Lewatlah sudah hari-hari ketika semua konten yang ditampilkan dibuat oleh para fotografer, videografer, atau desainer profesional. Sekarang, adalah zamannya user generated content atau UGC. User generated content adalah konten yang dibuat oleh masyarakat umum sendiri berbekal smartphone dan dibagikan secara online.
Bagi pemasar dan bisnis era kekinian, user generated content adalah strategi pemasaran yang harus dimaksimalkan. Sebab, dikombinasikan dengan konsep pemasaran holistik yang tepat, UGC bisa memengaruhi branding awareness dan loyalitas pelanggan.
UGC adalah singkatan dari user-generated content. Menurut pengertian umum, user generated content adalah segala bentuk konten seperti teks, gambar, video, ulasan, testimoni, atau postingan yang dibuat individu (bukan brand) untuk dipublikasikan ke jaringan online atau media sosial.
Table of Contents
Katakanlah, Diana sedang liburan akhir pekan dan menginap di hotel ternama yang bagus. Kemudian, Diana memposting beberapa foto-foto selama menginap dan membagikannya ke medsos, seperti Facebook atau Instagram.
Selanjutnya, para pengikut atau followers akan melihat geotag dan nama hotel yang ditampilkan tadi. Melihat betapa keren dan bagus hotel tersebut, para followers akhirnya juga ikut-ikutan mencoba menginap di hotel tersebut. Inilah salah satu strategi content marketing pada UGC yang mendukung penjualan Anda.
Uniknya lagi, semua konten, foto, video, dll, dibuat sendiri oleh Diana sebagai pengguna medsos. Tindak lanjutnya, pihak hotel akan menjumpai konten atau foto Diana tadi, dan memposting ulang di akun medsos resmi hotel.
Artinya? Di sini user generated content (UGC) atau content marketing sudah berjalan, dan pihak hotel sebagai pemilik brand sudah memanfaatkan user generated content (UGC) dalam strategi pemasaran.
Bisnis mulai memperhatikan UGC sejak tahun 2005, saat jejaring sosial mulai naik daun. Potensi UGC juga sangat besar dalam content marketing dan menambah keterlibatan audiens.
Peran penting UGC adalah sebagai berikut:
Setiap hari content marketing dibuat oleh para pengguna medsos. Setidaknya ada 350 juta foto yang diunggah ke Facebook, 95 juta foto dan video dibagikan di Instagram, serta lebih dari 500 juta tweet diposting di Twitter.
UGC bisa mewakili brand untuk memperkenalkan sejauh mana fitur dan manfaat yang diberikan kepada konsumen. Ditambah lagi, kini membuat UGC juga cukup berbekal smartphone, membuat content marketing makin mudah dibuat.
Data menunjukkan bahwa user generated content menjadi sumber content marketing yang paling terpercaya, mudah diingat, dan berpengaruh bagi keseimbangan pasar.
Brand yang memanfaatkan user generated content (UGC) dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Sebab, antara brand dan audiens bisa saling berinteraksi dan menjalin hubungan yang dekat.
UGC memungkinkan konsumen merasa seperti bagian dari brand, bukan sekadar penonton saja. Hasil dari lebih banyak UGC dalam pemasaran, berarti tingkat antusiasme dan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi.
Semakin banyak brand memakai user generated content (UGC), semakin menginspirasi orang untuk membeli produk/ jasa. Sekitar 80% konsumen membeli karena terpengaruh user generated content (UGC).
Sebagai perbandingan, hanya 8% konsumen yang mengatakan bahwa content marketing dipengaruhi oleh influencer atau selebriti medsos. Jadi, UGC jauh lebih berpengaruh 10x lipat ketimbang influencer media sosial.
[elementor-template id="26379"]
Agar user Generated Content (UGC) bisa lebih efektif untuk branding, mari coba ikuti beberapa tips berikut:
UGC sebagai strategi pemasaran tentunya juga membutuhkan alokasi anggaran dan budget keuangan. Pastikan bisnis Anda sudah memakai Software Akuntansi Harmony untuk mengelola dan memantau keuangan usaha, ya.
Aplikasi Harmony sangat membantu manajemen keuangan bisnis dan bisa dipantau secara real time, kapanpun, dimanapun. Ingin buktikan fitur Harmony yang canggih? Klik tautan ini untuk GRATIS pakai 30 hari.
Share juga pengalaman Anda terkait strategi pemasaran UGC dengan follow Instagram, LinkedIn, dan Facebook Harmony sekarang.