Berbicara masalah financial distress atau kebangkrutan suatu perusahaan tidak terlepas dari masalah utang perusahaan tersebut. Dalam perkembangan akuntansi saat ini sudah banyak analisis rasio keuangan yang dapat membantu atau menilai kondisi perusahaan. Salah satu rasio keuangan terdapat debt to equity ratio.
Table of Contents
Debt to equity ratio merupakan bagian dari analisis rasio solvabilitas, dimana rasio ini dapat digunakan sejauh mana perusahaan dapat melunasi semua utangnya baik jangka panjang maupun jangka pendek. Selain debt to equity ratio adapula debt to asset ratio dan tangible assets debt coverage yang merupakan bagian dari rasio solvabilitas tersebut.
Debt to equity ratio atau dikenal dengan istilah DER sangat berperan penting bagi peningkatan laba perusahaan. Seperti dilansir dari media berita online invetasi.kontan.co.id edisi 04 Desember 2019 menyebutkan ada tiga dari empat BUMN itu memiliki rasio utang terhadap ekuitas alias debt to equity ratio (DER) melampaui batas aman.
Salah satunya Salah satunya adalah PT Adhi Karya Tbk (Persero). Adapun yang dimaksud batas aman adalah melebihi 3 kali. Berdasar data Kemenkeu, PT Adhi Karya Tbk (Persero) mencatatkan DER sebesar 3,80 kali. Faktor penopangnya adalah ada penambahan proyek baru, rencana investasi, dan pengembangan proyek transit-oriented-development (TOD) dapat tingkatkan keuntungan atau laba PT Adhi Karya Tbk (Persero) tersebut.
Dengan perhitungan debt to equity to ratio dapat menilai kondisi perusahaan agar dapat terhindar dari masalah seperti financial distress atau kebangkrutan.
Kali ini akan dibahas mengenai debt to equity ratio (DER) serta rumus dan perhitungannya. Simak terus artikel ini.
Adapun beberapa pengertiannya menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:
Menurut Wikipedia.org, "Rasio keuangan yang menunjukkan proporsi relatif dari ekuitas dan utang pemegang saham yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan."
Menurut Kasmir (2014:157), "Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kredior) dengan pemilik perusahaan."
Menurut Darsono dan Ashari (2010:54), "Merupakan salah satu rasio leverage atau solvabilitas. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit (Leverage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang."
Menurut Sugiyono (2009:71), "Menyatakan bahwa rasio ini menunjukan perbandingan hutang dan modal. Rasio ini merupakan salah satu rasio penting karena berkaian dengan masalah trading on equiy, yang dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap rasio rentabilitas perusahaan tersebut."
Dari keempat pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian debt to equity ratio menurut para ahli adalah rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan ekuitas yang dimiliki.
Selain itu rasio ini juga dapat berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang.
Dalam penerapannya biasanya sebelum menghitung DER dalam rasio solvabitas perusahaan akan menghitung rasio likuiditas perusahaan terlebih dahulu.
Dimana dalam rasio likuditas ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar atau melunasi kewajiban dalam skala jangka pendek dan harus segera dipenuhi.
Adapun yang tergolong rasio likuiditas seperti rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio), rasio kas (cash ratio) dan rasio perputaran kas (cash turnover ratio). Salah satunya dari rasio likuiditas ada current ratio adalah alat mengukur likuiditas perusahaan dalam menghitung hutang jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki perusahaan.
Selain itu dalam mengembalikan modal (equity) ada rasio return on equity adalah rasio dengan mengukur persentase laba bersih setelah pajak dengan total modal baik itu pemegang saham preferen maupun saham biasa atas investasi di perusahaan. Sehingga dapat menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri.
Menurut Horne dan Wachowicz (2009:186), menerangkan rumus DER adalah perbandingan antara total hutang atau total debts dengan total sharehoder’s equity. Sependapat dengan Kasmir 2014:158, dapat disimpulkan rumus DER sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio = Total Hutang / Total Ekuitas x 100%
Adapun beberapa fungsi DER yang harus Anda fahami, yakni sebegai berikut:
1. Dapat dijadikan patokan dasar dari struktur efisiensi modal dalam perusahaan.
2. Digunakan oleh investor sebagi pertimbangan akannya menanamkan modalnya pada perusahaan.
3. Memiliki fungsi untuk mengetahui jumlah kuantitas penggunaan hutang perusahaan.
[elementor-template id="26379"]
Pada laporan keuangan tahunan (annual report) tahun 2019, PT ABC Tbk memiliki jumlah liability sejumlah Rp. 2,5 Milyar dan jumlah modal sebesar Rp. 1,2 Milyar. Sehingga dapat dihitung berapa nilai DER dan penjelasanya?Jawaban:
Debt to Equity Ratio = 2.500.000.000 / 1.200.000.000 x 100 %
Debt to Equity Ratio = 2,083 kali atau 208,3 %
Dengan demikian, nilai DER PT ABC Tbk senilai 2,083 kali atau 208,3 %. Sehingga dalam ketentuannya kemenkeu PT ABC Tbk tergolong menjadi batas aman yakni 3 kali. Berbeda cerita dengan PT Adhi Karya Tbk (Persero) mencatat DER sebesar 3,8 kali.
Begitulah penjelasan pemahaman mudah Debt to Equity Ratio serta rumus dan perhitungannya. Pentingnya anda pelaku usaha mengetahui rasio tersebut karena ada mempengaruhi terhadap laba dan keputusan investor pada perusahaan anda.
Sehingga anda bisa fokus pada pengembangan ekspansi usaha dan biar urusan penyajian pada investor Anda harus membuat laporan keuangan yang akurat dan valid. Anda bisa menggunakan alat bantu seperti software akuntansi.
Software akuntansi ini dapat membantu segala keperluan keuangan bisnis dalam satu sistem aplikasi keuangan bisnis bernama “Harmony Smart Accounting Solution” yang mana menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis.
Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai keuangan atau akuntan. Coba GRATIS selama 30 hari Software Harmony disini.