Menjalankan sebuah perusahaan manufaktur tentu membutuhkan banyak perhitungan, salah satunya perhitungan komponen biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya atau harga yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan suatu produk atau yang biasa juga dikenal dengan work in process. Harga pokok produksi inilah yang akan menentukan harga jual.
Maka, perhitungan harga pokok produksi penting dilakukan untuk mengetahui laba ruginya perusahaan manufaktur Anda. Dengan begitu Anda dapat menentukan langkah yang akan diambil untuk memaksimalkan laba perusahaan.
Yang termasuk komponen biaya produksi diantaranya bahan baku, upah tenaga kerja, serta operasional pabrik. Apalagi sebagai perusahaan manufaktur kegiatan operasional yang dijalankan sangat kompleks, sehingga dibutuhkan rincian harga pokok produksi. Dengan perhitungan harga pokok produksi yang benar, maka biaya produksi yang keluar dapat dikendalikan, mengatur stok barang, serta respon proses distribusi.
Table of Contents
Untuk perusahaan manufaktur, ada lima komponen biaya produksi diantaranya,
Pajak yang dipungut oleh Ditjen Pajak juga merupakan salah satu komponen biaya produksi.
Selain komponen biaya produksi, perusahaan manufaktur juga perlu menghitung jenis-jenis biaya produksi.
Fixed cost (biaya tetap) merupakan biaya yang terlibat pada aset perusahaan seperti properti, pajak, administrasi, listrik, dan komponen lainnya. Fixed cost memiliki nilai yang tetap setiap periodenya, tidak seperti jenis-jenis biaya produksi lain yang nilainya berubah-ubah.
Baca juga: cara menghitung fixed cost dan variable cost
Variable cost (biaya variabel) tergantung pada jumlah produksi, dan berkaitan langsung dengan pasar. Apabila trend pasar mengalami peningkatan maka biaya variabel juga akan meningkat, begitupun sebaliknya.
Total cost (biaya total) merupakan total seluruh biaya variabel dan biaya tetap.
[elementor-template id="26379"]
Average cost (biaya rata-rata tiap periode) dihitung dari total cost dibagi total produk yang diproduksi. Average cost dapat digunakan untuk menentukan harga jual produk.
Marginal cost (biaya marginal) merupakan biaya tambahan ketika Anda melakukan perluasan usaha dan proses produksi yang mengeluarkan biaya.
Pada umumnya cara menghitung hpp dilakukan pada seluruh komponen biaya produksi. Setiap pengeluaran harus dicatat baik jumlah atau biayanya. Setelah ditotalkan berdasarkan unit produksinya, maka biaya produksi total sudah mulai terlihat. Contoh di bawah ini merupakan simple manufacturing yang diterapkan.
Berikutnya cara menghitung hpp mengikuti seperti pada average cost. Contohnya biaya produksi untuk 1000 kg produk totalnya Rp 20 juta. Maka, biaya produksinya Rp 20.000.000 / 1000 kg menjadi Rp 20.000/kg
Sebagai pebisnis, tentunya memahami komponen biaya produksi menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan detail. Karena jika Anda salah dalam merumuskan harga produksi dan harga jual, maka profit tidak akan tercapai dengan baik. Untuk membantu mengatasi perhitungan komponen biaya, maka Anda perlu menggunakan software akuntansi seperti Harmony.
Sistem pembukuan ini sangat membantu Anda menangani segala transaksi baik penjualan dan pembelian dengan cepat dan modern. Harmony berbasis cloud juga hadir dengan kemudahan seperti rekonsiliasi bank otomatis, catat stok barang, konversi stok bisnis, hingga lacak pengeluaran bisnis.
Tak hanya itu, laporan keuangan secara realtime diberikan oleh Harmony. Buktikan membuat laporan keuangan lebih cepat dan mudah dengan Software Akuntansi Harmony GRATIS 30 Hari di sini. Update insight dan wawasan Anda setiap hari dengan follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.