Harmony » Blog » 

Metode FEFO, Apa Itu dan Perbedaannya dengan FIFO Dalam Kelola Barang

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Mei 26, 2021

Metode pencatatan persediaan dalam dunia bisnis, tak bisa dilepaskan dari fifo, fefo, lifo, dan average. Keempat pencatatan persediaan ini sudah dikenal luas dalam industri, terutama dalam laporan stok barang.

Fifo adalah singkatan dari First In First Out. Sedangkan, metode pencatatan persediaan berupa fefo artinya First Expired First Out.

Metode pencatatan persediaan FEFO artinya mengutamakan untuk menjual jenis produk cepat kadaluarsa.Click to Tweet

Pemilik perusahaan manufaktur akan sulit memilih satu di antara keempat metode pencatatan persediaan ini, jika Anda belum memahami makna fefo, fifo, lifo, atau average secara mendetail.

Bahkan, keempat metode pencatatan persediaan tersebut, bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan harga pokok penjualan. Dengan cara menganalisis jumlah produk-produk yang masih tersimpan di gudang.

Nah, kira-kira apa ya bedanya antara metode FEFO, FIFO, LIFO, serta Average itu? Kapan bisnis Anda harus menggunakan metode FEFO? Pahami jawabannya di ulasan berikut.

Metode FIFO (First in First Out)

Metode FIFO adalah salah satu cara menjual produk yang paling difavoritkan pelaku usaha retail. Sebab, begitu barang masuk, barang juga harus cepat dijual atau dikeluarkan.

Metode Fifo

Keunggulan metode FIFO adalah jumlah persediaan pada laporan juga sama dengan jumlah persediaan barang di gudang.

Contoh bisnis yang biasanya menerapkan FIFO adalah toko makanan atau toko kue. Produk kue yang pertama kali dibuat oleh chef pastry, harus menjadi produk yang pertama dijual di hari itu. Jika tidak, kue akan mudah basi atau berkurang kualitasnya.

Baca Juga: 4 Tahapan Menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) Perusahaan Manufaktur

Metode LIFO (Last In First Out)

Jika FIFO adalah mengutamakan menjual barang yang pertama kali diproduksi. Maka, metode LIFO sebaliknya.  LIFO justru akan menjual produk yang terakhir dibuat.

Sementara, produk yang pertama kali dibuat akan disimpan untuk persediaan esok hari. LIFO ini diterapkan sebagai metode pencatatan persediaan yang berfungsi menghindari inflasi dan efisiensi pembayaran pajak.

Pasalnya, pada saat inflasi, keuntungan akan merosot. Akan tetapi, profit operasional tidak terpengaruh. Contoh usaha yang menggunakan LIFO adalah toko busana atau butik pakaian. Pakaian yang sedang trend harus dijual secepatnya. Sementara, pakaian dengan model lama atau sedang tidak trend, disimpan di gudang.

Metode FEFO (First Expired First Out)

Selanjutnya, kita akan membahas FEFO. Metode pencatatan persediaan FEFO artinya cara menjual produk yang mengutamakan produk cepat kadaluarsa.

Sesuai namanya, FEFO artinya sangat memprioritaskan produk-produk yang expired atau kadaluwarsa untuk dijual terlebih dahulu, ketimbang produk lainnya.

Contoh penerapan FEFO dalam usaha toko obat-obatan dan farmasi. Pemilik usaha toko obat, akan menjual obat yang memiliki tanggal kadaluwarsa segera berakhir agar tidak merugi.

Jika toko obat menerapkan FEFO artinya harus menempatkan obat yang paling cepat berakhir masa kadaluwarsa di posisi terdepan. Agar cepat terjual atau diambil konsumen.

[elementor-template id="26379"]

Metode Average

Sementara itu, metode rata-rata atau average adalah cara penjualan produk dengan mempertimbangkan biaya unit persediaan. Caranya adalah dengan membagi nilai semua produk yang tersimpan di gudang dengan unit yang masih tersedia untuk dijual.

Dari sini diperoleh nilai rata-rata setiap unit produk yang akan ditawarkan ke konsumen. Contoh usaha yang memakai metode average umumnya perusahaan yang menjual barang tanpa masa kadaluwarsa. Seperti toko furniture, toko bahan bangunan, toko peralatan tulis sekolah atau alat tulis kantor, dan sebagainya.

Mengelola dan mencatat stok barang, umumnya memang membutuhkan waktu dan tenaga. Jika tidak teliti, bisa-bisa terjadi kekeliruan stok yang menyebabkan kerugian bisnis. Maka itu, pastikan Software Akuntansi Harmony menjadi pendukung metode pencatatan persediaan di perusahaan Anda.

Tak perlu lagi ribet dan pusing menghitung stok secara manual, Software Akuntansi Harmony dilengkapi pengelolaan stok otomatis, laporan keuangan, pencatatan transaksi, hingga manajemen barang e-commerce. Apabila stok barang keluar, jumlah produk akan berkurang secara otomatis.

Praktis, rapi, dan tanpa perlu menginput stok barang secara manual. Kinerja karyawan Anda bisa lebih produktif dan efisien untuk fokus pada tugas intinya mengembangkan perusahaan. Tertarik mengimplementasikan Software Akuntansi Harmony untuk bisnis Anda? Yuk, gunakan aplikasi Harmony secara GRATIS 30 hari melalui tautan ini.

Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony hari ini untuk info detail fitur-fiturnya.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram