Harmony » Blog » 

Panduan Memulai Bisnis Konveksi Dengan Modal Minim

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Juni 2, 2020

Memulai bisnis konveksi memang tidaklah mudah, dalam pelaksanaanya masih banyak para pebisnis yang berhenti ditengah jalan. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya perencanaan usaha yang terstruktur di awal, lemahnya strategi pemasaran produk, atau adanya keterbatasan dari struktur modal yang bisa memberikan dampak pada bisnis Anda. Kali ini akan dibahas mengenai panduan memulai bisnis konveksi dengan modal minimal. Simak terus artikel ini.

Dengan menjalin kerjasama dengan sesama penjahit, Anda dapat memulai bisnis konveksi dengan modal sekecil-kecilnya untuk mendapat profit sebesar-besarnya.

Menjelang dan selepas momen hari raya Idul Fitri 1441/2020 Hijriah biasanya para pebisnis UKM khususnya dibidang bisnis konveksi itu mendapatkan lonjakan omset yang cukup signifikan, pasalnya permintaan pasar atas produk baju dewasa atau anak bahkan banyak juga konsumen yang mengorder produk baju untuk orang tua atau sanak saudaranya. Sehingga untuk menanggulangi kondisi permintaan seperti ini sangat dibutuhkan bisnis konveksi baru guna untuk mengejar permintaan pasar ditengah kondisi persaingan pasar sempurna saat ini.

Modal Awal Bisnis Konveksi

Seperti yang Anda ketahui untuk mendirikan bisnis konveksi membutuhkan banyak modal awal, diantaranya seperti:

A. Biaya Investasi, meliputi pembelian alat dan perlengkapan usaha yaitu:

1. Mesin Obras seharga Rp. 6 juta

2. Mesin Jahit harga Rp. 2 juta

3. Mesin rantai harga Rp. 5 juta

4. Mesin overdeck harga Rp. 15 juta

5. Mesin steam harga Rp. 1 juta

6. Mesin potong harga Rp. 1 juta

7. Meja Potong harga Rp. 500 ribu

8. Biaya peralatan listrik Rp. 500 ribu

Maka estimasi total biaya investasi saja sebesar Rp. 32 juta.

B. Biaya Operasional, seperti:

1. Gaji Karyawan, 7 orang bagian sablon, 9 orang bagian menjahit, 4 orang bagian finishing, 1 orang bagian pembuatan pola, dengan total biaya gaji sebesar Rp. 70 juta (tambahan insentive produksi)

2. Beli Bahan Pakaian Rp. 20 juta

3. Biaya telpon+listrik Rp. 500 ribu

4. Biaya transport Rp. 200 ribu

5. Biaya lain-lain Rp. 300 ribu

Maka estimasi total biaya operasional saja sebesar Rp. 91 juta

Sehingga kita hitung di bulan awal total biaya produksi bisnis konveksi bisa mencapai Rp. 123 juta (dibulan awal), sedangkan setiap bulan membutuhkan Rp. 91 juta untuk operasional setiap bulan.

Mendengar hal tersebut pasti Anda harus mampu meningkatkan konversi penjualan agar bisa menutupi biaya produksi yang telah ditentukan diatas. Anda bisa mencari modal usaha, baik itu modal dari tabungan Anda, modal dari pinjaman bank, atau mencari investor untuk dapat memulai bisnis konveksi yang Anda akan kelola. Adapun upaya meminimalisir kesediaan modal yang tersedia, Anda dapat memulai bisnis konveksi dengan menggunakan sistem “makloon” ke sesama penjahit lainnya.

Baca juga artikel ini: Cara Memulai Bisnis Minimarket dengan Modal Terjangkau

[elementor-template id="26379"]

Mengenal Sistem “Makloon”

Istilah makloon berasal dari bahasa BelAnda dengan pengertian pengerjaan produksi yang dikerjakan oleh orang lain. Biasanya penjahit pemakloon itu variatif tergantung request pengerjaan dari mulai pembuatan pola, potong, jahit finishing dan packing. Dengan sistem makloon Anda dapat meminimalisir modal usaha sehingga Anda cukup membeli 2-3 mesin jahit saja biar sisanya bisa Anda makloon pesanan konsumen kepada penjahit makloon. Untuk bahan dan aksesoris jahit biasanya mesti disediakan oleh pengorder, penjahit makloon hanya bermodalkan jasa menjahit saja.

Adapun yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari sistem makloon, sebagai berikut:

Kelebihan

1. Tidak perlu membeli mesin jahit dan lain-lain karena membutuhkan dana yang besar.

2. Tidak perlu membeli lahan untuk menyediakan tempat menjahit.

3. Tidak perlu melatih penjahit, biasanya penjahit makloon sudah berpengalaman.

4. Tidak adanya sistem gaji bulanan, akan tetapi biasanya pemberian upah / pcs bahan jahitan. Hal tersebut diantisipasi ketika terjadi penurunan order atau sepi pelanggan.

Kekurangan

1. Penjahit makloon tersebut bukan pegawai Anda, sehingga dari proses pengerjaan, ketepatan waktu, besar ongkos menjahit, cara pembayaran jahit biasanya penjahit makloon yang menentukan sendiri.

2. Anda tidak bisa memantu setiap saat, hanya pada saat-saat tertentu ketika Anda visit ke penjahit makloon.

3. Ongkos penjahit makloon biasanya tergantung order yang diterima, kalau orderan banyak biasanya diberikan harga lebih murah begitu pula sebaliknya.

Begitulah penjelasan panduan memulai bisnis konveksi dengan modal sekecil-kecilnya agar dapat menghasilkan profit bagi perusahaan. Dalam menghitung profit perusahaan di era teknologi cloud saat ini Anda pasti membutuhkan satu sistem pembukuan keuangan bisnis bernama Harmony Smart Accounting Solution yang mana menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis Anda.

Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai keuangan atau akuntan. Coba GRATIS selama 30 hari Software Harmony disini.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram