Harmony » Blog » 

Penjelasan Lengkap Rasio Profit Margin dan Analisanya

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Agustus 28, 2020

Rasio profit margin merupakan salah satu jenis rasio yang sangat penting dalam analisis rasio keuangan perusahaan Anda. Dengan mengetahui analisis dari rasio profit margin, maka akan mudah mengamati proses yang berhubungan dengan akuntansi pada laporan keuangan. Seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dan lain - lain.

Untuk menilai performa keuntungan perusahaan bisa dianalisa dari rasio profit margin.

Dalam hal analisa keuangan bisnis, bukan hanya dari segi profit yang dihasilkan namun perlu juga untuk mengetahui rasio likuiditas. Dimana rasio tersebut juga dapat mencerminkan keuangan bisnis melalui kemampuan kewajiban hutang. Ada banyak rasio yang terdapat dalamnya seperti current ratio, cash ratio, quick ratio dan lain sebagainya.

Tindakan dalam menganalisis rasio ini juga bertujuan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan dan menjadikannya sebagai pedoman dalam mengambil keputusan bisnis. Kali ini akan membahas lebih lengkap tentang rasio profit margin, berbagai jenisnya dan analisa sederhananya.

Pengertian Rasio Profit Margin

Setiap pebisnis tentu sepakat bahwa tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Segala usaha akan dilakukan untuk meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan tersebut. Maka dari itu, dalam memonitoring laba yang didapat, ada suatu indikator yang disebut rasio profit margin.

Rasio profit margin merupakan rasio profitabilitas untuk mengetahui nilai perbandingan antara total penjualan perusahaan terhadap laba bersihnya. Rasio ini sangat berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan pada satu periode bisnis.

Target Rasio Profit Margin dan Analisisnya

Rasio profit margin merupakan rasio profitabilitas yang secara umum ditujukan untuk 3 target profit margin, yaitu gross profit margin, net, profit margin, dan operating profit margin. Berikut ini, penjelasan mengenai ketiga target profit margin tersebut.

1. Gross Profit Margin

Gross profit margin atau margin laba kotor adalah ukuran keuntungan yang digunakan untuk menilai perbandingan antara laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan.

Ukuran laba/keuntungan ini bisa digunakan untuk mengukur efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya produksi. Semakin besar nilai gross profit margin, maka semakin efisien kegiatan operasional perusahaan, demikian pula sebaliknya.

Rumus gross profit margin yaitu:

rumus gross profit margin - harmony

Contoh : PT. Dirga Dewantara Dragon pada tahun 2019 memperoleh laba kotor sebesar Rp 48.000.000,00. Sementara itu, total pendapatan yang diterima adalah sebesar Rp 55.000.000,00.

Dari masalah di atas, dapat dihitung gross profit margin PT. Dirga Dewantara Dragon pada tahun 2019 yaitu:

Gross profit margin = Rp 48.000.000,00 : Rp 55.000.000,00 × 100% = 87%

Jadi Gross Profit Margin PT. Dirga Dewantara Dragon pada tahun 2019 adalah 87%.

Baca Juga : Memahami Rasio Solvabilitas untuk Pengembangan Perusahaan

[elementor-template id="26379"]


2. Net Profit Margin

Net profit margin atau margin laba bersih adakah ukuran rasio antara laba yang telah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Semakin besar nilai net profit margin, maka semakin baik pula operasi suatu perusahaan tersebut. Rumus net profit margin yaitu:

Contohnya : Sebuah perusahaan memiliki nilai pendapatan penjualan bersih sebesar Rp 27.000.000.000,00 dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2.000.000.000,00.

Dari masalah di atas dapat diketahui Net profit margin perusahaan yaitu:

rumus net profit margin - harmony

Net profit margin = (Rp 2.000.000.000,00 : Rp 27.000.000.000) × 100% = 7,40%

Jadi, net profit margin perusahaan sebesar 7,4%. Net profit margin dari perusahaan tersebut bernilai sangat kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengeluaran biaya operasional dari perusahaan sangat buruk.

3. Operating Profit Margin

Operating profit margin merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasi dari penjualan bersih perusahaan. Operating profit margin atau laba operasi perusahaan merupakan laba bersih sebelum pajak dan bunga.

Rumus profit margin untuk menghitung operating profit margin yaitu:

rumus operating profit margin - harmony

Contoh : Pada tahun 2019, PT. Setia Pelita Hati mempunyai laba operasi sebesar Rp 9.000.000.000,00. Penjualan bersih dari perusahaan tersebut adalah sebesar Rp 36.000.000.000,00.

Dari contoh di atas, dapat dihitung operating profit margin yaitu:

Operating profit margin ­= Rp 9.000.00.000,00 : Rp 36.000.000.000,00 × 100% = 25%

Jadi, Operating Profit Margin PT. Setia Pelita Hati tahun 2019 adalah sebesar 25%. Analisis menunjukkan nilai yang cukup rendah, sehingga perusahaan tersebut dinilai belum maksimal dalam mengelola operasionalnya.

Demikianlah pembahasan mengenai rasio profit margin. Gunakan Software Akuntansi Harmony untuk kemudahan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan Anda. Anda bisa mendapatkan Coba GRATIS 30 hari setelah melakukan pendaftaran di sini. Buruan daftar sekarang, ya!

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram