Di dalam teori akuntansi, aktivitas tutup buku menjadi istilah yang sangat penting untuk menyimpulkan output dari berbagai ringkasan akun di dalam pembukuan selama periode tertentu. Pemahaman mengenai tutup buku sangat penting bagi seseorang yang memiliki kemampuan basic akuntansi karena selalu berhubungan dengan jenis-jenis buku besar maupun jurnal umum. Secara singkat, tutup buku menjadi aktivitas yang harus dilakukan oleh bagian keuangan untuk meng-cut off atau menutup pelaporan pada akhir periode.
Tutup buku sebagai tanda bahwa perusahaan telah menutup pelaporan periode keuangan yang dilakukan bagian administrasi atau bagian keuangan.
Setiap orang yang bekerja di bagian keuangan akan menerapkan berbagai persamaan dasar akuntansi supaya bisa melakukan pemindahan nilai saldo akhir setiap akun-akun pada Neraca dan laporan keuangan. Selanjutnya, pada tahap tutup buku, saldo akhir neraca akan menjadi saldo awal untuk periode selanjutnya dan saldo akhir setiap akun-akun laba rugi akan ditutup dan dipindahkan ke akun laba periode berjalan.
Table of Contents
Pengertian tutup buku secara umum adalah kegiatan untuk merangkum dan memperoleh hasil akhir dari suatu siklus keuangan perusahaan. Tutup buku juga bisa diartikan sebagai tanda tanda bahwa perusahaan telah menutup pelaporan periode keuangan yang dilakukan bagian administrasi atau bagian keuangan.
Saat aktivitas tutup buku dilakukan, maka perusahaan sedang melakukan proses pemindahan nilai saldo akhir pada setiap akun neraca menjadi saldo awal untuk periode berikutnya. Misalnya, bila sebuah perusahaan menutup buku di akhir tahun 2020 dengan laba Rp10.000.000, maka nilai tersebut menjadi saldo awal untuk pencatatan periode tahun 2021.
Baca Juga : Pengertian Faktur Pembelian dan Faktur Penjualan
Namun, tutup buku tidak hanya dilakukan setiap tahun saja, tetapi bisa juga dilakukan setiap bulan. Laporan tutup buku bulanan biasanya dilakukan untuk menutup dan memindahkan setiap akun laba-rugi akan ditutup dan ke akun laba tahun berjalan untuk bulan berikutnya. Laporan tutup buku akhir bulan juga dilakukan untuk pembentukan jurnal penyusutan aset dan revaluasi yang tidak mungkin dilakukan dalam periode tahunan. Sedangkan, untuk tutup buku akhir tahun, laporan laba-rugi akan dipindahkan ke laba tahun berikutnya
Tujuan tutup buku akhir tahun bagi perusahaan adalah supaya dapat mengetahui posisi saldo akhir dan membentuk saldo awal periode selanjutnya. Dari tujuan tersebut, ada beberapa fungsi utama dari aktivitas tutup buku, yaitu fungsi pelaporan, fungsi analisis, fungsi evaluasi, dan fungsi pembentukan.
Laporan tutup buku akhir bulan bertujuan agar perusahaan bisa mengetahui keadaan keuangan secara berkala. Aktivitas tutup buku bisa mempermudah apabila sewaktu-waktu pihak eksternal maupun internal perusahaan membutuhkan record keuangan perusahaan. Jadi, adanya tutup buku bisa sebagai data-data penting pelaporan untuk pemodal, perpajakan, dan direksi.
Adanya tutup buku memungkinkan perusahaan bisa melakukan analisis terhadap kondisi keuangannya, misalnya mengetahui Laba Rugi dan saldo akhir. Tutup buku menjadi satu aktivitas yang sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan dikelola dengan baik dalam satu periode yang sudah dilalui. Dalam tutup buku, perusahaan dapat mengetahui status keuangan, baik mendapatkan laba atau justru mendapatkan rugi.
Selain itu, tutup buku akhir tahun juga berfungsi untuk menganalisis nilai saldo akhir yang dimiliki perusahaan. Laporan tutup buku akhir bulan akan pihak-pihak yang membutuhkan lebih mudah memahami secara detail perkembangan bisnis yang dikelola. Pada tutup buku yang dilakukan, perusahaan bisa mengetahui ketercapaian target pemasukan atau pendapatan. Jika belum tercapai, maka manajerial bisa mencari penyebab kegagalan target dalam periode yang telah dilakukan tutup buku.
Baca Juga: Neraca Saldo : Pengertian Lengkap, Jenis Dan Contoh Praktisnya
Tutup buku yang dilakukan secara rutin dalam jangka waktu tertentu akan mempermudah berbagai pihak mengevaluasi kinerja setiap tenaga kerja di dalam perusahaan. Dalam tahap analisis, kemungkinan diperoleh hal-hal yang menghambat dan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Selanjutnya, bisa diketahui divisi atau pihak yang harus bertanggung jawab terhadap permasalahan tersebut. Evaluasi harus dilakukan secara detail dan komprehensif supaya pada periode yang akan datang perusahaan mampu meningkatkan inovasi dan kreasi demi berkembangnya perusahaan tersebut.
Baca Juga : Konsep Dasar Akuntansi Yang Perlu Anda Ketahui
[elementor-template id="26379"]
Dalam aktivitas tutup buku, akan diperoleh saldo akhir yang akan digunakan untuk saldo awal periode selanjutnya. Dengan demikian, terbentuklah nilai saldo baru untuk keperluan operasional dan administratif perusahaan. Tutup buku yang dilakukan secara berkala dapat membantu merapikan pembukuan, sehingga perusahaan akan terbentuk pembukuan yang terbaru.
Laporan tutup buku akhir bulan perlu dibuat dengan melibatkan berbagai bentuk jurnal, neraca, dan laporan laba rugi. Oleh sebab itu, pastikan perusahaan Anda memiliki sistem pelaporan keuangan yang unggul. Berikan kemudahan bagi divisi keuangan dalam membuat laporan keuangan. Harmony Accounting Software yang dilengkapi dengan fitur-fitur yang memudahkan dalam membuat laporan keuangan. Berikan kemudahan membuat laporan keuangan selama periode tutup buku dengan Software Akuntansi Harmony.
Lebih efisien waktu, biaya dan tenaga tanpa buang waktu untuk melakukan tutup buku yang ribet dan melelahkan. Dapatkan Harmony Accounting Software untuk meringkas waktu tutup buku perusahaan Anda. Klik sekarang disini GRATIS 30 Hari.
Bagi Anda yang sibuk dan membutuhkan jasa pembuatan laporan keuangan beserta analisanya bisa menggunakan Harmony Accounting Service. Like dan follow juga akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony untuk update insight Anda seputar finansial.