Laporan pertanggungjawaban atau biasa dikenal LPJ, yang menyajikan informasi kegiatan operasional sebagai sebuah unsur pelengkap juga dalam melakukan studi kelayakan usaha tersebut. Di mana laporan pertanggungjawaban ini membutuhkan bukti dokumen atau laporan yang sebagai tanggung jawab dari kegiatan masing-masing divisi.
Secara umum LPJ adalah suatu dokumen yang menjadi bukti bahwa setiap kegiatan operasional perusahaan telah selesai. Dengan demikian ketentuan laporan ini dibuat dalam bentuk tertulis agar bisa menjadi bahan evaluasi perusahaan di masa mendatang.
Oleh karena itu perusahaan memberikan laporan pertanggungjawaban dibuat setelah kegiatan atau event yang sudah berakhir, sehingga kegiatan yang sudah terlaksanakan dapat dibuktikan kebenarannya. Dengan adanya LPJ kegiatan ini juga sangat mempengaruhi keuangan perusahaan terutama pada sistem pembukuan dikarenakan ada penggunaan dana dalam kegiatan tersebut.
LPJ adalah bukti pertanggungjawaban yang bertujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas kegiatan operasional di masa yang akan datang.
Contoh LPJ itu sendiri juga memiliki beragam format dimulai dari komponennya, isi, agenda serta menyertakan laporan keuangan seperti arus kas masuk dan keluar. Kali ini Anda akan mengetahui lebih lengkap seputar laporan pertanggungjawaban atau LPJ dalam artikel di bawah ini.
Table of Contents
Kegunaan dari salah satu jenis LPJ adalah untuk menunjukkan suatu dokumen, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas setiap kegiatan operasional perusahaan. Di mulai dari kegiatan yang sudah terjadi atau menyelesaikan kegiatan tertentu serta mendata dan melaporkannya.
Pada isi laporan tersebut biasanya meliputi kegiatan, tujuan, kegiatan yang sudah terjadi, serta nantinya akan ada evaluasi kegiatan yang dinyatakan menguntungkan atau tidak. Laporan pertanggungajawaban ini dibuat, serta diserahkan kepada atasan perusahaan sebagai bukti bahwa kegiatan tersebut telah selesai dilakukan.
Baca Juga : Bisnis Model Cloud yang Memudahkan UKM Bertahan Ditengah Ekonomi Sulit
Dalam membuat LPJ kegiatan ini juga dapat menggambarkan suatu masalah yang dihadapi oleh setiap panitia kegiatan, sehingga dari setiap masalah tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi atau pembelajaran kegiatan yang dilakukan di masa yang akan datang.
Selain itu laporan pertanggungjawaban ini dapat mengukur kemampuan setiap divisi, atau tim pelaksana dengan cara mempertanggungjawabkan hasil kinerja setiap pihak. Tentunya kegiatan ini akan berkaitan dengan keuangan seperti pemasukan uang atau pengeluaran uang yang harus dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian LPJ kegiatan ini harus dibuat sebaik mungkin dan sedetail mungkin, alangkah baiknya ketika semakin rinci laporan tersebut maka semua orang yang berkepentingan akan semakin yakin adanya kebenaran kegiatan tersebut.
Untuk dapat memberikan kepercayaan kepada pihak berkepentingan di perusahaan sebagai prinsip etika bisnis, maka sebaiknya pembuatan laporan tersebut juga harus memiliki prinsip meliputi :
Dengan memberikan laporan pertanggungjawaban sebaiknya penyusunannya secara komprehensif, yaitu dengan memberikan keseluruhan informasi pada sebuah kegiatan.
Ada baiknya jika contoh LPJ tersebut dapat mampu menjawab sebuah pertanyaan seperti 5W dan 1H, seperti What, Who , Why, When, Where, dan How.
Untuk menyusun laporan pertanggungjawaban juga sebaiknya memberikan informasi terperinci, sehingga informasi tersebut harus di informasikan secara lengkap, jelas dan tidak ada yang terlewat karena adanya penggunaan dana.
Dalam menyusun LPJ ini harus dibuat secara sistematis dan terpadu, sehingga urutan ataupun susunannya tidak boleh terlewat, bagian-bagian laporan tersebut saling berkaitan.
Di tahap ini dalam membuat LPJ sebaiknya disajikan secara transparan, karena laporan ini tidak dilebihkan atau dikurangkan secara sembarangan. Apalagi hal ini berkaitan dalam penggunaan dana, maka pengeluaran tersebut harus dituliskan secara benar apa adanya dengan melampirkan semua bukti yang valid.
Baca Juga : Penjelasan dan Cara Menghitung BEP dalam Bisnis
[elementor-template id="26379"]
Dalam membuat contoh LPJ secara baik dan benar maka akan membutuhkan sebuah format, yang dapat mempermudah kepentingan perusahaan dalam membaca dan memahami laporan tersebut seperti :
Untuk bab pendahuluan memberikan informasi tentang alasan yang melatarbelakangi penyelenggaraan acara, dengan tiga sub bab yaitu latar belakang, maksud dan tujuan, serta nama kegiatan.
Pada bab ini berisi tentang suatu rencana pelaksanaan kegiatan yang berisi informasi waktu, target peserta, fasilitas yang mendukung dan lainnya. Bab ini juga dibagi ke dalam tiga sub bab yaitu mekanisme kegiatan, anggaran biaya serta susunan panitia.
Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan seperti yang telah direncanakan pada bab II. Di sini kita bisa melihat apakah rencana yang sudah disusun sesuai dengan pelaksanaan kegiatannya di lapangan.
Untuk bab ini memberikan informasi mengenai hasil dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut, serta kendala apa saja yang menjadi faktor penghambat kegiatan yang berjalan. Bab ini memiliki 2 sub-bab yaitu hasil pelaksanaan yang terjadi, evaluasi, serta kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Dalam bagian bab penutup biasanya berisi informasi terimakasih kepada semua pihak yang terkait dalam mendukung kegiatan tersebut, hingga permohonan maaf atas kekurangan dan kesalahan dari setiap kegiatan yang telah terjadi.
Di tahap terakhir ini untuk meyakinkan kepentingan perusahaan, sebaiknya melampirkan bukti dokumen pengeluaran sebagai pelengkap laporan pertanggungjawaban yang berupa :
a. Sebagai Tambahan Media Publikasi (Brosur, Pamflet, atau Leaflet)
b. Adanya Bukti Dokumentasi
c. Makalah atau Semacamnya
d. Melampirkan Surat-surat
e. Merincikan Realisasi Penggunaan Dana
f. Adanya Bukti Pengeluaran Informasi Belanja Sesuai Dengan Ketentuan.
Tentu sebagai pebisnis diperlukan kemampuan dalam mengelola keuangan dengan baik. Hal itu terjadi sebagai upaya untuk mengembangkan usaha, mencari tambahan modal, bahkan mengevaluasi kondisi keuangan.
LPJ ini juga bisa menjadi bagian dari itu, karena di dalamnya terdapat pertanggungjawaban atas dana yang digunakan pada kegiatan tersebut.
Oleh karena itu setiap divisi tersebut harus mengetahui bagaimana cara membuat contoh LPJ keuangan, yang sebaiknya dapat memperhatikan sumber-sumber contoh yang baik dan sesuai kebutuhan melalui website.
Sebagai salah satu komponen dalam menyusun laporan pertanggungjawaban yang baik yaitu adanya penyajian laporan keuangan secara detail dan akurat. Sehingga dengan membuat laporan keuangan kini dapat lebih mudah digunakan kapanpun dan di manapun dengan bantuan software akuntansi online seperti Harmony.
Dalam kemudahan laporan keuangan tersebut perusahaan yang mengeluarkan biaya atas suatu kegiatan operasional dapat tersajikan dengan cepat. Hingga seluruh alur biaya serta pemasukan dapat tercatat secara digital dalam sistem Harmony.
Hal ini juga dapat mengurangi beban yang dibutuhkan jika proses manual dan mengurangi resiko human error dalam pencatatan laporan keuangan. Jadi, tunggu apalagi? Coba gunakan GRATIS Harmony 30 hari dengan mendaftar di sini.
Anda juga bisa mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.
Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.