Harmony » Blog » 

Pengukuran Biaya Perusahaan Manufaktur Dengan Metode Akuntansi

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Mei 26, 2020

Sebelum mempelajari pengukuran biaya perusahaan manufaktur sebaiknya Anda harus mengetahui Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur sehingga memudahkan Anda dalam melakukan pengukuran biaya perusahaan manufaktur.

Pengukuran biaya perusahaan manufaktur bisa dilakukan dengan cara tradisional maupun modern sehingga dapat membantu dalam pelaporan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang valid dan akurat.

Seperti yang Anda ketahui pengertian biaya dalam akutansi biaya dapat diartika sebagai beban yang harus ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh customer.

Dalam pengertian tersebut tedapat proses produksi yang harus dibiayai jangka pendek atau jangka panjang yang harus dilakukan oleh perusahaan manufaktur, sehingga perusahaan manufaktur tersebut dapat menyajikan dan terbaca laporan keuangan yang mudah dipahami diharuskan pengukuran biaya perusahaan manufaktur yang valid dan akurat.

Kali ini akan dibahas mengenai pengukuran biaya perusahaan manufaktur dengan metode akuntansi. Simak terus artikel ini.

Kategori Pengukuran Biaya Perusahaan Manufaktur

Dalam pengukuran biaya perusahaan manufaktur terdapat dua kategori utama, yaitu inventory cost dan production cost, dalam kedua kategori tersebut sangat diperlukan oleh manufaktur agar menjalankan bisnisnya.

Dalam pengertiannya inventory cost dapat diartikan sebagai biaya persediaan barang (stock) dimana didalamnya terdapat biaya pemesanan inventory, biaya pengiriman inventory, biaya penerimaan inventory dan biaya pembayaran inventory sehingga dapat mengetahui berapa total yang dikeluarkan oleh manufaktur dalam keluar masuk arus persediaan barang atau stock.

Sedangkan production cost dapat diartikan sebagai harga pokok produksi yang harus dibebankan dan dibayar oleh manufaktur sehingga dapat menghasilkan barang yang dapat dipakai oleh customer.

Metode Akuntansi dalam Inventory Cost

Dalam manajemen persediaan (inventory) terdapat beberapa metode costing yang pada umumnya digunakan untuk pengukuran biaya perusahaan manufaktur, sebagai berikut:

1. Metode FIFO (First-In First-Out)

Metode ini mengukur dari barang yang pertama masuk persediaan, berarti barang tersebut juga harus cepat dijual atau keluar persediaan. Sehingga jika barang tersebut dikeluarkan dari persediaan maka akan dihargai sebesar harga perolehan yang pertama.

Dengan metode FIFO seperti ini memberikan persedian akhir mendekati harga pokok sekarang, karena barang stock lama merupakan barang yang cepet dijual. Biasanya metode ini sangat cocok untuk usaha perputaran persediaan sangat cepat.

Dengan metode FIFO ini juga dapat menyebabkan harga pokok dan laba menjadi semu, karena harga pokok lama dibebankan pada harga pokok baru dan tidak sesuai dengan pendapatan yang berjalan dalam laba rugi.

2. Metode LIFO (Last-In First-Out)

Pada metode ini dapat diasumsikan jika nilai uang dipakai ketika saat barang tersebut terpakai atau terjual yang juga disebut harga pokok terakhir.

Biasanya dipakai oleh perusahaan yang menjual barang-barang makanan, sayuran dan sejenisnya dimana konsumen tersebut menginginkan stock yang paling fresh dan harga pokok paling terbaru.

3. Metode Average

Metode ini akan mengukur biaya persediaan barang secara rata-rata dari barang yang pertama kali masuk hingga yang terakhir. Hal ini merupakan perpaduan antara metode FIFO dan LIFO.

Dalam penerapannya metode average ini sangat digunakan perusahaan yang tidak memperdulikan mana stock yang lama dan mana stock yang baru sehingga stock mudah untuk dijual. Metode ini lebih baik dari FIFO dengan mempertimbangkan faktor perubahan atau inflasi biaya.

4. Metode StAndard Costing

Metode ini dapat dilakukan pengukuran nilai costing ditentukan oleh masinig-masing item dan nilai tersebut akan tetap sama. Biasanya penggunaan metode ini jika ada barang yang terjual maka akan di pakai sebagai COGS atau harga pokok penjualan.

[elementor-template id="26379"]

Metode Akuntansi dalam Production Cost

Dalam pengukuran biaya produksi pada perusahaan manufaktur terdapat 2 metode yang sering digunakan yakni metode konvensional dan metode activity based costing, berikut penjelasannya:

1. Metode Konvensional

Penentuan metode konvensional biasanya terdiri dari full costing dan variabel costing, adapun pengertian dari full costing dan variabel costing, diantaranya:

a. Full Costing, metode full costing perhitungan harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya biaya tenaga kerja langsung (BTKL), biaya overhead variabel, biaya overhead tetap, biaya pokok produksi, dengan cara menjumlahkan semua biaya diatas sehingga nanti akan terukur biaya produksinya.

Full costing juga dikenal dengan absorption costing. Harga pokok penuh menghasilkan laporan laba rugi yang biaya-biaya disajikan berdasarkan fungsi-fungsi produksi, administrasi dan penjualan. 

b. Variabel Costing, metode variabel costing hanya menghitungkan biaya-biaya produksi yang bersifat variabel seperti biaya overhead, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.

Harga pokok variabel merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel ke dalam harga pokok produksi.

Harga pokok variabel merupakan laporan laba rugi yang mengelompokan biaya berdasarkan perilaku biaya dimana biaya-biaya dipisahkan menurut kategori biaya variabel dan biaya tetap. Laporan laba rugi tersebut harus disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku di Indonesia.

2. Metode Activity Based Costing System

Metode activity-based-costing atau dikenal dengan “ABC System” merupakan metode pengembangan atas solusi terhadap masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh sistem tradisional sehingga konsepnya akan terus berkembang dari waktu ke waktu.

Dalam pengertiannya ABC system adalah perhitungan biaya yang menekankan pada aktivitas-aktivitas yang menggunakan jenis pemicu biaya lebih banyak sehingga dapat mengukur sumber daya yang digunakan oleh produk secara lebih akurat dan dapat membantu pihak manajemen dalam meningkatkan mutu pengambilan keputusan perusahaan manufaktur.

Dalam ABC system tidak hanya difokuskan dalam perhitungan production cost secara akurat, akan tetapi dapat difungsikan untuk mengendalikan biaya melalui penyedia informasi tentang aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya biaya.

Adapun dalam penerapannya metode ABC system ini menggunakan 2 tahap dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi, yakni:

Prosedur tahap pertama, dalam pelaksanaan ada lima Langkah yang harus dilakukan, sebagai berikut:

1. Penggolongan berbagai aktivitas.

2. Penghubungan berbagai biaya dengan berbagai aktivitas.

3. Menentukan cost driver yang tepat.

4. Penentuan kelompok biaya yang bersifat homogen.

5. Penentuan tarif kelompok (pool rate).

6. Prosedur tahap kedua ialah penentuan biaya untuk setiap kelompok biaya overhead pabrik dilacak ke berbagi jenis produk yang telah dihasilkan.

Seperti itulah metode-metode apa saja yang dapat dilakukan untuk pengukuran biaya perusahaan manufaktur sehingga dapat menghasilkan produk dan profit yang maksimal mungkin. Dalam menghitung profit pastinya Anda memerlukan pembuatan laporan keuangan yang valid dan akurat.

Di era teknologi cloud saat ini Anda sudah bisa menikmati satu sistem pembukuan keuangan bisnis bernama Harmony Smart Accounting Solution yang mana menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis Anda.

Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai keuangan atau akuntan. Coba GRATIS selama 30 hari Software Harmony disini.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram