Harmony » Blog » 

Incremental Cost, Seperti Apa Pengertian dan Cara Menghitungnya

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Agustus 5, 2021

Tahukah Anda istilah incremental cost pada bisnis? Secara umum incremental cost adalah salah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan, sebab akan memberikan pengaruh terhadap pengeluaran biaya.

Incremental cost dikenal sebagai bagian dari cost accounting yang bisa mempengaruhi suatu keputusan perusahaan.Click to Tweet

Incremental cost akan berhubungan dengan perhitungan dari beberapa komponen biaya produksi, sebelum akhirnya perusahaan bisa mengambil suatu keputusan untuk menjual atau memproses kegiatan operasional.

Dengan demikian incremental cost adalah istilah yang dikenal sebagai biaya yang tidak akan dikorbankan apabila perusahaan ingin mengembangkan bisnisnya. Lantas bagaimana cara menghitungnya dan perbedaannya? Simak di bawah ini.

Mengenal Incremental Cost

Biaya ini juga merupakan bagian dari cost accounting. Sederhananya, incremental cost adalah suatu keputusan atas biaya tambahan dan sebagai pengeluaran perusahaan yang memproduksi jumlah unit tambahan lainnya.

Misalnya, pebisnis memiliki 100 unit produksi utama dan membuat keputusan untuk melakukan penambahan 10 unit lagi dalam produksinya, maka 10 unit ini dikatakan memerlukan biaya tambahan atau biasanya dengan istilah incremental cost.

Apa Itu Incremental Cost

Dalam cost accounting, biaya ini bisa mempengaruhi harga produk. Seperti adanya peningkatan biaya produksi per unit, serta terjadinya kenaikan harga untuk mempertahankan suatu laba pada investasi sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Akan tetapi apabila biaya produksi per unit menurun, maka perusahaan dapat mengurangi harga produk maupun harga pokok penjualan.

Dengan begitu perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak atas penjualan unitnya. Misalnya asumsikan sebagai contoh perusahaan Anda menghabiskan biaya Rp30.000.000 untuk memproduksi 50.000 kardus. Sehingga biaya per kardusnya yang dikeluarkan sebesar Rp600.

Setelah itu kemudian Anda membutuhkan peningkatan produksi dengan membuat 100.000 kardus dengan menghabiskan Rp35.000.000 dengan biaya yang dihasilkan per dusnya sebesar Rp35.

Sebagai kesimpulan biaya tambahan ini akan mengurangi Rp35.000.000 dari Rp30.000.000, sehingga biaya tambahan yang didapat dari produksi 50.000 dus akan menjadi tambahan Rp5.000.000 yang dimana jika dibagi per dusnya akan menghasilkan Rp100.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Sistem Informasi Manufaktur Serta Contohnya

Ketahui Bedanya Incremental Cost Dengan Incremental Revenue

Biaya tambahan adalah harga yang Anda bayar untuk biaya produksi yang dikeluarkan ketika Anda memutuskan untuk memproduksi satu unit produk tambahan.

Sedangkan pendapatan tambahan adalah pendapatan yang Anda dapatkan dengan menjual unit tambahan tersebut.

Cara Menghitung Incremental Cost

Perusahaan biasanya mengacu pada biaya tambahan untuk menentukan apakah mereka harus meningkatkan keluaran produk, peluncuran lini produk baru, simpan produk baru di rumah, mengalihdayakan produk baru untuk mendapatkan harga satu kali untuk unit tambahan, serta menaikkan atau menurunkan harga produk.

Seringkali perusahaan menggunakan pendapatan tambahan untuk menjadi ukuran perbandingan dengan tingkat pendapatan dasarnya serta menggunakannya penentuan laba atas investasinya.

Baca Juga: Pengertian Bahan Baku Dan Jenis-Jenis Yang Harus Anda Tahu

Kemudian Anda bisa memutuskan seberapa banyak pengeluaran yang diterima dari kegiatan pemasaran, dan berapa banyak penjualan yang mereka butuhkan untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Adapun biaya tambahan dan pendapatan tambahan yang bisa saling mempengaruhi yaitu:

  • Apabila biaya tambahan untuk memproduksi satu unit produk lebih rendah daripada pendapatan tambahan yang Anda terima melalui penjualan unit produk tersebut, maka bisnis Anda akan menghasilkan keuntungan.
  • Tetapi apabila biaya tambahan dalam memproduksi satu unit produk lebih tinggi daripada pendapatan tambahan, sehingga yang Anda peroleh dari menjual unit produk dapat mengalami kerugian.

Maka dari itulah penyebabnya mengapa diperlukan keputusan untuk biaya tambahan dari unit produk yang ditambahkan. Sehingga dilain waktu Anda dapat membandingkan harga yang Anda terima dengan hasil keuntungannya.

Apa Saja Contoh Incremental Cost?

Apabila perusahaan memiliki keputusan dalam manajemen produksi barang dan jasa, maka keputusan yang dikeluarkan salah satunya yaitu biaya tambahan yang berasal dari:

  • Menambah tenaga kerja secara ekstra
  • Perubahan tingkat pengeluaran produk
  • Mengalihkan saluran distribusi
  • Perubahan lini produk
  • Melakukan pembelian bahan tambahan atau baru
  • Tambahkan mesin baru atau ganti mesin yang ada
  • Biaya overhead variabel

Selain itu dalam menghitung biaya tambahan Anda bisa menghitung semua biaya eksplisit, biaya peluang, serta dampak di masa depan demi suatu keputusan meningkatkan produk.Tetapi jika Anda tidak dapat meningkatkan produksi, maka  Anda bisa mengurangi biaya yang harus ditanggung.

[elementor-template id="26379"]

Bagaimana Cara Menghitung Biaya Tambahan Dengan Pendapatan Tambahan?

Supaya lebih memahami bagaimana cara membedakan biaya tambahan dengan pendapatan tambahan, contohnya Anda memiliki bisnis produksi make up dan berharap menjual 3.000 unit.

Serta pengenaan biaya sebesar Rp50.000 untuk setiap makeup dan harga jual makeup sebesar Rp70.000. Adapun cara menghitungnya yaitu.

Biaya Tambahan (Incremental Cost)

Untuk menghitung biaya tambahan ini hanya dengan mengalikan jumlah unit makeup dengan biaya produksi per unitnya. Melalui perhitungan yaitu:

3.000 x Rp50.000 = Rp150.000.000

Sehingga incremental cost adalah Rp150.000.000.

Pendapatan Tambahan (Incremental Revenue)

Untuk menghitung pendapatan tambahan ini hanya dengan mengalikan jumlah unit makeup dengan harga jual per unitnya.

3.000 x Rp70.000 = Rp210.000.000

Sehingga incremental revenue adalah Rp210.000.000.

Dibandingkan dengan keduanya bahwa pendapatan ternyata lebih tinggi dari biaya tambahan dengan memperoleh keuntungan sebesar Rp60.000.000.

Seperti itulah pembahasan mengenai incremental cost yang bisa Anda terapkan ke dalam bisnis Anda atau perusahaan lainnya. Sebagai pemilik usaha tentu Anda akan butuh melacak persediaan maupun biaya produksi, serta mengetahui pengeluaran apa saja yang berkaitan dengan biaya.

Selain itu Anda juga harus mengetahui seberapa besar pendapat dengan omzet yang Anda terima bukan? Bagaimana caranya?

Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi dari Harmony. Dengan begitu Anda akan memiliki pembukuan yang rapi, realtime dan tanpa perlu repot.

Apa sih itu? Harmony merupakan sistem atau software akuntansi berbasis online yang bisa membantu Anda membereskan pembukuan lebih cepat dan rapi.

Untuk mengetahui lebih lanjut seluruh fitur dan manfaatnya, cobalah gunakan Harmony software secara gratis selama 30 hari di sini.

Kunjungi halaman sosial media Harmony agar Anda tidak ketinggalan berita terbaru seputar keuangan, bisnis dan lainnya melalui Facebook, Instagram, dan Linked In Harmony.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram