Harmony » Blog » 

Inilah Alur Pembelian Barang, Faktor Pengaruh dan Cara Praktis Mencatatnya

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Juni 21, 2021

Berdasarkan ilmu akuntansi bahwa transaksi pembelian barang dagang terjadi secara kredit ataupun tunai bukan? Oleh karena itu pada aktivitas suatu bisnis ini pencatatan pembelian barang ini harus diperhatikan.

Mengapa begitu? Karena pembelian barang dapat mempengaruhi komponen laporan keuangan, selain itu sebagai pebisnis yang menjual kembali barangnya harus memperhatikan pengaruh resiko dan pencatatannya secara detail.

Pembelian barang adalah salah satu kegiatan usaha yang dilakukan untuk memenuhi kuantitas barang, kualitas, dan material barang selama periode tertentu.Click to Tweet

Apabila tidak diperhatikan, pebisnis tentu akan mengalami kerugian. Dimana seharusnya transaksi pembelian barang ini bertujuan, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan supaya dapat membantu proses produksi.

Apa Yang Dimaksud Transaksi Pembelian Barang?

Secara umum transaksi pembelian adalah sebuah kegiatan untuk memenuhi barang maupun jasa, dengan cara menukarkan sejumlah uang yang bernilai sama dengan perolehan barang dan jasa.

Kenali Pembelian Barang

Selain itu pembelian barang dagang ini diketahui sebagai suatu kebutuhan pedagang, produsen, dan konsumen. Dimana sebagai pedagang tentu akan menjual barangnya kembali sebagai keuntungan.

Kemudian pada produsen barang tersebut biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas produksi perusahaan, sedangkan konsumen hanya menggunakan atau mengkonsumsi barang tersebut sebagai kebutuhan atau penunjang.

Bagaimana Contoh Alur Transaksi Pembelian Barang?

Supaya Anda dapat lebih jelas mengenai pembelian barang dagang, maka berikut ini ada beberapa alur transaksi pembelian barang yang terjadi dalam perusahaan yaitu:

  1. Mengajukan Request Barang Bagian Penjualan

    Untuk alur transaksi pembelian pertama ini dilakukan pada bagian penjualan, maupun bagian produksi yang meminta pengajuan barang. Dimana permintaan ini harus memenuhi syarat yaitu memprediksi barang kebutuhan konsumen, penelitian pasar, hingga perhitungan stok barang.

  2. Melakukan Penelitian Pasar

    Selanjutnya ketika sudah mengajukan permintaan barang, maka bagian gudang akan melakukan penelitian pasar atau survei. Bertujuan untuk memilih agen, produsen, atau grosir yang terbaik untuk menjadi supplier perusahaan.

  3. Memperoleh Surat Penawaran

    Kemudian perusahaan akan mengirim surat permintaan penawarang barang kepada supplier, yang mana perusahaan akan memilih surat penawaran yang detail dibandingkan dengan katalog daftar harga. Dengan tujuan untuk membandingkan harga produk supplier yang lebih menguntungkan untuk diajak secara kerja sama.

  4. Memilih Supplier Terbaik

    Selanjutnya perusahaan harus memilih supplier yang baik untuk diajak bekerja sama serta dapat menguntungkan kedua pihak. Mengapa begitu? Karena perusahaan bisa memutar kasnya kembali untuk kebutuhan lain. Sehingga perusahaan tidak perlu meragukan kembali harga, pelayanan, dan kualitas.

  5. Mencatat Daftar Pembelian Barang

    Ketika Anda sudah memilih supplier yang terbaik, maka selanjutnya yaitu mencatat daftar pembelian barang. Karena dengan daftar ini perusahaan jadi lebih mudah mengenal apa saja yang menjadi kebutuhan dan bisa memperkirakan budgetnya.

    Baca Juga: Apa Sih Perbedaan Metode Persediaan FIFO, LIFO Dan Average?

  6. Menandatangani dan Membuat Surat Perjanjian

    Kemudian perusahaan dengan supplier harus melakukan penandatangan surat perjanjian jual-beli, dimana surat ini harus dibuat dan dilakukan transaksi secara resmi sebagai bukti agar pihak tersebut tidak melanggar perjanjian.

  7. Memberikan Surat Pesanan Purchasing Order

    Apabila sudah melakukan perjanjian, maka selanjutnya perusahaan bisa memberikan surat pesanan barang yang dibeli kepada supplier. Namun yang perlu diperhatikan yaitu perusahaan tidak boleh memberikan surat pesanan tersebut secara mendadak, supaya dapat menghindari waktu disitribusi barang ke perusahaan.

  8. Memperoleh Pembelian Barang

    Ketika proses tersebut selesai, maka perusahaan menunggu barang yang dipesan. Setelah itu terjadi penerimaan barang maupun jasa yang diajukan dalam PO, dimana penerimaan ini juga harus menandatangani surat tanda terima sebagai pengakuan barang ke dalam pembukuan.

  9. Melakukan Pemeriksaan Barang Yang Diterima

    Sebelum dilakukan penandatangan surat penerimaan barang, Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan barang melalui laporan stok barang. Dilihat dari kualitas, dan kuantitas pesanan harus diperhatikan sesuai atau tidak, agar tidak mengalami kecatatan produk yang diterima.

  10. Melakukan Retur Pembelian

    Apabila perusahaan menerima kesalahan barang atau kecacatan produk, maka perusahaan bisa melakukan retur barang kepada supplier.

  11. Melakukan Transaksi Pembayaran Sesuai Prosedur Pengeluaran Kas

    Kemudian jika seluruh barang sudah diterima dengan baik dan sesuai dengan syarat pesanan, maka selanjutnya perusahaan harus membayar pesanan barang tersebut.

    Dengan cara mengikuti prosedur pengeluaran kas yang berlaku dalam perusahaan, supaya bisa mempermudah proses pembukuan keuangan di perusahaan.

    Baca Juga: Cara Membuat Buku Besar Dan Contoh Mudahnya

Apa Saja Faktor Pengaruh Transaksi Pembelian Barang?

Dalam pengaruh transaksi pembelian, berikut ini ada beberapa penjelasan faktor pembelian dan jurnal pembelian barang yang meliputi:

Pengaruh Pembelian Barang

  • Beban Angkut Pembelian

    Apabila semakin meningkat beban angkut maupun biaya pengiriman pembelian, maka semakin tinggi juga nilai pembelian barang tersebut. namun dalam beban angkut ini biasanya dibagi menjadi dua yaitu FOP Shipping Point dan FOB Destination Point.

    Dimana FOB Destination Point adalah biaya pengiriman yang dibebankan kepada pihak penjual, sedangkan FOB Shipping Point adalah biaya pengiriman yang menjadi tanggungan pihak pembeli.

    Misalnya FOB Shipping Point, tanggal 02 Juni 2020 PT. Sukses membayar biaya pengiriman Rp500.000 kepada UD. Alami. dengan jurnal pembelian barang dagang atas biaya angkut yaitu:

    (D) Persediaan Barang Dagang Rp500.000

    (K) Kas Rp500.000

    Apbila FOB Destination Point, maka biaya pengiriman dikatan menjadi beban operasional, dengan pencatatan jurnal pembelian barang dagang atas biaya angkut yaitu;

    (D) Biaya Pengiriman Keluar (biaya operasional) Rp500.000

    (K) Kas Rp500.000

    [elementor-template id="26379"]

  • Potongan Tunai Pembelian

    Bagi potongan atau diskon pembelian yang diberikan oleh penjual untuk pembeli biasanya dilakukan secara tunai, dengan syarat pembayaran yang sudah disepakati. Sehingga potongan tersebut dapat mengurangi jumlah pembelian pada periode tersebut.

    Misalnya dengan diskon pembelian, Tanggal 08 Juni 2020 PT. Sukses membayar utang sebesar Rp44.000.000, dimana faktur bruto tersebut sebesar Rp45.000.000 dengan potongan sebesar Rp1.000.000. Selain itu diskon tunai yang didapat sebesar Rp900.000 (Rp45.000.000 x 2%), dengan jurnal pembelian barang dagang atas diskon yaitu:

    (D) Utang Usaha Rp45.000.000

    (K) Kas Rp44.100.000

    (K) Persediaan Barang Dagang Rp900.000

    Namun apabila PT. Sukses tidak ingin mengambil diskon tersebut maka pencatatan jurnalnya yaitu:

    (D) Utang Usaha Rp45.000.000

    (K) Kas Rp45.000.000

  • Retur Pembelian Dan Pengurangan Harga

    Adanya retur ini terjadi ketika transaksi pembelian barang tidak sesuai atau barang rusak, sehingga kondisi ini harus mengembalikan barang kepada penjual sebagai retur pembelian yang secara otomtasi akan mempengaruhi pengurangan harga pembelian tersebut.

    Misalnya tanggal 10 Juni 2020, PT. Sukses mengembalikan barang dengan harga pokok barang sebesar Rp1.000.000 kepada UD. Alami. Pencatatan jurnal tersebut yaitu:

    (D) Utang Usaha Rp1.000.000

    (K) Persediaan Barang Dagang Rp1.000.000

Baca juga: apa beda PO dan PR dalam bisnis

Cara Praktis Mencatat Pembelian Barang Melalui Software Pembukuan Harmony

Bagaimana cara mencatat secara praktis melalui bill Harmony? Bill adalah tagihan yang Anda terima dari vendor atau supplier Anda atas pembelian barang atau jasa bagi perusahaan. Setelah Anda menerima tagihan dari pihak lain, maka Anda bisa mencatatnya ke Harmony sebagai pengeluaran perusahaan.

Anda bisa membuat Bill dan menyimpannya sebagai Draft untuk disetujui di kemudian hari. Untuk membuat Bill baru, ikuti langkah berikut:

  1. Lakukan Daftar Akun Gratis Selama 30 Hari

    Masuk ke aplikasi Harmony.co.id, Apabila Anda belum punya? Miliki akun Gratis 30 Hari klik di sini.

    Daftar Harmony

  2. Masuk Ke Menu Bill Dari Menu Sidebar

    Berikutnya, Anda yang ingin mencatat transaksi pembelian bisa mengikuti pilih menu pembelian lalu pilih “bill”. Untuk menu akses cepat, Anda bisa klik “bill baru” lalu kemudian klik tombol biru pada “bill baru” dibagian kanan atas.

    Menu Bill

  3. Menginput Informasi Bill Pembelian Barang

    Kemudian Anda harus mengisi kolom yang tersedia pembelian dengan data yang sesuai.

    Input Informasi Menu Bill

  4. Mengisi Informasi Pembelian Barang Melalui Bill

    Lanjutkan mengisi informasi mengenai detail Bill yang sesuai dengan faktur dan catatan Anda sebagai petunjuk berikut. Apabila Anda menginginkan kolom tambahan, maka Klik Tambah Baris untuk menambahkan setiap item / barang yang berbeda.

    Input Informasi pembelian

  5. Mengisi Kolom Catatan & Syarat Bill

    Jika Anda mengisi kolom Catatan, maka catatan akan tersimpan secara internal dan tidak akan tercetak di Bill Anda. Jika Anda mengisi Syarat Bill, maka data ini akan tercetak di Bill Anda.

    Gunakan menu Pemotongan untuk memberikan nilai Pengurang atas subtotal Anda. Anda bisa memasukkan nilai nominal atau nilai presentase. Pilih akun pemotongan yang sesuai.

    Jika Anda sudah selesai, klik tombol Buat untuk menyimpannya. (Opsional) Anda juga bisa menyimpan Bill sebagai Draft.

    Tambahan Catatan dan Draft

Membuat pembukuan dalam pembelian barang usaha yang praktis dan secara modern, bisa Anda lakukan melalui aplikasi pembukuan usaha seperti software Harmony yang sangat mudah bukan?

Jika dibandingkan dengan pembukuan secara manual akan membutuhkan waktu yang lama, dan tentunya akan terjadi human eror dalam perhitungan keuangan bisnis Anda.

Namun hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi Anda jika Anda menggunakan sistem pembukuan dan laporan keuangan yang berbasis cloud technology.

Karena Anda cukup memasukkan data-data yang dibutuhkan, secara otomatis sistem akan membuatkan dokumen tersebut dan mudahnya lagi, Anda bisa mengeksport dokumen data buku besar Anda untuk kebutuhan pebisnis atau investor.

Apa itu Harmony? Harmony yang dapat dengan mudah melakukan pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank transaksi secara otomatis, penghitungan aset, dan keuangan usaha yang mudah dikelola karena terdapat 20 lebih laporan keuangan secara real time.

Penasaran? Silakan registrasi data diri Anda di sini, dan dapatkan Gratis selama 30 Hari untuk bisa menikmati segudang fitur, layanan dan manfaat yang diberikan pada bisnis Anda hanya di Harmony.

Mau update info menarik dan penawaran terbaik kami selanjutnya? Ayo, follow dan like akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram