Harmony » Blog » 

Ketahui Konsep Dasar Akuntansi dan Pengertian Lengkapnya

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
April 3, 2020

Kegiatan bisnis tidak bisa dilepaskan dari keberadaan konsep dasar akuntansi sebagai landasan dalam proses mencatat, meringkas, mengklasifikasi, mengolah, dan menampilkan data transaksi. Konsep ini juga tentunya mencerminkan pula persamaan dasar akuntansi yang benar. Yaitu adanya harta, utang dan modal.

Perusahaan yang memiliki konsep dasar akuntansi akan mudah dalam proses pengambilan keputusan untuk segala hal yang berhubungan dengan keuangan

Ketika Anda melakukan pencatatan, penting bagi Anda mengetahui lengkap dari posisi debit dan kreditnya agar persamaan dasar akuntansi itu dapat dilakukan dengan seimbang. Sehingga menjadi sebuah laporan keuangan yang lengkap secara keseluruhan. Namun sebelum itu, dibutuhkan konsep dasar akuntansi yang matang.

Pengertian Konsep Dasar Akuntansi

Konsep dasar akuntansi merupakan rumusan konsep yang berlaku secara umum agar bisa diperoleh kesatuan analisis, pandangan, dan pendapat baik oleh penyaji informasi keuangan maupun pihak-pihak yang memerlukannya.

Pemahaman terhadap konsep ini sangat penting agar perusahaan terhindar dari adanya kesalahan pencatatan akuntansi yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan. Secara umum, konsep dasar akuntansi menjadi acuan dalam menyusun standar akuntansi yang ditujukan bagi praktik akuntansi.

Baca Juga : Memahami Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa

Rumusan Konsep Dasar Akuntansi

Konsep dasar akuntansi dirumuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAl) dalam Kerangka Dasar Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK). Pada rumusan tersebut dinyatakan bahwa asumsi dasar akuntansi berdasarkan atas akrual dan kelangsungan usaha (going concern). 

Sedangkan menurut Paton dan Littleton yang dikutip oleh Suwardjono (2005), diterangkan bahwa konsep dasar akuntansi terdiri dari konsep kesatuan usaha (Entity Theory), kelangsungan usaha (going concern), penghargaan sepakatan, upaya dan hasil (effort and accomplishment), harga melekat (cost attach), bukti terverifikasi, dan asumsi.

Anthony, Hawkins, dan Merchant menjelaskan secara lebih lengkap sebagaimana yang dikutip oleh Suwardjono (2005), bahwa konsep dasar akuntansi terdapat beberapa poin, di antaranya konsep pengukuran dengan unit uang, konsep entitas, konsep kelangsungan usaha, konsep cost, aspek ganda, periode akuntansi, konservatisme, realisasi, penandingan, konsistensi, dan materialitas. 

Dari beberapa paparan mengenai rumusan konsep dasar akuntansi di atas, maka berikut ini beberapa rumusan dasar akuntansi secara lebih terperinci.

1. Kesatuan Akuntansi

Kesatuan akuntansi berarti data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus jelas menyebutkan unit atau perusahaan yang dilaporkan. Data dan informasi juga harus bukan merupakan laporan keuangan jika tanpa adanya unit yang melaporkan. Jadi, laporan keuangan harus jelas menyebutkan untuk perusahaan atau badan yang melaporkan keuangan tersebut.

2. Kesinambungan Perusahaan

Kesinambungan perusahaan dimaksudkan bahwa akuntansi diperlukan oleh pihak yang berkepentingan karena didasarkan pada asumsi kesinambungan usaha. Bila usaha yang dimaksudkan hanya untuk beberapa hari atau bulan saja, maka informasi akuntansi menjadi sangat tidak berarti.

Oleh karena itu, perusahaan harus tetap hidup sepanjang masa sehingga diperlukan informasi untuk memantau kegiatan perusahaan yang dapat menyajikan data dan informasi mengenai posisi keuangan serta hasil usaha yang akan dibagi-bagi ke dalam periode.

3. Periode Akuntansi

Periode akuntansi berkaitan dengan pelaporan informasi keuangan untuk perusahaan yang berkesinambungan dan dibagi ke dalam periode dengan bentuk laporan keuangan. Periode akuntansi berguna agar dapat memantau posisi keuangan dari hasil usaha selama satu periode tertentu dalam masa yang berkesinambungan. Dengan demikian, manajemen dapat menggunakan laporan tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan.

4. Pengukuran dalam Nilai Uang

Informasi akuntansi yang disajikan harus memiliki keseragaman bahasa yaitu nilai uang. Tanpa adanya keseragaman dengan uang, maka informasi akuntansi yang disajikan tidak dapat dibandingkan satu sama lain karena satuan unit pengukurannya berbeda-beda. Jelas nilai moneter dan posisi keuangan maupun hasil usaha suatu perusahaan menjadi dasar kesatuan bahasa akuntansi.

5. Harga Perolehan Dasar Akuntansi

Harta kekayaan yang diperoleh haruslah dicatat pada saat perolehannya. Nilai yang dibayarkan untuk memperoleh harta kekayaan tersebut merupakan nilai yang akan dicatat dalam laporan keuangan. Nilai tersebut selanjutnya akan disajikan dalam laporan keuangan.

6. Penetapan Pendapatan dan Biaya

Pelaporan pendapatan dan biaya harus jelas menunjukkan periode ketika harus dilaporkan dan dikaitkannya dengan aktiva dan hutang yang bersangkutan.

7. Konsistensi Konsep Dasar Akuntansi

Konsistensi merupakan penerapan prinsip ini, yang harus dilakukan adalah secara konsisten menerapkannya dari satu periode ke periode lainnya agar data dan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diandalkan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Mungkin Anda juga tertarik dengan artikel ini Pengertian Akuntansi Lengkap dan Perkembangannya Hingga Saat Ini

8. Objektivitas dan Materialitas 

Objektivitas berarti data dan informasi keuangan harus disajikan dengan tidak memandang dan mempertimbangkan satu atau pihak tertentu lainnya. Sedangkan materialitas berarti data dan informasi keuangan yang timbul dari transaksi yang jumlahnya relatif kecil dan tidak berarti terhadap laporan keuangan dapat diabaikan.

[elementor-template id="26379"]

9. Konservatisme dan Realisasi

Dalam konsep konservatisme menekankan pada penyaji informasi keuangan yang harus hati-hati terhadap pencatatan pendapatan dan biaya. Dampak lain dari menganut paham konservatif adalah terciptanya pencatatan pendapatan secara akrual atau cash basis yang terutama dirasakan penting dalam penerapan akuntansi bank.

Adapun realisasi berarti bawah data dan informasi keuangan yang disajikan harus jelas menyajikan dasar pengakuan pendapatan yang telah dicerminkan dalam ikhtisar laba rugi.

10. Pernyataan Terbuka

Informasi yang diketahui sudah terjadi maupun yang potensial akan terjadi, sebaiknya disajikan dalam laporan keuangan. Baik dalam bentuk catatan kaki ataupun dalam catatan terhadap laporan keuangan.

Rumusan dan pengertian dari konsep dasar akuntansi sangat penting bagi para pebisnis untuk mengukur tingkat keuangan perusahaan. Untuk mendapatkan tingkat ukur keuangan yang akurat, Anda dapat menggunakan software akuntansi Harmony yang mendukung dan menyederhanakan kalkulasi akuntansi bisnis Anda.

Harmony dapat digunakan dengan mudah walau tidak memiliki background akuntansi sekalipun. Tujuan kami adalah membantu banyak pemilik bisnis atau UKM dalam mengelola keuangan bisnisnya. Anda dapat menggunakan Harmony secara GRATIS 30 Hari dengan mendaftar klik disini.

 

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram