Akuntansi dan biaya pada dasarnya menjadi dua hal yang saling berkaitan. Namun apa yang dimaksud dengan akuntansi biaya? Istilah ini merujuk pada aktivitas pencatatan, pengklasifikasian, pembuatan ikhtisar dan penyajian seluruh transaksi atau biaya yang terjadi dari proses produksi dan penjualan produk Akuntansi biaya diperlukan untuk pertanggung jawaban kepada pihak eksternal dan internal perusahaan.
Akuntansi biaya memiliki beberapa fungsi utama sebagai berikut:
Perusahaan perlu menghitung berapa harga pokok produk yang diproduksi. Untuk mnentukan harga pokok, perusahaan harus mencatat, menggolongkan, memonitor, dan meringkas seluruh komponen biaya yang terkait dengan proses produksi. Penentuan harga pokok ini penting dilakukan agar harga yang ditawarkan ke pasar tidak terlalu rendah ataupun tinggi.
Biaya memang menjadi obyek khusus dan akuntansi biaya. Perencanaan dan pengendalian biaya ini bisa dilakukan dengan dasar berupa data histori yang ada dan dipertimbangkan bersama faktor-faktor lain yang diperkirakan akan mempengaruhi biaya. Fungsi kedua ini bisa membantu perusahaan melihat apakah ada penyimpangan harga sehingga bisa melakukan analisis lebih lanjut agar bisa dikoreksi.
Klasifikasi Biaya dalam Akuntansi Biaya
Dalam akuntansi biaya perusahaan diharuskan untuk mengklasifikasikan biaya yang ada. Proses pengelompokan ini dilakukan berdasarkan beberapa hal. Tujuannya tetap agar perusahaan lebih mudah dalam mencatat dan menyusun laporan keuangan. Berikut ini adalah komponen biaya yang diklasifikasikan sesuai kategorinya:
1. Fungsi Pokok Aktivitas Perseroan
Dalam dasar yang pertama ini ada biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional pabrik dan lain sebagainya. Selanjutnya ada biaya pemasaran yang meliputi biaya promosi dan iklan. Terakhir, ada biaya administrasi dan umum yang berasal dari biaya untuk koordinasi kegiatan produksi dan pemasaran seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik, biaya overhead kantor dll.
2. Kegiatan atau Volume Produksi
Komponen biaya yang berdasarkan volume produksi ini terbagi menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel merupakan komponen biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan. Makin besar volume produksi maka semakin besar biaya variabelnya. Contohnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Untuk biaya tetap ini adalah biaya yang konstan dan tidak terpengaruh dengan volume produksi. Contohnya adalah biaya karyawan (staf kantor).
3. Obyek yang Dibiayai
Ada dua komponen biaya yang didasarkan pada obyek yang dibiayai yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung ini berhubungan dengan produksi barang secara langsung seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Untuk biaya tidak langsung ini lebih merujuk pada proses produksi secara keseluruhan seperti biaya listrik, upah mandor hingga penyusutan mesin.
4. Pembebanan Periode Akuntansi
Dalam komponen biaya yang didasarkan pada pembebanan periode akuntansi terdapat dua biaya yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran penghasilan. Pengeluaran modal ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap seperti penyusutan mesin.
Sedangkan pengeluaran penghasilan adalah biaya yang memberi manfaat di periode berjalan. Beban pada pengeluaran penghasilan akan dibebankan langsung pada laporan laba rugi. Untuk mempermudah proses pencatatan transaksi dan pengelolaan keuangan secara keseluruhan, Anda bisa menggunakan Software Akuntansi Harmony.
Harmony merupakan salah satu software akuntansi yang praktis dan mudah digunakan. Anda dapat membuat laporan keuangan secara real time walau tidak memiliki latar belakang sebagai akuntan sekalipun sehingga bisa mengoptimalkan pengelolaan keuangan bisnis Anda. Kini Harmony juga bisa dicoba secara gratis lho. Tidak percaya? Klik di sini ya..