Dalam memulai suatu bisnis perlu adanya strategi yang tertata dengan baik untuk mengatasi risiko bisnis itu sendiri. Karena di dalam sebuah bisnis ketidakpastian pertumbuhan bisnis dapat menjadi kendala yang terjadi dan bisa mengakibatkan bisnis menjadi tidak sehat. Untuk itu perlu mengetahui langkah apa saja yang tepat untuk menerapkan manajemen resiko dalam bisnis Anda.
Namun sebelum anda mengetahui apa itu manajemen resiko dan mengenal lebih dalam lagi tentang struktur manajemen resiko yang baik, Anda juga bisa baca artikel mengenai Pengertian Manajemen dan Fungsinya Yang Harus Anda Ketahui
Menurut Djojosoedarso, Manajemen Risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat.
Tak ada satupun orang yang menyukai risiko termasuk dalam berbisnis, perlu adanya langkah tepat dalam manajemen resiko untuk bisa menanggulanginya.
Table of Contents
Secara umum tujuan yang didapatkan dalam melakukan manajemen risiko dalam berbisnis agar bertujuan untuk mengetahui aktifitas-aktifitas manajemen dalam mengidentifikasi, menganalisa dan mengambil keputusan respons risiko secara formal, konsisten dan komprehensif. Jika Sudah mengetahui tujuannya, maka terciptalah manfaat yang bisa diraih dalam hal manajemen risiko, yaitu:
1. Melakukan kontribusi tujuan perusahaan.
2. Mencapai tujuan dalam kelanjutan pemberian pelayanan kepada stakeholders, sehingga akan meningkatkan kualitas dan nilai perusahaan.
3. Mendapatkan hasil yang lebih baik berupa efisiensi dan efektivitas pelayanan, seperti: meningkatkan pelayanan kepada publik atau meningkatkan penggunaan sumber daya yang lebih baik (masyarakat, informasi, dana, dan peralatan).
4. Dapat melaksanakan penyusunan rencana strategi sebagai hasil dari pertimbangan yang disusun terhadap elemen kunci risiko.
5. Mengatasi biaya-biaya yang tidak diinginkan, demi perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang tidak diinginkan, termasuk mengatasi biaya dan waktu yang habis dalam suatu perkara.
6. Mengatasi pengeluaran dan membuka kesempatan bagi perusahaan agar dapat menciptakan pelayanan yang terbaik.
7. Sukses dalam pengambilan keputusan yang tercipta dan berlangsungnya proses manajemen
8. Memajukan akuntabilitas dan perusahaan.
9. Memperbaiki pandangan agar risiko menjadi lebih terbuka, ada toleransi terhadap mistakes namun tidak terhadap hiding errors. Perubahan pandangan ini agar perusahaan dapat belajar dari kesalahan yang telah terjadi untuk terus memperbaiki kinerjanya.
10. Perusahaan akan lebih konsisten terhadap kebijakan-kebijakan dan Standar Operasional Prosedurnya sehingga dapat mengecilkan hambatan-hambatan yang tidak diinginkan.
Baca Juga : Standar Operasional Prosedur (SOP): Cara Membuat dan Manfaatnya
Setelah Anda mengetahui manfaat yang diterima jika menerapkan manajemen risiko, sekarang Anda bisa menjadi langkah berikut untuk menjadi rekomendasi dalam menerapkan manajemen risiko.
Anda bisa mengidentifikasi yang muncul melalui dari sisi finansial, pemasaran, produksi, dan sebagainya. Mengidentifikasi risiko bermanfaat untuk mengenali kemungkinan adanya risiko yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi di masa yang akan datang. Setelah melakukan identifikasi risiko, maka kamu akan mendapatkan daftar-daftar risiko yang dapat terjadi di bisnis Anda.
Setelah anda mengidentifikasi dan mendapatkan daftar risiko yang akan terjadi dalam bisnis, Anda bisa melakukan urutan dan analisa berdasarkan dampak terburuk yang akan terjadi. Disarankan untuk berfokus pada risiko yang terbesar akibatnya dan paling sering dialami. Anda bisa mencari dampaknya yang akan terjadi pada Anda, karyawan, kelangsungan perusahaan dan lingkungan.
Tahapan selanjutnya dalam manajemen risiko adalah dengan melakukan aktivitas pengendalian. Proses ini merupakan penyusunan prosedur atau kebijakan yang membantu memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dipilih memadai dan terlaksana dengan baik. Mengontrol resiko ini dapat dilakukan dengan aktifitas :
1. Pembuatan kebijakan dan prosedur
2. Delegasi wewenang
3. Pengamanan kekayaan perusahaan
4. Pemisahan fungsi
5. Supervisi
Monitoring adalah komponen terakhir dalam manajemen risiko. Proses pemantauan dilakukan secara terus menerus untuk memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana mestinya. Setelah Anda melakukan identifikasi risiko dan telah menemukan strategi yang diterapkan untuk setiap risiko, kini Anda bisa tetap waspada akan segala yang terjadi. Demikian informasi yang dapat dijadikan rekomendasi untuk Anda dalam hal mengatur manajemen risiko dalam bisnis yang sedang Anda lakukan. Namun untuk menghindari risiko yang terjadi dalam finansial bisnis Anda, perlu adanya satu sistem yang terintegrasi langsung dengan bisnis Anda, powerful, dan bisa digunakan dimanapun dan kapanpun.
Harmony Smart Accounting Solution hadir bagi Anda sebagai solusi dalam meminimalisir risiko yang terjadi dalam pembukuan keuangan perusahaan Anda. Dengan sistem berbasis cloud yang bisa digunakan diperangkat mana saja tanpa perlu biaya tambahan, kini Anda bisa terbebas dari sulitnya pencatatan pengeluaran dan pemasukan keuangan bisnis Anda. Apalagi saat ini Harmony bisa digunakan 30 Hari Gratis untuk Anda dengan mendaftar disini. Nikmati dan rasakan perbedaannya!