Harmony Â» Blog Â» 

Rahasia Meningkatkan Arus Kas Menggunakan Software Akuntansi

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Juli 22, 2020

Dalam sebuah bisnis tidak luput dengan yang namanya akuntansi. Sangat disayangkan para pebisnis tidak banyak yang paham tentang akuntansi sehingga pebisnis harus dituntut mengetahui cara belajar akuntansi yang mudah dipahami. Didalam ilmu akuntansi pada sebuah bisnis pun meningkatkan arus kas sangat penting.

Dan juga meningkatkan arus kas pada sebuah bisnis ini adalah tantangan yang sangat menarik bagi pebisnis. Rahasia dalam meningkatkan arus kas bisnis perlu Anda ketahui untuk meningkatkan usaha atau bisnis yang sedang Anda jalani.  Apa itu meningkatkan arus kas? Meningkatkan Arus kas adalah penambahan keuntungan suatu ilustrasi tentang uang yang masuk dan keluar pada suatu perusahaan dalam periode tertentu.

Tidak sedikit pebisnis yang hanya membuat laporan laba atau rugi dan melupakan laporan arus kas. Padahal nyatanya laporan laba atau rugi ini belum tentu dapat menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan sehat atau tidak sehat secara keuangan.

Semakin berkembangnya teknologi saat ini para pebisnis dituntut untuk memakai sebuah aplikasi pendukung dalam membuat pembukuan Anda lebih rapih.

Meningkatnya arus kas pada sebuah perusahaan sangat berperan penting bagi kelangsungan perusahaan dan dengan menggunakan aplikasi akuntansi  dapat membantu Anda mempermudah pembuatan laporan keuangan.

Pengertian Arus Kas (Cash Flow)

Dapat disebutkan bahwa cash flow adalah suatu laporan keuangan yang isinya adalah beberapa kegiatan yang berpengaruh pada kas mulai dari kegiatan operasi, transaksi investasi, transaksi pembiayaan/pendanaan, dan kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama periode tertentu.

Tidak sama dengan neraca keuangan atau laporan pemasukan, cash flow hanya memakai cash sebagai dasar dari akuntansinya. Namun sebuah neraca juga penting dalam perusahaan karena jika neraca saldo tidak seimbang, dapat mempengaruhi laporan keuangan sebuah perusahaan sehingga pebisnis harus mencari cara menangani neraca saldo tidak seimbang.

Transaksi-transaksi yang sifatnya tidak tunai seperti penurunan nilai, penambahan bunga, dan lainnya tidak terlibat langsung dalam cash flow, dengan semua hal ini menjadikan laporan keuangan ini lebih sulit untuk dimanipulasi. Maka dari itu fungsi akuntansi menunjuk pada serangkaiancara mengumpulkan data untuk pengambilan suatu keputusan.

Jenis-Jenis Arus Kas (Cash Flow)

Secara harafiah aliran arus kas atau cashflow terbagi menjadi dua jenis. Apa saja itu? Ada 2 aliran arus kas yang selalu dipakai dalam cashflow.

1. Cash Inflow

Aliran arus kas yang pertama adalah cash inflow. Untuk cash flow jenis ini kegiatan transaksi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan kas bagi perusahaan.

Arus kas inflow sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu penerimaan pendanaan lain atau sewa, penerimaan investasi, penagihan piutang dan penjualan aktiva tetap.

Arus kas inflow juga berasal dari suatu pinjaman atau hutang dari pihak lain serta penjualan dari produk atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Cash Outflow

Untuk jenis aliran cashflow yang satu ini berbanding terbalik dengan aliran sebelumnya. Aliran cash outflow ini berisikan berbagai macam transaksi yang dapat menyebabkan beban pengeluaran kas.

Beberapa contoh beban pengeluaran kas yang dimaksud yaitu hasil pembayaran sewa, bunga pajak, deviden dan biaya pengeluaran sewa lainnya.

Lalu ada beberapa pembayaran yang masuk dalam transaksi cash outflow yaitu pembayaran hutang pembelian aktiva tetap, biaya pengeluaran tenaga kerja dan lainnya.

Aliran Kas Berhubungan Dengan Proyek

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:

1. Aliran kas awal atau Initial Cash Flow

Aliran kas awal atau Initial Cash Flow adalah sebuah aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dan lainnya. Aliran kas awal dapat disebut dengan aliran kas keluar ( cash out flow ).

2. Aliran Kas Operasional Atau Operational Cash Flow

Aliran kas operasional atau Operational Cash Flow adalah sebuah aliran kas yang berhubungan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi.

jadi, sebuah aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk ( cash in flow ) dan aliran kas keluar ( cash out flow ).

3. Aliran Kas Akhir Atau Terminal Cash Flow

Aliran kas akhir atau terminal Cash Flow adalah sebuah aliran kas yang berhubungan dengan nilai sisa proyek atau dapat disebut dengan nilai residu seperti contoh sisa modal kerja atau nilai sisa proyek lainnya yaitu penjualan peralatan proyek.Arus kas awal atau initial cash flow adalah semua total uang yang sudah siap dipakai ketika suatu proyek atau bisnis ada diposisi dalam tahap perencanaan.

Angka tersebut termasuk pinjaman atau investasi yang dibuat dalam proyek. Umumnya angka negatif karena meluncurkan bisnis membutuhkan investasi modal dengan harapan dapat menghasilkan pendapatan di kemudian hari.

Contoh Cash Flow

Cash flow dapat membantu memberikan info kondisi keuangan perusahaan. Ada 2 metode cash flow yaitu:

1. Metode Cash Flow Langsung (Direct)

Metode cash flow langsung ini standar yang dipakai dalam laporan keuangan terdiri dari kegiatan operasional, investasi, dan penandaan. Dalam menganalisa laporan keuangan Anda dapat mengetahui bagaimana kelangsungan sebuah perusahaan dimasa depan.

Cash flow dari kegiatan operasional ini diperinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar.  Setelah itu kedua cash flow tersebut masih akan diperinci kembali menjadi beberapa jenis baik dalam penerimaan atau pengeluaran kas. Berikut contoh cash flow langsung yang bisa Anda perhatikan.

 Contoh cash flow langsung:

2. Metode Cash Flow Tidak Langsung (Indirect)

Dalam metode tidak langsung (indirect), arus kas dari operasional ditentukan dengan mengoreksi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi dengan beberapa hal, seperti biaya penyusutan, laba/rugi karena pelepasan investasi, dan sebagainya.

Jadi, bisa dikatakan bahwa metode tidak langsung merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Ia menyediakan hubungan antara laporan cash flow dengan laporan laba/rugi dan neraca. Berikut contoh cash flow tidak langsung.

Dari penjelasan diatas perbedaan keduanya terletak pada kegiatan operasional. Pada metode langsung,

Itulah contoh cash flow yang bisa Anda terapkan di perusahaan Anda sendiri. Secara kasat mata, metode langsung terlihat lebih simpel dan praktis, namun hanya beberapa perusahaan yang bisa menerapkannya. Semua itu tergantung pada kondisi bisnis masing-masing. Sedangkan, metode tidak langsung memanfaatkan informasi yang sudah ada dalam penyusunan cash flow.

Operating  Cash flow Formula

Operating cash flow formula Baik Anda seorang akuntan, analis keuangan, atau investor swasta, penting untuk mengetahui cara menghitung berapa banyak arus kas yang dihasilkan dalam suatu periode.

Terkadang kita dapat menerima begitu saja ketika membaca laporan  berapa banyak langkah yang benar-benar terlibat dalam perhitungan. Mari kita analisis formula arus kas operasi dan masing-masing dari berbagai komponen.

[elementor-template id="26379"]

 

Rumus Operating Cash flow

Adapun rumus Operating  Cash Flow yatu:

Formula (Bentuk Pendek):

Arus Kas Operasional = Penghasilan Bersih + Biaya Non-Tunai - Peningkatan Modal Kerja

Formula (Bentuk Panjang):

Arus Kas Operasional = Pendapatan Bersih + Depresiasi + Kompensasi Berbasis Saham + Pajak Tangguhan + Item Non Tunai Lainnya - Kenaikan Piutang Usaha - Kenaikan Persediaan + Kenaikan Piutang Hutang + Kenaikan Biaya Masih Harus Dibayar + Kenaikan Pendapatan Ditangguhkan + Kenaikan Pendapatan Ditangguhkan

Rumus operating cash flow formula di atas dimaksudkan untuk memberi Anda gambaran tentang bagaimana melakukan perhitungan sendiri, tetapi tidak sepenuhnya lengkap. Mungkin ada item non-tunai tambahan dan perubahan tambahan dalam aset lancar atau kewajiban lancar yang tidak tercantum di atas.

Kuncinya adalah memastikan bahwa semua item dipertanggung jawabkan, dan ini akan berbeda dari perusahaan ke perusahaan.


Dengan memahami rahasia meningkatkan arus kas menggunakan software akuntansi seperti yang telah dijelaskan di atas, Anda tidak perlu khawatir untuk mulai software akuntansi untuk pembukuan Anda,  dengan begitu Anda akan lebih fokus untuk memperbarui strategi serta keuangan bisnis yang ada.

Agar bisnis tersebut berkembang, penting bagi Anda untuk memiliki pencatatan keuangan yang rapih. Oleh karena itu, Harmony dapat membantu Anda dalam membereskan pembukuan dengan praktis dan mudah. Software Harmony akan membantu Anda menerima laporan keuangan secara real time dengan mudah walau tidak memiliki latar belakang sebagai akuntan sekalipun.

Dan saksikan bagaimana Harmony membantu para pebisnis untuk memiliki pembukuan yang rapih dan teratur melalui konferensi tahunan kami yaitu FinTax Fair 2019. Mulai gunakan Harmony untuk membereskan pembukuan bisnis Anda dan dapatkan Gratis 30 Hari disini dengan mendaftarkan akun bisnis/ perusahaan Anda.

 

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram