Anda tentu pernah melakukan belanja suatu produk secara online maupun secara offline. Saat Anda membeli produk secara online, Anda tidak serta merta menerima produk tersebut, melainkan ada waktu tenggang hingga produk bisa sampai ke tangan Anda. Waktu tenggang tersebut sebenarnya menyebabkan anda mengalami tahap lead time atas suatu produk.
Proses lead time tersebut bisa terjadi selama beberapa jam atau beberapa hari sampai produk benar-benar sampai di tangan Anda. Berbeda dengan ketika Anda belanja secara offline, Anda bisa segera membawa produk tersebut di tangan Anda.
Semakin singkat lead time, maka akan semakin efisien waktu yang dimanfaatkan untuk proses produksi perusahaan.
Tahap lead time terjadi sangat singkat sehingga Anda tidak merasakan sama sekali. Sebenarnya, Proses lead time tidak hanya berkaitan dengan pemesanan. Proses lead time selalu menjadi pertimbangan dari hampir setiap manajemen perusahaan, baik manajemen operasional maupun manajemen inventori (pengadaan). Jadi, secara langsung keberadaan lead time bisa mempengaruhi proses produksi dan distribusi serta secara tidak langsung bisa mempengaruhi keputusan pemesanan dari pelanggan.
Table of Contents
Seperti yang sudah Anda tahu sebelumnya kalau sebenarnya pengertian lead time adalah waktu tenggang atau waktu jeda. Namun, pengertian lead time dalam bisnis sebenarnya lebih mengacu pada waktu yang dibutuhkan antara awal dan penyelesaian suatu operasi atau proyek. Proses lead time sangat penting dan perlu perhatian khusus dalam berbagai operasional perusahaan. Misalnya, manajemen rantai pasokan dan manajemen proyek pada perusahaan di bidang manufaktur.
Perusahaan yang memiliki lead time yang lebih lama bisa mengalami inefisiensi dan pemborosan sumber daya. Maka itu, perusahaan harus meninjau lead time pemrosesan dan mengidentifikasi cara meningkatkan waktu tunggunya. Untuk meninjau hal ini, biasanya perusahaan sudah membuat suatu manajemen risiko pada awal persiapan suatu proyek.
Jika benar-benar terjadi, maka dalam fase proyek berlangsung, manajemen bisa berupaya untuk mengurangi lead time agar bisa meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Keberhasilan dalam pengendalian lead time akan membuat perusahaan mampu menghasilkan pendapatan dan keuntungan yang lebih tinggi.
Baca Juga : Penjelasan Lengkap Mengenai Produksi Massal
[elementor-template id="26379"]
Lead time menjadi faktor yang sangat penting karena pada akhirnya akan menentukan kepuasan pelanggan. Karakter para pelanggan adalah suatu produk secepat mungkin dengan sedikit usaha. Konsep lead time memiliki hubungan secara langsung dengan jumlah inventaris (persediaan) yang telah tersedia pada setiap channel rantai pasokan. Jika lead time pelanggan kurang diperhatikan, maka secara tidak langsung inventaris bisa tertahan dalam rantai pasokan di beberapa atau seluruh channel.
Perusahaan yang menahan persediaan untuk digunakan dalam produksi bisa mengalami masalah pada kehabisan stok dan ketidakmampuan menyediakan produk sesuai permintaan pelanggan. Itu menghindari hal itu, maka penerapan lead time harus diperhatikan secara khusus. Ada banyak cara menerapkannya, misalnya :
• Mengurangi aktivitas yang tidak menambah nilai dan berisiko menambah panjang lead tima.
• Mengubah metode pengiriman dan saluran distribusi.
• Mencari pemasok yang lebih dekat.
• Melakukan integrasi vertikal dengan menggabungkan proses pemasok dan proses produksi.
• Mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses operasional dengan bantuan teknologi
Penerapan lead time bisa dilihat pada reorder point atau titik pemesanan ulang. Cara ini digunakan untuk menghitung dan menetapkan jumlah pemesanan bahan yang tepat. Rumus lead time yang bisa digunakan yaitu:
Reorder Point = Lead Time x Rata-Rata Penggunaan Harian
Contoh permasalahannya yaitu : Sebuah LCD yang diperlukan dalam produksi kalkulator membutuhkan Lead Time selama 20 hari. Untuk satu kali proses produksi, setidaknya dibutuhkan sekitar 500 unit setiap harinya.
Dari permasalahan di atas, maka bisa Reorder Point dengan menggunakan rumus lead time yang telah diketahui, yaitu :
Reorder Point = 20 x 500 = 10.000 unit.
Jadi, Reorder Point dari contoh permasalahan di atas adalah perusahaan membutuhkan inventori LCD sebanyak 30.000 unit.
Lead time sangat bergantung pada hampir tahap operasional usaha, khususnya dalam menghasilkan suatu barang atau jasa. Tapi, secara individu, setiap pasti memiliki lead time tersendiri. Semakin singkat lead time, maka akan semakin banyak waktu yang dimanfaatkan. Dalam membuat laporan keuangan, Anda pasti ingin lead time yang jauh lebih efisien, benar?
Oleh karena itu, saatnya bagi Anda untuk meninggalkan cara menghitung laporan keuangan secara manual dan beralih dengan Software Akuntansi Harmony. Anda bisa mendapatkan lead time yang optimal menggunakan Software Akuntansi Harmony GRATIS selama 30 hari klik disini sekarang,
Untuk Anda yang tidak memiliki waktu atau SDM dalam mengurus pembukuan perusahaan Anda, Anda dapat menggunakan layanan dari Harmony Accounting Service. Pastikan juga Anda follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony untuk info-info akuntansi dan finansial terupdate lainnya.