Dalam dunia ekonomi yang sudah ada, dikenal 2 jenis cabang ekonomi yaitu ekonomi makro dan mikro. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang ekonomi makro secara komprehensif. Ekonomi makro berhubungan erat dengan kondisi perekonomian bangsa, oleh karena itu masalah ekonomi makro merupakan masalah yang hanya bisa diselesaikan melalui kebijakan dan kinerja pemerintah negara tersebut.
Penerapan kebijakan ekonomi makro bertujuan agar semua penduduk dalam suatu negara memperoleh kemakmuran secara maksimal.
Harus diakui bahwa perkembangan sistem ekonomi saat ini sangat dinamis. Keterbukaan informasi, perkembangan teknologi, dinamika politik serta era perdagangan bebas menjadi faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perekonomian suatu negara. Ekonomi dunia seperti menjadi borderless atau tanpa batas antar negara dengan pesatnya kemajuan teknologi yang ada sekarang ini.
Negara yang menganut sistem ekonomi komando merupakan negara yang lebih mudah mengontrol ekonomi makronya. Ini karena sistem pemerintahan ekonomi komando terpusat sehingga penggambilan kebijakan ekonomi makro lebih cepat dan terarah.
Table of Contents
Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari ekonomi suatu negara secara menyeluruh (agregat). Ekonomi makro digunakan untuk menganalisa dan membuat kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan hal-hal seperti pendapatan nasional, inflasi, tenaga kerja, keseimbangan neraca pembayaran dan pertumbuhan ekonomi. Umumnya kebijakan ekonomi makro disusun untuk jangka waktu yang panjang dan pelaksanaannya sebagian besar melalui Badan Usaha Milik Negara.
Ekonomi makro mengutamakan keseimbangan dalam penyelesaian masalah ekonomi. Ekonomi ini juga menganalisis tentang produsen dan konsumen secara keseluruhan dalam mengalokasikan pendapatan untuk membeli barang atau jasa. Muara ekonomi makro adalah efisiensi penggunaan faktor produksi yang tersedia agar tercipta kemakmuran masyarakat yang maksimal.
Ada 3 ruang lingkup dalam ekonomi makro, yaitu :
Terdapat 2 kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi makro yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sedangkan kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan pemerintah melalui pajak.
Dalam hal ini dijelaskan tentang seberapa jauh perekonomian suatu negara dapat menghasilkan produk atau jasa. Ruang lingkup ekonomi ini memiliki beberapa jenis pengeluaran berupa :
• Pengeluaran konsumsi rumah tangga
• Pengeluaran pemerintah
• Pengeluaran perusahaan atau investasi
• Ekspor dan impor
Pengeluaran agregat (menyeluruh) yang tidak mencapai tingkat ideal akan menyebabkan terjadi masalah dalam prekonomian. Penciptaan lapangan kerja dan menekan laju inflasi mampu menstabilkan pengeluaran agregat berada ditingkat yang dibutuhkan.
Berikut adalah beberapa tujuan dari ekonomi makro :
Kestabilan ekonomi suatu negara sangat penting untuk investor yang mau berinvestasi di negara tersebut. Para investor akan merasa tenang dan berani untuk menanamkan modalnya jika mereka melihat kondisi ekonomi dan politik suatu negara tidak mengalami pasang surut yang berlebihan. Kondisi ekonomi yang tidak stabil akan menimbulkan banyak permasalahan ekonomi dan ekonomi yang stabil merupakan indikator ekonomi makro yang sehat.
Salah satu tujuan ekonomi makro juga adalah meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri. Peningkatkan kapasitas produksi ini dapat memengaruhi peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional. Perbaikan sistem investasi memengaruhi kenaikan kapasitas produksi, karena itu dibutuhkan kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dalam negara tersebut.
Penciptaan lapangan kerja yang luas juga merupakan tujuan dari ekonomi makro. Lebih jauh, peningkatan kesempatan kerja akan memengaruhi kenaikan kapasitas produksi secara nasional. Banyaknya lapangan kerja dipengaruhi oleh banyaknya investor yang menanamkan modal di negara itu.
Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus oleh berbagai faktor. Inflasi yang terjadi akan membuat pertumbuhan perekonomian suatu negara akan terhambat dan berpengaruh pada kenaikan harga barang , peningkatan pengangguran, serta penurunan nilai mata uang. Penerapan kebijakan makro yang bisa dibuat untuk mencegah lajunya inflasi adalah politik pasar terbuka, cash ratio hingga politik diskonto.
Analisis ekonomi makro bertujuan juga untuk menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri. Neraca pembayaran luar negeri harus seimbang guna menghindari terjadinya defisit neraca pembayaran luar negeri. Neraca pembayaran ini terdiri dari berbagai transaksi yaitu transaksi keuangan antar penduduk baik di dalam maupun di luar negeri, pembelian dan penjualan barang/jasa, dan dana hibah dari negara asing dalam satu periode tertentu.
Tujuan lainnya adalah meratakan pendapatan penduduk suatu negara. Pendapatan yang merata ini bisa diperoleh dari hasil pengelolaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia dalam suatu negara. Dengan meratanya pendapatan diharapkan tingkat konsumsi masyarakat menjadi lebih baik dan pertumbuhan ekonomi menjadi meningkat.
[elementor-template id="26379"]
Berikut beberapa kebijakan dalam ekonomi makro :
Kebijakan fiskal merupakan merupakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan cara meningkatkan atau menurunkan pendapatan suatu negara. Pendapatan negara dihasilkan dari berbagai sumber seperti pajak, denda, lelang, gratifikasi dan pemberian dari negara lainnya. Sedangkan untuk pengeluaran biasanya meliputi kebijakan dibidang impor untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam negeri
Pemerintah juga memiliki kewenangan untuk menentukan besaran anggaran atau pendapatan yang dikeluarkan pada program tertentu guna menentukan kebijakan fiskal yang diambil.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang mengatur ukuran dan tingkat pertumbuhan uang yang ada dalam suatu negara. Kebijakan ini merupakan tindakan terukur untuk mengatur variabel makroekonomi seperti inflasi dan pengangguran. Kebijakan moneter meliputi penyesuaian suku bunga, pembelian atau penjualan sekuritas pemerintah, dan mengubah jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat.
Secara umum tujuan kebijakan ini dibuat adalah untuk manajemen inflasi, pengganguran dan pemeliharaan nilai tukar mata uang. Bank sentral suatu negara bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan moneter, di Indonesia bank sentral negara adalah Bank Indonesia (BI).
Kebijakan ekonomi makro lainnya adalah kebijakan dari segi penawaran. Kebijakan ini berfungsi untuk menyeimbangkan neraca keuangan dalam sebuah perusahaan maupun negara. Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan dalam perusahaan atau negara sehingga dapat menawarkan produk/jasanya dengan harga yang lebih murah atau dengan kualitas yang lebih baik.
Salah satu kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan, yang merupakan langkah pemerintah dalam mengendalikan tuntutan kenaikan upah pekerja. Kebijakan yang dibuat pemerintah adalah melarang tuntutan kenaikan upah yang melebihi kenaikan produktivitas pekerja. Kenaikan upah yang berlebihan akan menyebabkan kenaikan biaya produksi dan harga produk menjadi mahal.
Sebagai pebisnis, Anda harus tahu tentang kebijakan makro agar bisa menyesuaikan strategi usaha Anda dengan kebijakan yang ada. Selain pengetahuan tentang kebijakan makro, hal lain yang harus dimiliki adalah laporan keuangan usaha yang rapi. Untuk membuat laporan keuangan usaha dengan mudah dan praktis Anda bisa menggunakan Harmony yang sudah dipercaya oleh ribuan pebisnis dalam membantu usaha mereka. Coba gunakan Harmony GRATIS 30 hari dengan mendaftar disini
Bagi Anda yang sibuk dan membutuhkan jasa pembuatan laporan keuangan beserta analisanya bisa menggunakan Harmony Accounting Service. Dapatkan update informasi dari Harmony dengan mengikuti media sosialnya di Facebook, Instagram dan LinkedIn.