Mungkin sudah tidak asing bagi pebisnis ketika mendengar istilah sales pipeline ini. Nah, sales pipeline adalah elemen penting yang dilakukan dalam dunia sales. Dapat dikatakan sales pipeline ini mampu membantu meningkatkan penjualan di sebuah perusahaan.
Sales pipeline yang baik juga akan membantu sales person untuk tetap fokus pada setiap peluang ataupun kesempatan agar tidak ada satupun prospek yang terlewatkan.
Hal ini juga sangat penting dilakukan untuk mengawasi ataupun memonitor setiap pemasaran langsung yang sedang dan sudah dilakukan oleh setiap tim sales.
Nah, bagi Anda yang mungkin belum memahami lebih jelas apa itu sales pipeline. Berikut artikel ini akan membantu Anda dalam memahami apa itu sales pipeline dan apa saja tahap serta cara membuatnya.
Table of Contents
Sales pipeline merupakan sebuah gambaran dari proses penjualan yang sedang dan yang sudah dilakukan oleh setiap tim sales. Dan biasanya hal ini juga sangat dibutuhkan oleh sales representative dan juga sales manager.
Lalu apa alasan pebisnis perlu untuk membuat sales pipeline? Alasannya tentu cukup sederhana, yaitu untuk mengawasi atau memonitor penjualan yang sedang dan sudah dilakukan di pasar bebas.
Hal tersebut sesuai dengan definisi yang menyatakan bahwa sales pipeline adalah cara visual yang terorganisasi untuk mengawasi jumlah pembeli potensial.
Dengan membuat contoh sales pipeline, maka Anda dapat mengetahui dengan mudah bagaimana progres setiap calon pelanggan hingga akhirnya mereka membeli produk ataupun layanan yang Anda miliki.
Sebab apabila semakin banyak prospek yang ada di dalam sales, maka semakin mudah juga Anda mendapatkan lebih banyak penjualan dalam bisnis Anda.
Adapun beberapa tahap yang perlu Anda ketahui dari sales pipeline yaitu sebagai berikut:
Tahapan sales pertama ialah prospek atau prospecting. Tahap ini tentu umumnya sering digunakan oleh segala jenis bisnis. Dalam tahap ini tim sales harus dapat menemukan calon pembeli yang membutuhkan produk maupun layanan yang dijualnya.
Namun untuk setiap prospek dalam perusahaan tentunya berbeda-beda. Tergantung pada setiap klien, produk, dan juga struktur organisasi perusahaan tersebut.
Tahapan sales selanjutnya adalah qualifying. Tahap ini tentu sangat penting dilakukan, karena tim sales harus dapat memilih prospek yang tepat agar tidak membuang-buang waktu mereka.
Dalam melakukan tahap ini harus melakukan survei ataupun wawancara dengan calon pembeli. Selain itu, saat melakukan tahap ini Anda juga harus memikirkan dengan baik apakah produk maupun layanan yang Anda miliki memang dibutuhkan oleh pelanggan atau tidak.
Selain itu pertimbangkan juga apakah mereka memiliki anggaran atau tidak untuk membeli produk atau layanan Anda.
Tahap selanjutnya dalam melakukan contoh sales pipeline adalah dengan melakukan contacting atau mulai menghubungi target pelanggan.
Dalam tahapan sales pipeline ini banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghubungi prospek misalnya dengan menggunakan panggilan telepon, email, bahkan lewat media sosial.
Baca Juga: Keseimbangan Pasar: Apa Artinya, Fungsi Dan Prosesnya
Dalam tahap building relationship ini bertujuan untuk meyakinkan para calon pelanggan dengan produk atau layanan yang Anda jual dan juga dapat meningkatkan strategi pemasaran Anda menjadi lebih meningkat
Namun dalam membangun sebuah kepercayaan dengan calon pelanggan bukanlah suatu hal yang mudah. Maka salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan memberikan respons yang cepat saat calon konsumen Anda bertanya mengenai layanan ataupun produk Anda.
Sebab apabila Anda sudah memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan Anda, maka tentu akan lebih mudah meyakinkan mereka untuk membeli produk yang ditawarkan.
Apabila Anda sudah melakukan kontak, membangun hubungan baik dengan calon konsumen maka tahap ini sudah akan menjadi akhir dari perjuangan Anda.
Setelah itu Anda hanya perlu menunggu proses dari keputusan calon pelanggan Anda, dan tahap ini Anda akan segera tahu apa keputusannya.
Apabila calon pelanggan tertarik dengan produk atau layanan Anda, maka itu berarti Anda telah berhasil melakukan penjualan.
Namun apabila mereka menolak untuk membelinya, maka Anda tidak perlu khawatir. Anda dapat memulainya dengan mencari prospek lainnya.
[elementor-template id="26379"]
Setelah sudah mengetahui apa saja tahap sales pipeline, maka hal selanjutnya yang perlu Anda tahu ialah bagaimana cara atu langkah membuatnya.
Cara pertama yang harus dilakukan dalam melakukan contoh sales pipeline ini adalah dengan mengetahui siapa target pelanggannya.
Anda dapat melakukannya dengan membuat sebuah daftar pelanggan potensial dan mengumpulkan kontaknya. Maka dengan hal tersebut tentu Anda akan lebih mudah saat sudah masuk dalam tahap contacting atau menghubungi pelanggan Anda.
Target yang tinggi sering kali menjadi sebuah kekuatan terbesar dalam tim sales. Namun hal itu tentu dapat membuat mereka akan kurang optimis dalam melakukan penjualan.
Maka salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa khawatir dalam suatu tim sales adalah dengan merencanakan kegiatan penjualan.
Sebab apabila setiap anggota tim fokus pada kegiatan penjualan, maka tentunya mereka akan lebih optimis untuk melakukan penjualan.
Meskipun Anda telah membuat data calon pelanggan Anda dan merencanakan kegiatan penjualan, namun jika sales pipeline tidak pernah di update tentu akan sia-sia.
Tentu bagi tim sales yang menggunakan cara ini memang terdengar merepotkan karena mereka harus selalu melakukan pembaruan. Namun hal tersebut tentu suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Dengan Anda melakukan update tersebut, maka Anda dapat mengetahui berapa prospek yang sudah dihubungi, diberikan proposal atau sedang menunggu keputusan.
Selain itu tujuan sales pipeline harus melakukan update ialah dapat membantu dan mempermudah manajer dalam memantau apa saja aktivitas penjual yang sudah dilakukan para anggota timnya.
Demikianlah penjelasan mengenai sales pipeline mulai dari pengertian, tahapan, dan apa saja langkah yang perlu diperhatikan saat membuatnya. Sales pipeline adalah salah satu faktor penting dalam kegiatan penjualan.
Namun hal yang perlu Anda lakukan agar kegiatan penjualan Anda tetap lancar adalah dengan memperhatikan setiap pembukuan bisnis Anda. Untuk membantu setiap pembukuan keuangan bisnis agar tetap rapi, Anda dapat menggunakan software akuntansi Harmony.
Harmony merupakan sistem akuntansi berbasis cloud atau online yang dapat membantu membereskan pembukuan Anda. Praktis digunakan kapan saja dan di mana saja, fiturnya yang mudah digunakan walau Anda tidak memiliki background accounting sekalipun.
Apabila Anda ingin membuktikan sendiri kemudahan fitur-fitur akunting Aplikasi Harmony, segera daftar melalui tautan ini dan dapatkan GRATIS 30 Hari. Info lebih lanjut mengenai Aplikasi Harmony silahkan follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.