Apakah Anda sudah mengetahui apa itu wesel bayar dalam bisnis? Jika belum, secara umum wesel bayar adalah istilah lain dari notes payable yang berarti menerbitkan surat utang oleh perusahaan.
Sehingga ketika perusahaan membeli barang secara kredit dari pemasok dan menerbitkan wesel, maka Anda akan memiliki utang wesel kepada pemasok. Dengan begitu wesel juga bisa diartikan sebagai utang wesel.
Dengan kesimpulan wesel bayar adalah sebuah perjanjian tertulis yang dibuat oleh perusahaan kepada pemasok, dengan sejumlah tertentu termasuk bunga yang disepakati. Lantas bagaimana contoh dan cara mencatatnya? Pahami artikel di bawah ini.
Table of Contents
Secara umum wesel memiliki tiga jenis yaitu wesel tagih, wesel bayar, dan wesel tagih gagal bayar. Saat ini akan dibahas lebih lanjut tentang wesel bayar.
Nah berdasarkan pembahasan di atas bahwa wesel bayar adalah perjanjian tertulis yang disetujui dan dibuat perusahaan, untuk melaksanakan pembayaran kepada pihak kreditur dengan tingkat bunga serta jumlah tertentu.
Lain hal dengan wesel tagih adalah surat janji secara tertulis dibuat pelanggan, untuk membayar kepada perusahaan dengan bunga dan nominal yang disepakati.
Sedangkan wesel tagih gagal bayar yaitu wesel yang tidak bisa dibayar oleh pembuat sesuai dengan tanggal jatuh temponya.
Maka dari itu pembelian aset tetap atau pembelian barang diperbolehkan adanya penggunaan utang wesel.
Di sisi lain dapat diketahui bahwa pihak kreditur bisa mengeluarkan wesel tagih atau notes payable ini untuk melunasi utang penerbit wesel sementara waktu.
Baca Juga : 2 Metode Pencatatan Persediaan, Pilih Mana Periodik atau Perpetual?
Berikut ini ada beberapa contoh mencatat jurnal wesel bayar dan wesel tagih yang bisa Anda pahami yaitu:
Dalam perusahaan mengeluarkan wesel 90 hari, di mana bunganya 10%. Dengan nilai Rp 2.000.000 pada tanggal 01 Juli 2020, untuk PT. Sukses yang membayar utang usaha sudah melewati tanggal jatuh tempo senilai Rp 2.000.000.
Maka pencatatan ayat jurnal untuk penerbitan wesel tagih tersebut adalah:
Penerbitan wesel bayar selama 90 hari, bunga 10%
(D) Utang Usaha Rp 2.000.000
(K) Wesel Bayar Rp 2.000.000
Selain itu untuk menentukan nilai jatuh tempo pada wesel berbunga dapat dihitung dengan cara:
Besarnya bunga:
= Rp 2.000.000 x 10% x (90/360)
= Rp 50.000
Berapa yang perlu dibayar? Anda dapat mengetahui nilai jatuh tempo wesel yaitu sebesar Rp 2.050.000 (Pokok + Bunga)
Ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat pembayaran wesel tersebut adalah:
(D) Wesel Bayar Rp 2.000.000
(D) Beban Bunga Rp 50.000
(K) Kas Rp 2.050.000
Sehingga beban bunga wesel ini sudah termasuk biaya lainnya dalam laporan laba rugi pada tahun berakhir 31 Desember 2020.
Di mana ayat jurnal pada wesel tagih atau wesel ini hampir sama. Dilihat dari sudut pandangnya jurnal wesel tagih dapat disebut pemberi pinjaman dana, sedangkan wesel bayar disebut sebagai peminjam.
Baca Juga: Cara Membuat Buku Besar Dan Contoh Mudahnya
Dalam perusahan PT. Sukses mengeluarkan wesel kepada kreditur PT. Cahaya. Di mana tanggal 01 Juli 2020, PT. Sukses membeli barang secara kredit dari PT. Cahaya sejumlah Rp 15.000.000 dengan syarat.
Selain itu PT. Cahaya mencatat harga pokok penjualan senilai Rp 6.000.000. Berikut pencatatan jurnal wesel bayar kedua adalah:
Mencatat Jurnal Wesel Bayar Tanggal 01 Juli:
PT. Sukses
(D) Persediaan Rp15.000.000
(K) Utang usaha Rp15.000.000
PT Cahaya
(D) Piutang usaha Rp 15.000.000
(K) Penjualan Rp 15.000.000
(D) Harga pokok penjualan Rp 6.000.000
(K) Persediaan Rp 6.000.000
Mencatat Jurnal Wesel 31 Juli:
Pada PT. Sukses ternyata mengeluarkan wesel 60 hari dengan bunga 10% yaitu sebesar Rp 15.000.000 atas PT. Cahaya dalam pembelian barang kredit. Oleh karena itu pencatatannya adalah
PT. Sukses
(D) Utang usaha Rp 15.000.000
(K) Wesel bayar Rp 15.000.000
PT. Cahaya
(D) Wesel tagih Rp 15.000.000
(K) Piutang usaha Rp 15.000.000
Mencatat Jurnal Wesel 31 Agustus:
PT. Sukses telah melakukan pembayaran sebesar Rp 15.000.000 dengan jatuh tempo dari wesel yaitu 31 Agustus 2020 pada PT. Cahaya dengan cara perhitungan dan mencatatnya sebagai berikut:
= [Rp 15.000.000 x10% x (60/360)]= Rp 250.000
Ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat pembayaran wesel tersebut adalah:
PT. Sukses
(D) Wesel bayar Rp 15.000.000
(D) Beban bunga Rp 250.000
(K) Kas Rp 15.250.000
PT. Cahaya
(D) Kas Rp 15.250.000
(D) Pendapatan bunga Rp 250.000
(K) Wesel tagih Rp 15.000.000
Baca Juga: Contoh Pembukuan Pengeluaran Dan Pemasukan Yang Dapat Anda Terapkan Dalam Bisnis
Diketahui PT. Sukses tanggal 01 Juli 2020 meminjam uang sebanyak Rp 8.000.000 di Bank Cahaya dengan syarat wesel jatuh tempo 90 hari dan bunga 14%. Berikut pencatatan ayat jurnal penerimaan kas atas wesel tersebut yaitu:
(D) Kas Rp 8.000.000
(K) Wesel bayar Rp 8.000.000
Kemudian PT. Sukses memiliki tanggal jatuh tempo tersebut yaitu 01 September 2020, di mana utang pokok dan bunganya dapat dihitung dengan cara dibawah ini:
= Rp 8.000.000 x 14% x (90/360)
= Rp 280.000
Berikut ini pelunasan dari pencatatan ayat jurnal wesel tersebut adalah:
(D) Wesel bayar Rp 8.000.000
(K) Beban bunga Rp 280.000
(K) Kas Rp 8.280.000
[elementor-template id="26379"]
Seperti sudah dibahas sebelumnya bahwa wesel bisa diterbitkan dengan bunganya, namun bagaimana jika peminjam dana menerbitkan wesel bayar dengan diskonto?
Dilihat dari istilahnya wesel diskonto ini tidak akan menjelaskan tingkat nilai bunganya, namun pihak kreditur yang akan menetapkan tingkat bunga atau mengurangi bunga dari nilai wesel tersebut.
Nah biasanya bunga tersebut biasa disebut dengan diskonto atau tingkat bunga, cara menghitungnya juga disebut sebagai tingkat diskonto. Nantinya debitur akan memberikan jumlah sisa tersebut sebagai hasil.
Diketahui pada perusahaan PT. Sukses mengeluarkan wesel 90 hari dengan nilai Rp 25.000.000 untuk PT. Cahaya untuk digunakan dalam membeli barang dagang.
Kemudian PT. Cahaya memberikan diskonto senilai 16%, yaitu sebesar Rp 1.000.000 beban bunga di debet dan Rp 24.000.000 ke dalam persediaan di debet. Wesel yang akan dikreditkan sebagai nilai jatuh tempo dengan pencatatan transaksi PT. Sukses yaitu:
(D) Persediaan Rp 24.000.000
(D) Beban bunga Rp 1.000.000
(K) Wesel bayar Rp 25.000.000
Selanjutnya apabila wesel dibayar, maka pencatatan ayat jurnal yang adalah sebagai berikut:
(D) Wesel bayar Rp 25.000.000
(K) Kas Rp 25.000.000
Sekian mengenai pembahasan wesel, yang mana pencatatan jurnal di atas memanglah diperlukan saat akhir periode.
Apalagi ketika perusahaan mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan bulanan atau tahunan secara benar untuk kepentingan perusahaan.
Selain itu dalam wesel ini merupakan hutang yang harus dibayar ketika jatuh tempo, sehingga ketika wesel tersebut sudah dilunasi dengan bunga maka dibutuhkan pencatatan jurnal yang dimana memiliki perhitungan.
Namun apabila ingin meminimalisir resiko wesel tersebut dalam perusahaan Anda, kini dapat lebih mudah dengan software dari Harmony.
Pembuatan laporan, transaksi, dan invoice yang praktis serta tidak ribet akan membuat proses keuangan Anda lebih mudah. Tertarik untuk menggunakannya? Cobalah gunakan melalui software pembukuan Harmony.
Harmony yang dapat dengan mudah melakukan pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank transaksi secara otomatis, penghitungan aset, dan keuangan usaha yang mudah dikelola karena terdapat 20 lebih laporan keuangan secara real time. Gunakan Harmony sekarang juga GRATIS 30 hari di sini.
Mau update info menarik dan penawaran terbaik kami selanjutnya? Ayo, follow dan like akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony hari ini ya.