Untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan perusahaan pada umumnya digunakan rasio keuangan. Rasio keuangan sendiri terbagi atas beberapa macam salah satunya adalah rasio aktivitas.
Melalui rasio aktivitas perusahaan bisa mengukur kinerja manajemen dalam pengelolaan sumber daya. Apakah mereka sudah secara maksimal dalam menggunakan sumber daya yang ada atau sebaliknya.
Dengan menghitung rasio aktivitas perusahaan Anda akan mengetahui seberapa optimal aktivitas perusahaan Anda.
Table of Contents
Rasio aktivitas menurut para ahli penting dilakukan khususnya dalam hal manajemen aktiva. Menurut Van Horne rasio aktivitas dipakai untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aktiva yang dimilikinya. Selain itu terdapat beberapa manfaat dari rasio ini yang bisa Anda simak sebagai berikut :
1. Melalui rasio ini perusahaan dapat mengetahui berapa kali penanaman dana perlu dilakukan untuk aktiva tetap dalam suatu periode.
2. Rasio aktivitas membantu manajemen untuk mengukur berapa hari piutang tak dapat ditagih. Manajemen juga menggunakannya untuk mengestimasi rata-rata piutang dapat dilunasi oleh debitur.
3. Rasio aktivitas juga membantu menentukan berapa lama barang tersimpan di gudang
4. Anda juga bisa mengetahui seberapa cepat dana bisa diputar kembali menjadi modal kerja
5. Anda bisa mengetahui seberapa efektif pihak manajemen menjalankan aktivitas perusahaan. Hal ini bisa Anda simak dari penggunaan aktiva yang mereka kelola serta membandingkannya dengan tahun lalu
Tujuan dan manfaat rasio aktivitas dapat pula digunakan untuk menganalisa apakah sumber daya yang dimiliki sudah dikerahkan secara optimal atau belum. Anda bisa membandingkan hasil rasio aktivitas periode sekarang dengan tahun lalu sebagai tolak ukurnya.
Rasio aktivitas sendiri terdiri dari 5 jenis yang berfokus pada piutang, persediaan, penjualan, harga pokok penjualan hingga asset.
Penjualan Kredit / Piutang Rata
Piutang perlu dikelola dengan baik agar dapat menghindari kerugian piutang tak tertagih. Piutang yang tak bisa tertagih nantinya akan mempengaruhi laba hingga Return On Equity yang berpengaruh pada kepercayaan investor. Makin tinggi hasilnya maka makin rendah modal kerja yang ditanamkan pada piutang.
Anda juga bisa mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan piutang tersebut menjadi kas melalui rumus ini :
Average Collection Period = Piutang x 360 hari / Penjualan
Harga Pokok Penjualan/Rata-Rata Persediaan
Rasio perputaran persediaan digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memutar persediaan dalam suatu periode. Dari sinilah efisiensi persediaan bisa nampak jelas.
Penjualan Bersih / Modal Kerja
Rasio ini membandingkan antara penjualan dengan modal kerja. Modal kerja sendiri dapat diperoleh dengan aktiva lancar mengurangi hutang lancar. Bila hasilnya rendah maka ada kelebihan modal kerja yang terjadi. Hal ini bisa terjadi karena persediaan terlalu sedikit sementara kas terlalu besar.
Penjualan / Total Aktiva
Asset turnover dibutuhkan untuk mengukur efektivitas seluruh asset dalam menunjang penjualannya. Semakin tinggi rasionya maka semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut dalam mengelola aktiva untuk aktivitas penjualan.
Mengetahui berapa aset yang dimiliki perusahaan penting karena termasuk dalam investasi perusahaan. Besarnya aset yang dimiliki berguna untuk menghitung Return of Investment (ROI).
Penjualan / Asset Tetap
Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa optimal aktiva tetap menunjang penjualan perusahaan. Semakin tinggi nilainya maka semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Pengelolaan aktiva tetap perlu mendapatkan perhatian apalagi bila dibeli secara kredit. Hal ini nantinya juga berpengaruh pada Debt to Equity Ratio yang berfokus pada hutang perusahaan.
[elementor-template id="26379"]
Interpretasi rasio aktivitas akan lebih mudah dipahami melalui contoh kasus dibawah ini !
Neraca
PT. ABC
31 Desember 2020
Laporan Laba Rugi
PT. ABC
31 Desember 2020
Perhitungan rasio aktivitasnya dengan data neraca dan laporan laba rugi diatas adalah sebagai berikut :
• Rasio Perputaran Piutang
Rp. 30.000.000/(Rp. 4.000.000+Rp. 4.000.000) : 2 = 7.5 kali
Average Collection Period = Rp. 4.000.000 x 360 / Rp. 30.000.000 = 48 hari
• Rasio Perputaran Persediaan
Rp. 20.000.000/(Rp. 15.000.000 + Rp. 5.000.0000 ) : 2= 2 kali
• Working Capital Turnover
Rp. 30.000.000/Rp. 22.000.000-Rp. 6.000.000 = 1.87 kali
• Total Assets Turnover
Rp. 30.000.000 / Rp. 28.500.000 = 1.05 kali
• Fixed Assets Turnover
Rp. 30.000.000 / Rp. 6.500.000 = 4.61 kali
Kesulitan dalam menyusun laporan keuangan serta menganalisis kondisi keuangan Anda? Percayakan saja kebutuhan akuntansi pada Harmony Smart Accounting. Software akuntansi canggih yang mampu membantu pembuatan invoice, melakukan pembayaran tagihan otomatis hingga perencanaan anggaran.
Software Harmony dapat digunakan pada gadget apapun dilengkapi dengan fitur menarik. Cocok pula digunakan untuk UMKM serta bisa Anda coba secara GRATIS selama 30 hari dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu disini.