Harmony Blog

Mengenal Surplus dan Defisit Kas Dalam Laporan Keuangan

Diupdate Feb 24th, 2021
3

SHARES

PEMBACA

Pin

Kas merupakan aset lancar yang amat penting bagi perusahaan. Kas tidak boleh kosong karena dibutuhkan untuk operasional dan kebutuhan mendesak perusahaan. Tanpa kas tentu operasional akan terhambat. Kas sendiri ditampilkan dalam neraca saldo, neraca akhir dan laporan arus kas. Dalam pengelolaan kas akan timbul istilah surplus dan defisit kas.

Melalui surplus dan defisit kas maka Anda bisa mengetahui apakah pengelolaan dana telah dilakukan dengan baik atau tidak.

Istilah surplus dan defisit kas juga digunakan untuk berbagai laporan keuangan baik sifatnya komersial maupun non profit bahkan dalam anggaran pemerintah.

Pengertian Surplus dan Defisit Kas

Surplus adalah istilah yang digunakan apabila jumlah pemasukan lebih besar ketimbang pengeluaran. Sementara defisit istilah yang digunakan bilamana pengeluaran lebih besar ketimbang pemasukan. Surplus dan defisit kas sering menjadi istilah yang digunakan pemerintah dalam menggambarkan perekonomian negara.

Pengertian surplus dan defisit kas ini bukanlah hal yang awam di masyarakat. apalagi istilah defisit menjadi momok tersendiri bagi pemilik modal. Bila defisit kas terus dibiarkan maka  akan menyebabkan perusahaan bangkrut apalagi sebuah negara. Dalam laporan keuangan surplus dan defisit bisa disimak dengan jelas alirannya pada laporan arus kas.

Dampak Surplus dan Defisit Kas

Dampak dari surplus dan defisit kas akan sangat besar sekali pada aktivitas perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bila mengalami defisit kas maka segala beban yang perlu dibayarkan pada periode tersebut bisa saja terhambat. Tidak adanya kas mampu menyebabkan perusahan tidak bisa memberikan gaji, membayar hutang atau membeli bahan baku secara tunai

2. Surplus kas memberikan perusahaan banyak pilihan untuk menginvestasikan uang yang dimilikinya. Perusahaan mampu membayar tagihannya tepat waktu bahkan mudah berinvestasi

3. Menjadi tolak ukur investor dalam menilai kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola modal mereka. Kepercayaan investor semakin tinggi bila laporan keuangan perusahaan selalu menunjukkan surplus kas.

4. Surplus dan defisit kas menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran kas yang digunakan dalam periode selanjutnya

5. Perusahaan melakukan reformasi, rekturisasi atau kebijakan perusahaan lainnya yang berkaitan dengan aliran dana didasari oleh surplus dan defisit kas

6. Meringkas penjelasan tentang penggambaran kondisi kas saat ini dan mudah dihafalkan

Berlangganan newsletter kami
Dapatkan Berbagai Tips & Update Artikel Menarik Lainnya dari Harmony, langsung di email Anda!

Bagaimana Menghitung Surplus dan Defisit Kas

Dalam pembukuan sederhana cara menghitung surplus dan defisit sangatlah mudah hanya menitik beratkan pada pemasukan dan pengeluaran kas. Semua transaksi yang berkaitan dengan kas akan tersaji dalam laporan arus kas yang wajib dibuat sebagai salah satu komponen laporan keuangan perusahaan.

Baik laporan arus kas metode langsung maupun tidak langsung wajib untuk mencatat segala pemasukan dan pengeluaran yang masuk. Pemasukan perusahaan bisa terbagi atas 3 jenis yaitu pemasukan kerja, portofolio dan pasif.

Pemasukan kerja merupakan pendapatan yang diperoleh dari melakukan pekerjaan misalnya penjualan tunai untuk produk yang diproduksi perusahaan.

Pemasukan portofolio merupakan pendapatan yang didapat dari bursa efek misalnya saja pembagian dividen. Sementara pendapatan pasif adalah pendapatan yang terus menghasilkan meskipun Anda tidak melakukan suatu pekerjaan seperti pendapatan dari menyewakan gedung.

Pengeluaran kas terbagi atas dua macam yakni yang sifatnya tetap dan variabel. Pengeluaran tetap adalah pengeluaran yang nilainya sama setiap bulannya misalnya saja biaya asuransi kendaraan. Pengeluaran variabel  memiliki nilai yang berubah-ubah setiap bulan contohnya biaya listrik dan air.

Rumus untuk menghitung surplus dan defisit kas adalah sebagai berikut :

Surplus kas = Total pemasukan  – Total pengeluaran, hasilnya selalu positif. Semakin besar nilainya maka  makin tinggi kas yang kini sedang dianggurkan.

Defisit kas = Total pemasukan – Total pengeluaran, hasilnya selalu negatif. Semakin tinggi minusnya maka makin tidak sehat kondisi kas yang Anda miliki.

Contohnya tuan Rudi memiliki total pendapatan dalam satu bulan sebesar Rp. 50.000.000. Dalam bulan tersebut ia telah membayar biaya listrik sebesar Rp. 11.000.000, biaya sewa rumah Rp.5.000.000 dan tagihan angsuran sepeda motor sebesar Rp.5.000.000 yang belum dibayarkan bulan ini.

= Rp.50.000.000-(Rp.11.000.000+Rp. 5.000.000+Rp. 5.000.000)

=Rp. 50.000.000-Rp. 21.000.000

= Rp. 29.000.000 (Surplus kas)

Bagaimana bila total pendapatan  tuan Rudi hanya mencapai Rp.20.000.000 saja per bulan ?

= Rp. 20.000.000 – Rp.21.000.000

= – Rp.1.000.000 (Defisit kas)

Maka dalam bulan tersebut tuan Rudi mengalami defisit kas. Ia harus segera mencari tambahan pemasukan untuk membayar tagihan yang belum terbayarkan pada bulan bersangkutan. Dalam mengatasi defisit Anda bisa merinci dahulu beban apa saja yang menjadi tanggungan.

Cari sumber pendanaan baru sementara misalnya dari pinjaman atau menjual atau menggadai barang. Lakukan pencatatan keuangan seakurat mungkin sehingga dana bisa dialirkan ke pos-pos yang benar-benar membutuhkan. Untuk membantu pencatatan pembukuan usaha Anda bisa dengan Harmony Smart Accounting.

Aplikasi ini bisa mencatat secara rinci pemasukan dan pengeluaran kas. Data tersimpan rapi dan mampu ditampilkan secara real time dan sistematis. Anda bahkan bisa mencoba Software Harmony secara gratis selama 30 hari dengan mendaftar disini.

Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
Anda juga mungkin suka:
Harmony
Harmony
Harmony menyajikan artikel seputar bisnis, keuangan, perpajakan dan finansial untuk membantu para pemilik usaha kecil. Dapatkan cara mudah membereskan keuangan usaha Anda menggunakan Harmony dan coba gratis 30 hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Follow Social Media Kami
Dapatkan konten terbaru dari Harmony
Gratis Tips & Trik Terbaru Harmony di Email Anda.
No spam, hanya Info terbaik kami kirimkan dan Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.
Artikel Popular Lainnya
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
Daftar Isi
    Add a header to begin generating the table of contents
    Daftar Isi
      Add a header to begin generating the table of contents
      Daftar Isi
        Add a header to begin generating the table of contents
        Subscribe Harmony Newsletter
        Subscribe Email Harmony M
        Dapatkan Berbagai Tips & Update Artikel Menarik Lainnya dari Harmony, langsung di email Anda!