Ilmu ekonomi sangat luas dan meliputi berbagai sektor dalam dunia usaha. Salah satu konsep manajemen yang cukup terkenal adalah manajemen industri. Para pebisnis yang bergerak dalam bidang industri harus memahami tentang manajemen industri. Apa sih yang dimaksud dengan manajemen industri? Apa tingkatan dan fungsi manajemen industri bagi perusahaan? Simak penjelasannya berikut ini.
Penerapan manajemen industri yang baik akan membawa perusahaan industri selangkah lebih dekat menuju kesuksesan.
Table of Contents
Manajemen industri adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu industri untuk berkembang dan mencapai tujuannya dengan menggunakan konsep planning, organizing, actuating dan controlling.
Sedangkan secara umum, pengertian manajemen industri adalah suatu upaya atau tindakan yang dilakukan oleh sebuah industri (termasuk pengaturan ulang) dalam mencapai tujuan usahanya secara lebih efektif dan efisien.
Dalam kalimat yang berbeda, manajemen industri adalah suatu cabang dalam manajemen yang berhubungan dengan penciptaan dan pengelolaan sistem industri yang mengintegrasikan antara sumber daya alam, manusia dan teknologi yang lebih produktif.
Dari pengertian manajemen industri di atas dapat disimpulkan bahwa keterlibatan manusia dan sistem informasi merupakan faktor penting dalam proses penerapan manajemen industri. Semua kegiatan dalam mengatur dan mengelola industri menjadi lebih baik dibutuhkan guna mencapai tujuan suatu organisasi atau perusahaan.
Dalam manajemen industri, ada 2 kelompok utama tingkatan manajemen, yaitu :
Tingkatan manajemen vertikal juga dibagi lagi menjadi tiga bagian :
a. Top Management/ Corporate (Manajemen Puncak)
Tingkatan pertama yaitu manajemen puncak diisi oleh seorang Chief Executive Officer (CEO) atau terkadang disebut juga sebagai Direktur Utama. Tugas CEO bersifat manajerial yaitu membuat kebijakan dan strategi yang bisa diterapkan dalam jangka waktu panjang.
CEO merupakan nahkoda yang memastikan perusahaan berjalan ke arah yang benar untuk mencapai tujuannya. CEO bertanggung jawab dalam manajemen operasi perusahaan agar perusahaan bisa berjalan baik dan menghasilkan keuntungan seperti yang diharapkan.
b. Middle Management/ Business (Manajemen Menengah)
Tingkatan kedua adalah manajemen menengah yang diisi oleh manajer divisi. Tugas dan tanggung jawab seorang manajer adalah membuat dan merencanakan pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya taktis, misalnya bagaimana produksi massal sebuah produk bisa dilakukan tepat waktu.
c. First Line Management/ Fungsional (Manajemen Bawah)
Tingkatan terakhir dalam manajemen vertikal adalah manajemen bawah, yang biasanya dikenal dengan sebutan manajer fungsional. Tingkatan ini disini oleh supervisor yang memiliki tugas untuk mengarahkan pekerjaan bersifat operasional kepada bawahannya. Pekerjaan yang dilakukan harus berdasarkan perencanaan yang telah dibuat oleh manajer divisi.
Manajemen dalam tingkatan horizontal juga terbagi lagi menjadi 6 bagian:
- Produksi
Divisi yang bertugas dalam pelaksanaan, perencanaan, dan pengendalian produksi. Divisi ini bertugas dan bertanggung jawab dalam mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual.
- Administrasi
Divisi yang mempunyai tugas dan juga tanggung jawab dalam hal administrasi seperti pengarsipan, melakukan surat menyurat dan lain sebagainya.
- Litbang (Penelitian dan Pengembangan)
Divisi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam melakukan riset pasar, pengembangan produk, serta menganalisis persaingan yang ada.
- Keuangan
Divisi yang bertugas dalam mengelola dan mengalokasikan uang perusahaan agar operasional bisa berjalan dengan lancar. Divisi keuangan harus diisi dengan orang yang cermat dan memiliki integritas karena menyangkut sesuatu yang krusial yaitu penggunaan uang.
- Akuntan
Divisi yang bertugas serta bertanggung jawab dalam mencatat seluruh jenis transaksi keuangan, baik itu transaksi keluar ataupun transaksi masuk. Akuntan juga memiliki tanggung jawab dalam membuat laporan keuangan perusahaan.
- Personalia
Divisi yang memiliki tugas dalam mengelola sumber daya manusia yaitu merekrut, mengatur dan menilai para pekerja. Divisi personalia juga bertugas dalam pendistribusian gaji atau upah pekerja, walau di sebagian perusahaan tanggung jawab ini dilakukan oleh divisi keuangan.
Baca juga : KPI (Key Performance Indicator): Pengertian Lengkap dan Contohnya
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi pertama yang juga merupakan kunci keberhasilan dalam penerapan manajemen industri. Biasanya, tugas perencanaan dilakukan oleh manajer divisi. Perencanaan harus dibuat dengan matang agar hasil yang dicapai bisa maksimal serta tetap efisien. Beberapa hal ini yang dilakukan dalam perencanaan :
- Membuat tujuan, target atau sasaran.
- Membuat strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
- Mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan yang dilakukan.
[elementor-template id="26379"]
2. Fungsi Pengaturan (Organizing)
Fungsi manajemen industri berikutnya adalah organizing. Setelah rencana dibuat, selanjutnya harus mengatur bagaimana pelaksanaan rencana tersebut. Pengaturan harus dibuat secara terperinci agar dalam pelaksanaan tidak terjadi hal yang bias atau membingungkan orang yang mengerjakannya. Beberapa hal yang masuk dalam fungsi perencanaan, antara lain :
- Memutuskan apa yang akan dikerjakan.
- Menentukan siapa yang melakukan pekerjaan.
- Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut.
- Siapa yang harus melapor pekerjaan itu.
- Kepada siapa pekerjaan itu harus dilapor.
3. Fungsi Kepemimpinan (Leading)
Kepemimpinan diperlukan untuk memastikan semua pekerja menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Para pemimpin, baik CEO maupun manajer, harus bisa memotivasi dan merangkul semua tim agar melakukan pekerjaan dengan maksimal sehingga bisa mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Beberapa hal yang biasanya dilakukan dalam fungsi kepemimpinan, yaitu :
- Mengarahkan dan memotivasi semua pekerja yang terlibat.
- Berkomunikasi secara efektif kepada semua pekerja.
- Bisa menyelesaikan konflik yang terjadi.
4. Fungsi Pengontrolan (Controlling)
Fungsi manajemen industri yang terakhir tetapi tidak kalah penting adalah pengontrolan. Semua pekerjaan yang telah dilakukan harus dikontrol agar tetap sesuai dengan rencana dan target perusahaan.
Pengontrolan harus dilakukan secara cermat dan apabila ada kesalahan harus segera dikoreksi. Manajemen puncak dan menengah bertanggung jawab dalam mengontrol pekerjaan bawahan agar sesuai dengan sistem atau prosedur yang telah dibuat.
Demikianlah penjelasan tentang manajemen industri, semoga bermanfaat untuk Anda sebagai pebisnis khususnya yang bergerak dalam bidang industri. Selain memahami manajemen industri, hal lain yang harus dilakukan seorang pebisnis agar sukses dalam menjalankan usahanya adalah mengelola keuangan dengan baik. Agar laporan keuangan usaha bisa dibuat secara cepat dan mudah, sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi dalam mengerjakannya.
Harmony adalah software akuntansi online yang mudah dan praktis digunakan. Harmony memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang akan mempermudah Anda dalam menjalankan usaha. Harmony sudah membantu ribuan pemilik bisnis dalam merapikan pembukuan dan laporan keuangan mereka. Jadi, tunggu apalagi? Coba gunakan GRATIS Harmony 30 hari dengan mendaftar di sini.
Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi
Anda juga bisa mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.