Membuat surat perjanjian hutang piutang bagi berbagai jenis perusahaan adalah hal yang lazim dilakukan. Baik itu, perusahaan perseorangan maupun perseroan terbatas (PT), ketika sedang membutuhkan dana mendesak dan kas terbatas, maka pinjaman hutang bisa jadi solusi.
Surat perjanjian hutang adalah dokumen berisi rincian transaksi peminjaman dana oleh pihak kreditur dan debitur.Click to TweetDalam ilmu manajemen, surat perjanjian hutang sangat penting dimiliki. Sebab, menjadi bukti adanya transaksi peminjaman dana usaha.
Jika tidak memiliki surat perjanjian hutang, akan sangat mudah bagi salah satu pihak wanprestasi atau tidak memenuhi kewajiban hutangnya.
Sederhananya, surat perjanjian hutang adalah dokumen berisi rincian transaksi peminjaman dana oleh pihak kreditur dan debitur. Meskipun surat perjanjian hutang tanpa jaminan, tetap harus ditulis secara terperinci agar kedua pihak bisa memenuhi hak dan kewajiban masing-masing.
Tujuan Surat Perjanjian Hutang
Hampir sama seperti surat perjanjian lainnya, surat hutang piutang dibuat dengan tujuan agar kedua pihak saling memahami apa hak dan kewajiban masing-masing dalam peminjaman dana tersebut.
Yang terpenting, tidak terjadi kesalahpahaman dari keduanya, baik itu mengenai siapa peminjam, jumlah nominal, serta jangka waktu pengembaliannya.
Semua sudah tertuang jelas dan terperinci di dalam surat hutang piutang sehingga tidak ada pihak yang akan dirugikan di kemudian hari.
Baca Juga: Ketahui Apa Saja Jenis Perusahaan Perseorangan Dan Contohnya
Komponen Surat Perjanjian Hutang
Pada dasarnya, untuk membuat surat hutang piutang atau surat perjanjian hutang piutang tidak sulit.
Ada beberapa komponen surat perjanjian hutang piutang yang perlu disertakan. Apa saja? Ini dia daftarnya.
Pin
-
Identitas Kedua Pihak
Masing-masing pihak kreditur dan debitur dicantumkan identitas diri yang mudah dihubungi. Meliputi nama identitas, alamat rumah sesuai KTP, nomor KTP, nomor telepon, serta pekerjaan atau jabatan si debitur dan si kreditur.
Hal ini penting dicantumkan dalam surat hutang piutang, terutama dalam surat perjanjian tanpa jaminan. Sebab, akan lebih memudahkan komunikasi jika ada kendala atau hal yang ingin ditanyakan.
-
Nominal Uang
Selanjutnya, komponen surat hutang piutang yang wajib dicantumkan adalah berapa besar nominal uang yang diberikan. Selain menuliskan angka nominal uang, sangat penting untuk menuliskan bilangan huruf agar tidak terjadi kesalahan atau kecurangan.
-
Fungsi Hutang Piutang
Selain itu, sertakan pula fungsi atau tujuan pemberian uang tersebut di dalam surat perjanjian hutang piutang. Meskipun opsional, akan tetapi menyertakan fungsi atau tujuan pemberian uang ini akan lebih memperjelas informasi yang tercatat di dalam surat perjanjian hutang piutang.
-
Jatuh Tempo
Biasanya, dalam surat perjanjian ini juga terdapat komponen yaitu jatuh tempo atau tenggat waktu pengembalian uang. Jatuh tempo hutang piutang harus didasarkan kesepakatan bersama.
Jika sama-sama saling menyetujui, sebaiknya tidak ada salah satu pihak yang melanggar surat perjanjian ini.
Apabila, tidak bisa melunasi secara penuh, bisa dijelaskan secara terperinci dalam surat perjanjian mengenai metode angsuran. Misalnya, 2x atau 3x pada tanggal tertentu. Sehingga, semua kesepakatan tertuang jelas pada surat perjanjian hutang piutang.
-
Jaminan Hutang Piutang
Dalam surat perjanjian tanpa jaminan, memang tidak disebutkan apa agunan atau jaminan yang dipegang karena berlandaskan kepercayaan saja.
Akan tetapi, ada juga surat perjanjian yang menyebutkan perihal jaminan. Agunan atau jaminan ini akan diberikan kepada kreditur (bank/ pemberi pinjaman) saat debitur tidak bisa melunasi hutang-hutangnya.
Biasanya, jaminan yang diterima oleh pihak bank atau kreditur antara lain: surat kendaraan, surat rumah, surat tanah, perhiasan, kendaraan, dan sebagainya.
Berlangganan newsletter kamiDapatkan Berbagai Tips & Update Artikel Menarik Lainnya dari Harmony, langsung di email Anda! -
Bunga Uang
Surat perjanjian hutang piutang yang dikenakan bunga juga bisa disertakan. Umumnya, bunga yang dibebankan mengikuti bunga bank atau kesepakatan sesuai tenggat waktu pengembalian.
-
Penyelesaian Konflik
Terakhir, perihal penyelesaian apabila muncul konflik atau perselisihan juga bisa disertakan dalam surat perjanjian hutang piutang di bagian akhir.
Misalnya, segala penyelesaian konflik yang timbul dari kedua pihak akan diserahkan pada pengadilan di kota A atau justru hanya diselesaikan secara kekeluargaan.
Sebagai pebisnis profesional, pengelolaan hutang-piutang menjadi hal yang sangat penting dan wajib dipikirkan secara matang.
Sebab, piutang bisa menjadi aset perusahaan, sedangkan hutang bagaimanapun adalah kewajiban yang harus dilunasi sesuai jatuh tempo.
Maka itu, percayakan Software Akuntansi Harmony untuk mengelola hutang-piutang dan membuat laporan pembukuan menjadi semakin modern, cepat, dan sistematis.
Lupakan pembukuan manual berbasis kertas yang repot dan menyita tenaga. Sebab, aplikasi Harmony sudah dilengkapi fitur yang lengkap dan otomatis.
Jangan ragu, silahkan coba GRATIS aplikasi Harmony selama 30 hari melalui tautan ini. Anda juga bisa mendapatkan info bisnis dan keuangan menarik setiap hari dengan follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.