mau membuat rincian biaya yang keluar pada usaha Anda dan mencari cara terhadap penghematan biaya tersebut.
4. Tetap Penuhi Kebutuhan Karyawan Anda
Walaupun kondisi usaha sedang berat, bukan berarti Anda harus mengabaikan kebutuhan karyawan. Selama keuangan bisnis masih mampu, Anda sebaiknya memenuhi kebutuhan mereka karena karyawan merupakan aset paling berharga untuk kesuksesan sebuah bisnis. Berdiskusi dengan karyawan mengenai kebutuhan mereka saat resesi ekonomi merupakan hal yang bijak agar Anda bisa memberikan solusi dan menunjukkan karakter pemimpin yang baik.
5. Mempersiapkan Ketahanan Bisnis Sebelum Terjadi Resesi
Strategi yang tidak kalah pentingnya dalam menghadapi resesi ekonomi adalah dengan melakukan tindakan persiapan sebelum terjadinya resesi tersebut. Karena resesi ekonomi merupakan kondisi makro dan diluar kendali Anda, maka sulit diprediksi kapan akan terjadi. Dengan melakukan persiapan pada bisnis Anda terhadap resesi maka akan mengurangi dampak negatif atau kesulitan jika kondisi resesi tersebut datang.
Latihlah karyawan Anda untuk bisa menghadapi situasi sulit dalam keuangan, penjualan maupun operasional perusahaan. Bangun infrastruktur usaha Anda agar bisa dijalankan meski dengan kondisi ekonomi yang sulit dengan berpegang pada prinsip tetap efisien dan efektif.
Beralihlah ke penggunaan teknologi yang bisa dikerjakan tanpa batasan waktu dan ruang yaitu internet khususnya aplikasi yang berbasis cloud. Sehingga apabila terjadi resesi ekonomi maka bisnis dan karyawan Anda lebih siap sehingga kerugian secara materi lebih bisa diminimalkan.
Untuk aplikasi akuntansi yang berbasis cloud, Anda bisa menggunakan Harmony karena sangat mudah dan praktis digunakan. Harmony bisa membantu mengelola keuangan bisnis dengan cepat dan tanpa repot, meskipun Anda tidak memiliki background akuntansi.
Harmony memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang bisa membantu pemilik bisnis menganalisa kondisi keuangan perusahaan secara maksimal. Harmony sudah membantu ribuan pebisnis dalam merapikan keuangan usaha mereka.
Silahkan coba gunakan GRATIS Harmony 30 hari dengan mendaftar di sini. Anda juga mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.