Harmony » Blog » 

Experiental Marketing: Strategi Meningkatkan Loyalitas Customer

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Juli 14, 2020

Zaman demi zaman yang semakin berkembang, para pebisnis semakin dituntut untuk lebih kreatif dalam menarik konsumen. Ada berbagai metode pemasaran yang dapat digunakan, salah satunya adalah experiental marketing.

Experiental marketing adalah  sebuah pendekatan untuk memberikan informasi yang lebih dari sekedar informasi mengenai sebuah produk atau jasa.

Experiental marketing sangat berperan penting bagi perusahaan karena banyak juga manfaat yang didapatkankannya yang tentukan dengan berbagai macam strategi didalamnya

Pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa erat kaitanya dengan konsep Experiential Marketing. Dalam sebuah ilmu pemasaran harus didasari dengan konsep pemasaran yang efektif.

Selain experiental marketing adapula metode segmentasi pasar yang dimana tentunya tidak mudah menerapkannya, sebaiknya Anda memahami langkah menentukan segmentasi pasar agar tidak terjerumus.

Definisi Experiental Marketing

Experiental berasal dari kata "experience" dalam bahasa indonesia artinya pengalaman.

Berdasarkan asal katanya experiental marketing dapat diartikan sebagai teknik pemasaran yang dilakukan dengan mengemas produk agar dapat menawarkan pengalaman emosi sehingga menyentuh hati dan membuat penasaran konsumen.

Ada beberapa strategi dalam pemasaran salah satunya strategi pemasaran STP agar dapat lebih efektid dan terkontrol.

Experiental Marketing Menurut Para Ahli

1. Untuk pertama kalinya experiential marketing diperkenalkan oleh Bernd H. Schmit dalam bukunya yang diterbitkan tahun 1999 berjudul “Experiential Marketing: How To Get Customers to Sense, Feel, Think, Act dan Relate to Your Company and Brands”.

2. Shaz Smilansky, Chief Executive dan Creative Director dari Electrify, dalam bukunya mengatakan bahwa upaya experiental marketing bisa diwujudkan melalui komunikasi dua arah dan keterlibatan interaktif.

3. Menurut Handi Chandra (2008:166) Experiential marketing adalah strategi pemasaran yang dibungkus dalam bentuk kegiatan sehingga memberi pengalaman yang dapat membekas dihati konsumen.

Berdasarkan pada para pendapat ahli  diatas, maka Experiential Marketing dapat diartikan sebagai suatu konsep pemasaran yang menekankan kinerja produk dan jasa yang memberikan pengalaman emosional, unik, positif dan mengesankan kepada konsumen, juga menyentuh hati dan perasaan mereka, sehingga mau menggunakan produk dan jasa perusahaan.

Contoh Experiental Marketing

Experiential Game Mobile dari Disney Brand raksasa dunia, Disney, berkolaborasi  dengan Coca Cola untuk membuat game mobile yang sesuai lokasi.

Permainan Coke Zero yang disebut “Lifecycle” ini memiliki tujuan untuk memasarkan excitement untuk film “Tron,” dengan berjanji membantu pengguna agar menjadi “Tron Light Cycle.”

kesimpulannya, semua aplikasi seakan melakukan tracking setiap gerak pengguna via GPS. Seperti pada film, idenya adalah untuk menciptakan sebuah light path yang menghalangi jalan pengguna lain.

Menurut Susan Stribling, Director of Public Affair and Communication Coca-Cola untuk wilayah Amerika Utara, Coca Cola memberikan sesuatu yang menyenangkan dan melibatkan orang-orang untuk melakukan sesuatu hanya melalui asosiasi antara Coke Zero, Tron, dan Disney.

Dalam memasarkan suatu barang pun tidak semudah yang Anda pikirkan, Anda harus mempunyai strategi pemasaran yang efektif agar lebih terarah.

Fungsi dan Manfaat Experiential Marketing

Experiential marketing selalu diterapkan pada sebuah perusahaan untuk menciptakan experiential connections dengan konsumen. Experiential marketing sangat berperan penting dengan perusahaan marketing karena dapat dimanfaatkan dan menguntungkan dalam banyak situasi.

Berikut adapun manfaat dan fungsi experiential marketing terbaik untuk perusahaan adalah:

 1. Mengangkat merk dagang yang mengalami penurunan

2. Membedakan dari produk pesaing

3. Membuat identitas dan brand image perusahaan

4. Mengenalkan inovasi

5. Menyokong percobaan, pembelian dan konsumen yang loyal

Fungsi experiential marketing untuk para pemasar agar dapat memakai bermacam-macam pilihan yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, dimulai untuk mencapai brand awareness, brand perception, brand equity hingga brand loyality.

Experiential marketing adalah suatu peluang untuk pelanggan supaya mendapatkan sebuah pengalaman terhadap Brand dan jasa yang memberikan informasi yang cukup supaya mempermudah mengambil keputusan pembelian.

Aspek emosional dan rasional yaitu sebagian aspek yang akan menjadi tujuan pemasar dengan program tersebut.

Baca juga : 5 Strategi Rahasia Meningkatkan Konversi Penjualan

[elementor-template id="26379"]


Strategi Experiential Marketing

Strategi experiential marketing berdasarkan Bernd H. Schmitt adalah sebagai berikut. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil dalam menerapkan experiential marketing apabila sudah memenuhi kriterian lima elemen atau strategi, yaitu:

1. Sense (Panca Indera)

Sense marketing memiliki ketertarikan dengan panca indra. Hal ini bertujuan untuk membuat pengalaman sensorik melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan penciuman.

Menandakan ketidak samaan perusahaan dan produk, motivasi kepada konsumen, dan nilai produk menjadi bertambah, disinilah sense marketing dapat diberperan. Pengertian dan pemahaman tentang bagaimana mencapai dampak sensorik dibutuhkan oleh Sense marketing

Semua kampanye sense mempunyai tujuan untuk menciptakan kesenangan keindahan, estetika, kegembiraan, dan kepuasan dengan rangsangan indera. Ada tiga strategi kunci yang dapat memotivasi sense marketing.

Organisasi dapat memakai sense marketing untuk membuat perbedaan diri dan produk di pasar,  membuat konsumen termotivasi untuk membeli produk dan memberikan nilai pada konsumen.

2. Feel (Perasaan)

Feel marketing membangkitkan perasaan dan emosi pelanggan yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman efektif dari suasana hati positif berkaitan dengan brand sampai emosi yang kuat dari kegembiraan dan kebanggan.

Hal yang sangat dibutuhkan dalam feel marketing adalah pemahaman stimulus apa yang bisa merangsang emosi tertentu dan juga kemauan konsumen untuk melibatkan diri dalam mengambil perspektif dan empati.

3. Think (Pola Pikir)

Think Marketing menarik kecerdasan yang memiliki tujuan untuk menciptakan kognitif, pengalaman pemecahan masalah yang menyangkut konsumen secara kreatif.

Think membuat pelanggan untuk berfikir memusatkan dan menyebarkan nya  melalui kejutan, intrik, dan provokasi. Think marketing tidak hanya produk teknologi tinggi tetapi dapat juga diterapkan untuk desain produk eceran, dan dalam pengkomunikasian industri lainnya.

4. Act (Perilaku)

Salah satu tujuan dalam act marketing adalah untuk membuat pengaruh pada  pengalaman tubuh, gaya hidup dan juga interaksi.

Dengan meningkatkan pengalaman fisik, menunjukkan pada pelanggan cara lain untuk melaksanakan aktivitas, gaya hidup alternatif dan interaksi.

Biasanya perubahan gaya hidup yang lebih termotivasi  dan mengispirasi serta spontan secara alami dan juga dapat dijadikan panutan.

5. Relate (Pertalian)

Didalam relate marketing terdapat beberapa  tentang aspek pemasaran sense, feel, think dan act.

Akan tetapi, relate marketing berkembang melampaui kepribadian individu, serta perasaan pribadi, hal tersebut membuat pengalaman individu pun  bertambah dan dapat menghubungkan individu tersebut dengan dirinya sendiri, orang lain ataupun budaya.

Kampanye relate marketing membuat ketertarik untuk keinginan individu dalam pengembangan diri, caranya menarik kebutuhan untuk supaya dianggap positif oleh orang lain.

Mereka menghubungkan orang dengan sistem sosial yang lebih luas yang membangun keterkaitan merk yang kuat dan komunitas merk.

Dengan demikian experiental marketing startegi untuk meningkatkan pelanggan, namun disarankan bila telah berhasil dan meningkatnya pendapatan Anda pun jangan lupa juga harus membuat laporan keuangan yang rapih dan dengan seiring perkembangan teknologi anda dapat dibantu dengan sebuah software akuntansi yang dapat mempermudah Anda untuk mencatat setiap keuangan pada bisnis Anda tersebut.

Jangan sampai bisnis Anda memiliki profit namun Anda tidak bisa menggunakan profit itu sendiri dan keuangan bisnis Anda menjadi acak-acakan.

Untuk mencatat keuangan dengan baik dan rapi perlu suatu sistem pencatatan keuangan yang tidak hanya sekedar mencatat saja, namun sistem tersebut mampu secara fleksibel bisa digunakan dan cocok pada bisnis yang Anda jalankan saat ini. Sistem pencatatan keuangan tersebut Harmony Smart Accounting Solution.

Berawal dari rumitnya membuat sebuah pencatatan keuangan yang dibutuhkan masyarakat, Harmony Smart Accounting Solution kini sudah menjadi kebutuhan primer bagi pebisnis dinamis dalam membantu mereka melakukan pencatatan keuangan bisnis yang sedang dijalankan.

Dengan teknologi tinggi dan user friendly, Harmony menjadi salah satu pilihan para ribuan pebisnis yang telah terbantu dalam hal laporan keuangan, seperti yang diinformasikan melalui konferensi tahunan kami di  FinTax Fair 2019 .

Mulai gunakan Harmony untuk membereskan pembukuan bisnis Anda dan dapatkan Gratis 30 Hari disini dengan mendaftarkan akun bisnis/ perusahaan Anda. Dan nikmati perkembangan dunia akuntansi dan laporan keuangan berbasis teknologi dalam genggaman Anda hanya di Harmony Smart Accounting Solution.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram