Bisnis digital belakangan ini, pebisnis harus mempersiapkan diri dengan konsep paperless. Secara sederhana, paperless artinya tanpa kertas alias serba online. Apalagi, bagi generasi milenial yang senang berbisnis di usia muda, konsep paperless ini akan sangat cocok dengan perilaku konsumen masa kini.
Kini masyarakat ingin serba praktis dan cepat dalam semua aspek hidup. Sebut saja misalnya dalam bisnis, ada proses daftar UMKM online. Jika dulu, pebisnis harus mengisi dan menyerahkan lembaran formulir dan berkas segunung, kini cukup mengakses melalui website dan aplikasi saja.
Tak bisa dipungkiri, hal ini sejalan dengan karakter pemimpin bangsa saat ini, Presiden Joko Widodo yang sangat mendukung kecanggihan teknologi. Semua lini industri dan instansi di era digital harus dibuat paperless, transparan, dan nyaman bagi pelaku usaha maupun konsumennya.
Table of Contents
Dari sedikit bahasan mengenai konsep tanpa kertas di atas, paperless artinya terobosan baru bagi bisnis era digital. Sebab, paperless mengurangi pemakaian kertas dan mengubah dokumen kertas menjadi file digital.
Jika pemakaian kertas bisa dikurangi secara optimal, maka bisnis turut mendukung kelestarian lingkungan. Terlebih lagi, kertas juga kadang setelah selesai dipakai akan dibuang begitu saja.
Jika penggunaan kertas sudah menurun maka paperless artinya telah berhasil berpartisipasi dalam menyelamatkan planet bumi dan kelestarian hutan. Tentunya, hal ini menjadi impian semua masyarakat dan generasi penerus selanjutnya.
Tak bisa dipungkiri, kertas memang masih banyak dijumpai di tengah masyarakat. Misalnya, di dunia pendidikan atau perkantoran.
Akan tetapi, lambat laun masyarakat diajak untuk beralih ke konsep paperless yang jauh lebih efektif dan efisien.
Sebab, penggunaan kertas terkadang berisiko sobek, tercecer, memakan tempat penyimpanan, dan jika disimpan terlalu lama kadang rentan dimakan rayap. Maka itu, konsep paperless artinya jauh lebih unggul.
Hampir semua pelaku usaha era digital saat ini mulai menggunakan pemasaran lewat internet. Maka itu, tidak perlu lagi mencetak brosur, selebaran, pamflet atau portofolio.
Kini, bisnis digital bisa menyajikan semuanya secara online. Termasuk memasarkan produk cukup melalui internet.
Misalnya melalui akun media sosial, website, email, dan lainnya. Selain mendukung konsep mengurangi pemakaian kertas, internet marketing itu gratis dan lebih efektif.
Siapa yang mau ribet mengirimkan tagihan lewat pos, kalau invoice bisa dikirim dalam hitungan detik dan gratis via email?
Inilah sebabnya, bisnis digital berbasis pengurangan pemakaian kertas dianggap jauh lebih solutif karena mengedepankan layanan yang cepat, praktis, dan gratis.
Tidak hanya mengirimkan tagihan/ invoice, bisnis digital juga bisa mengirimkan file digital, sharing presentasi, berkirim surat elektronik, semuanya secara real-time.
Lebih hemat waktu, tenaga, dan tidak perlu membayar biaya tambahan seperti mengirimkan kertas melalui jasa kurir atau pos.
Yang paling penting, konsep pengurangan pemakaian kertas itu bisa menekan biaya operasional bisnis digital. Jika perusahaan lain, mungkin perlu menyediakan biaya untuk membeli kertas, pulpen, tinta printer, serta biaya pengiriman pos/ kurir. Maka, bisnis digital bisa lebih efisien biaya, karena serba paperless.
[elementor-template id="26379"]
Masyarakat milenial yang lekat dengan teknologi semakin mendambakan kemudahan dan kepraktisan dalam mempercepat proses transaksi.
Sebagai contoh, jika pelanggan ingin tahu, bagaimana kinerja dan aktivitas bisnis Anda, konsumen cukup mengakses dari akun media sosial atau website.
Terpenting lagi, masyarakat milenial tidak ingin ribet atau menghabiskan banyak waktu. Karena itu, konsep paperless ini sangat ideal dan sejalan dengan gaya hidup dinamis yang diadopsi masyarakat milenial.
Tentunya, karena pemakaian kertas sudah bisa ditekan, paperless artinya sangat mengurangi sampah berbahan kertas, dan ramah lingkungan.
Selain itu, hutan dunia akan tetap terlindungi dan lestari, karena masyarakat sudah tidak mengandalkan pohon-pohon untuk dijadikan bahan baku kertas.
Anda sedang mempertimbangkan untuk beralih ke konsep paperless? Keputusan Anda sangat tepat. Sebab, sudah seharusnya semua bisnis di era digital membenahi dan mempersiapkan diri go digital.
Berbasis kertas itu terkadang rentan hilang atau sulit dirapikan. Sedangkan, jika paperless Anda memiliki dokumen file digital yang mudah disimpan di Cloud, sehingga bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
Tidak hanya dari segi penyimpanan file, konsep paperless ini juga sudah seharusnya diterapkan dalam sistem pembukuan perusahaan. Kenapa? Agar Anda bisa lebih mudah mengakses dan memonitoring kapan pun Anda inginkan.
Software Akuntansi Harmony, hadir dengan berbagai fitur dan modul akuntansi yang ideal bagi pengelolaan keuangan bisnis.
Mulai dari pencatatan transaksi, perhitungan unsur pajak, pembuatan laporan keuangan, penagihan/ invoicing, purchase order, hingga rekonsiliasi bank secara otomatis.
Semuanya, cukup dalam satu aplikasi yang praktis, cepat, dan modern. Pembukuan keuangan juga semakin rapi, sistematis, dan tanpa repot mengetik di atas kertas.
Ikuti media sosial aplikasi Harmony di akun Facebook, Instagram dan LinkedIn untuk info selengkapnya.
Jangan tunda lagi, dukung kelancaran bisnis Anda di era digital bersama Software Akuntansi Harmony. Nikmati beragam fitur dan keunggulannya secara GRATIS 30 hari melalui tautan ini.