Buku besar atau general ledger merupakan salah satu contoh buku besar akuntansi yang termasuk bagian dari siklus akuntansi. Sehingga catatan ini juga berisi kumpulan data transaksi historis yang termuat di jurnal umum dan jurnal khusus.
Pada format buku besar juga bisa terbilang sederhana, serta juga memiliki jenis-jenis buku besar seperti buku besar T, bentuk skontro, dan buku besar 3 kolom dan 4 kolom.
Namun ketika suatu bisnis memiliki volume transaksi yang banyak, rumit dan membuang banyak waktu, maka sebaiknya pencatatan tersebut menggunakan format buku besar 3 kolom.
Di dalam buku besar terdapat riwayat transaksi dan saldo keuangan pada suatu periode akuntansi. Pada akhir periode, catatan tersebut berguna untuk sumber data dalam membuat laporan keuangan perusahaan. Berikut ini adalah format buku besar secara sederhana yang disertai dengan contoh permasalahan yang sederhana pula.
Table of Contents
Membuat buku besar adalah suatu kegiatan yang penting dalam proses akuntansi, di mana sebelum membuatnya ada baiknya memahami secara lebih dalam mengenai akun yang berkaitan.
Secara umum buku besar adalah istilah dari ledger atau kumpulan atas akun-akun yang digunakan dalam meringkas suatu transaksi yang terjadi dan dicatat ke dalam jurnal.
Maka dari itu biasanya buku besar juga diartikan sebagai tahapan dalam mencatat ringkasan data akhir yang diklasifikasikan yang catatan tersebut didapat dari jurnal umum.
Baca Juga : Contoh Laporan Stok Barang Gudang dan Cara Membuatnya
Adapun fungsi serta jenis-jenis buku besar yang harus Anda ketahui untuk diterapkan ke dalam bisnis Anda.
Berikut ini terdapat 4 jenis yang dikategorikan ke dalam buku besar dan menjadi kebutuhan perusahaan, yaitu meliputi :
Catatan transaksi ini adalah kolom berdiri sendiri dalam suatu periode, dan terbagi beberapa kolom meliputi kas, piutang, persediaan, utang dan beban.
Catatan ini lebih identik terhadap transaksi yang spesial, dimana buku ini memiliki dua jenis transaksi yaitu pemasukan, dan pengeluaran serta kredit dan tunai. Oleh karena itu biasanya 2 jenis buku besar pembantu dapat dikategorikan buku besar pembantu utang atau piutang.
Berbeda dengan biasanya, buku debitur ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari penjualan. Dengan cara memberikan informasi tentang pelanggan mana saja yang memiliki hutang pada bisnisnya serta berapa banyak jumlahnya.
Buku kreditor ini hampir mirip tujuannya dengan buku debitur, namun catatan ini berfungsi untuk mengumpulkan informasi yaitu jurnal pembelian. Dimana buku ini memberikan informasi pemasok mana saja yang berhutang dan berapa jumlah uangnya.
Baca Juga : Apa itu Wesel? Berikut Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
Dalam membuat contoh buku besar akuntansi, dan sebelum mencatat jurnal umum. Maka sebaiknya asumsikan PT Sukses Kemilau mengetahui saldo normal dan memiliki daftar CoA sebagai berikut :
Chart of Account (CoA) merupakan daftar lengkap akun-akun yang muncul dan digunakan di dalam jurnal umum dan entri buku besar. Di dalam buku besar, setiap akun-akun aktif dari daftar CoA disusun secara rapi dan diberi nomor yang berurutan sesuai dengan jenis dari akun itu sendiri. Misalnya :
Nah, kini Anda bisa mengetahui semua saldo normal debit dan kredit yang sesuai standar akuntansi baik itu aset, liabilitas dan lainnya.
Setelah Anda mengetahui saldo normal setiap akun, pastikan Anda juga membuat akun pembukuan secara detail. Seperti apa saja yang akan masuk dalam aset, liabilitas, ekuitas dan lainnya. Sebagai contoh Anda bisa menggunakan 101 untuk Kas Tunai dan masuk kategori aset. Setiap perusahaan bisa menggunakan kode yang berbeda dan lebih bervariasi karena disesuaikan dengan keberadaan aset dan biaya yang dimiliki. Agar lebih memahami, simak gambar di bawah ini.
Baca Juga : Apa sih Perbedaan Metode Persediaan FIFO, LIFO dan Average?
[elementor-template id="26379"]
Jurnal umum adalah catatan untuk transaksi akuntansi yang didasarkan atas urutan kronologis, yaitu pada saat transaksi itu terjadi. Contohnya :
Pada tanggal 1 Desember 2019, PT Sejahtera Selamat Sentosa (3S) menjual produk dagangnya kepada dua pelanggan secara kredit. Pelanggan pertama membeli produk PT Sejahtera Selamat Sentosa (3S) dengan nilai barang sejumlah Rp 4.000.000.
Sedangkan pelanggan kedua membeli produk PT Sejahtera Selamat Sentosa (3S) dengan nilai barang sejumlah Rp 3.500.000. PT Sejahtera Selamat Sentosa (3S) mengirimkan barang pesanan kedua pelanggan pada tanggal 2 Desember 2018. Maka Jurnal Umum dapat disajikan dengan cara berikut ini:
Pada tanggal 8 Desember 2019, PT Sejahtera Selamat Sentosa (3S) membeli alat-alat kantor secara kredit dengan nilai transaksi sejumlah Rp1.500.000,00. Jurnal Umum dapat disajikan:
Pada tanggal 12 Desember 2019, PT Sejahtera Selamat Sentosa (3S) menerima pelunasan atas penjualan kredit yang dilakukan oleh pelanggan pertama pada tanggal 1 desember 2019 sebelumnya.
Sedangkan pada tanggal 13 Desember 2019 PT Sejahtera Selamat Sentosa (3S) melunasi utang atas pembelian alat-alat kantor yang dilakukan pada tanggal 8 Desember 2019. Jurnal Umum tersebut dapat disajikan dengan data sebagai berikut:
Pada tanggal 27 Desember 2019, pelanggan kedua melunasi pembeliannya kepada PT Sejahtera Selamat Sentosa (3S) atas transaksi yang terjadi pada tanggal 1 Desember 2019 sebelumnya.
Lalu terdapat pelanggan ketiga yang memesan produk PT Sejahtera Selamat Sentosa (3S) dan membayar secara tunai dengan nilai transaksi sejumlah Rp2.000.000.
Pada tanggal 28 Desember 2019, alat-alat kantor telah habis terpakai dengan nilai sejumlah Rp600.000. Berikut Jurnal untuk transaksi tanggal 27 dan 28 Desember 2019:
Baca Juga: Neraca Saldo : Pengertian Lengkap, Jenis Dan Contoh Praktisnya
Sesuai dengan data jurnal umum yang terjadi pada bulan Desember 2013 PT Sejahtera Selamat Sentosa (3S), ringkasannya dapat disajikan dengan cara berikut ini:
Kas Tunai menjadi akun yang paling populer dengan transaksi bisnis karena sebagian besar pengeluaran dan penerimaan dana melalui kas tunai. Lalu bagaimana cara membuatnya? Berikut contohnya di bawah ini.
Hampir sama dengan kas tunai, piutang usaha adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi penjualan bisnis. Simak contohnya sesuai gambar di bawah ini.
Akun persediaan ini digunakan untuk mencatat setiap barang yang akan dijual dan dijadikan stok dalam gudang. Nilai persediaan ini akan berubah mengikuti transaksi penjualan bisnis.
Kode 200 ini merupakan kode untuk akun utang usaha, di mana terjadi berbagai transaksi pengeluaran yang disesuaikan dengan operasional perusahaan. Berikut contoh mencatatnya.
Jika ada akun persediaan, maka Anda juga perlu mencatat jurnal untuk harga pokok penjualannya. Di bawah ini adalah contoh mencatat buku besarnya.
Berikut ini contoh catatan buku besar untuk akun pendapatan penjualan, ini dilakukan agar Anda bisa melihat seberapa besar pendapatan yang diterima. Bukan hanya itu, Anda juga bisa menggunakan hal yang serupa untuk pendapatan lain-lain yang terjadi dalam bisnis.
Bagi Anda yang ingin melihat nilai transaksi dari akun biaya perlengkapan umum, berikut ini contoh mencatatnya.
Itulah tadi gambaran umum mengenai cara membuat buku besar sebagai langkah kedua dalam siklus akuntansi yang cukup sederhana. Sehingga catatan transaksi penjualan ini juga merupakan salah satu dokumen penting bagi perusahaan.
Bahkan tidak bisa diabaikan sehingga penulisannya harus detail dan jelas agar memudahkan pelaporan transaksi keuangan dalam perusahaan. Perusahaan yang besar tentu saja memiliki transaksi yang sangat banyak, maka dari itu sangat sulit untuk dikerjakan secara manual. Solusi untuk memudahkan pembuatan buku besar adalah dengan software akuntansi.
Harmony adalah software akuntansi online yang bisa membantu Anda mengelola keuangan usaha dengan cepat dan tanpa repot. Harmony juga membantu Anda dalam pencatatan jurnal secara otomatis tanpa perlu pusing debit dan kreditnya sampai terbitnya laporan keuangan secara realtime sehingga mempermudah Anda dalam menjalankan usaha.
Cobalah Anda manfaatkan Harmony yang memiliki banyak fitur seperti pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank transaksi secara otomatis, penghitungan aset, dan keuangan usaha. Gunakan Harmony sekarang juga GRATIS 30 hari di sini.
Bagi Anda yang sibuk dan membutuhkan jasa pembuatan laporan keuangan beserta analisanya bisa menggunakan Harmony Accounting Service. Dapatkan update informasi dari Harmony dengan mengikuti media sosialnya di Facebook, Instagram dan LinkedIn.