Tahukah Anda istilah incremental cost pada bisnis? Secara umum incremental cost adalah salah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan, sebab akan memberikan pengaruh terhadap pengeluaran biaya.
Incremental cost akan berhubungan dengan perhitungan dari beberapa komponen biaya produksi, sebelum akhirnya perusahaan bisa mengambil suatu keputusan untuk menjual atau memproses kegiatan operasional.
Dengan demikian incremental cost adalah istilah yang dikenal sebagai biaya yang tidak akan dikorbankan apabila perusahaan ingin mengembangkan bisnisnya. Lantas bagaimana cara menghitungnya dan perbedaannya? Simak di bawah ini.
Table of Contents
Biaya ini juga merupakan bagian dari cost accounting. Sederhananya, incremental cost adalah suatu keputusan atas biaya tambahan dan sebagai pengeluaran perusahaan yang memproduksi jumlah unit tambahan lainnya.
Misalnya, pebisnis memiliki 100 unit produksi utama dan membuat keputusan untuk melakukan penambahan 10 unit lagi dalam produksinya, maka 10 unit ini dikatakan memerlukan biaya tambahan atau biasanya dengan istilah incremental cost.
Dalam cost accounting, biaya ini bisa mempengaruhi harga produk. Seperti adanya peningkatan biaya produksi per unit, serta terjadinya kenaikan harga untuk mempertahankan suatu laba pada investasi sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Akan tetapi apabila biaya produksi per unit menurun, maka perusahaan dapat mengurangi harga produk maupun harga pokok penjualan.
Dengan begitu perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak atas penjualan unitnya. Misalnya asumsikan sebagai contoh perusahaan Anda menghabiskan biaya Rp30.000.000 untuk memproduksi 50.000 kardus. Sehingga biaya per kardusnya yang dikeluarkan sebesar Rp600.
Setelah itu kemudian Anda membutuhkan peningkatan produksi dengan membuat 100.000 kardus dengan menghabiskan Rp35.000.000 dengan biaya yang dihasilkan per dusnya sebesar Rp35.
Sebagai kesimpulan biaya tambahan ini akan mengurangi Rp35.000.000 dari Rp30.000.000, sehingga biaya tambahan yang didapat dari produksi 50.000 dus akan menjadi tambahan Rp5.000.000 yang dimana jika dibagi per dusnya akan menghasilkan Rp100.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Sistem Informasi Manufaktur Serta Contohnya
Biaya tambahan adalah harga yang Anda bayar untuk biaya produksi yang dikeluarkan ketika Anda memutuskan untuk memproduksi satu unit produk tambahan.
Sedangkan pendapatan tambahan adalah pendapatan yang Anda dapatkan dengan menjual unit tambahan tersebut.
Perusahaan biasanya mengacu pada biaya tambahan untuk menentukan apakah mereka harus meningkatkan keluaran produk, peluncuran lini produk baru, simpan produk baru di rumah, mengalihdayakan produk baru untuk mendapatkan harga satu kali untuk unit tambahan, serta menaikkan atau menurunkan harga produk.
Seringkali perusahaan menggunakan pendapatan tambahan untuk menjadi ukuran perbandingan dengan tingkat pendapatan dasarnya serta menggunakannya penentuan laba atas investasinya.
Baca Juga: Pengertian Bahan Baku Dan Jenis-Jenis Yang Harus Anda Tahu
Kemudian Anda bisa memutuskan seberapa banyak pengeluaran yang diterima dari kegiatan pemasaran, dan berapa banyak penjualan yang mereka butuhkan untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Adapun biaya tambahan dan pendapatan tambahan yang bisa saling mempengaruhi yaitu:
Maka dari itulah penyebabnya mengapa diperlukan keputusan untuk biaya tambahan dari unit produk yang ditambahkan. Sehingga dilain waktu Anda dapat membandingkan harga yang Anda terima dengan hasil keuntungannya.
Apabila perusahaan memiliki keputusan dalam manajemen produksi barang dan jasa, maka keputusan yang dikeluarkan salah satunya yaitu biaya tambahan yang berasal dari:
Selain itu dalam menghitung biaya tambahan Anda bisa menghitung semua biaya eksplisit, biaya peluang, serta dampak di masa depan demi suatu keputusan meningkatkan produk.Tetapi jika Anda tidak dapat meningkatkan produksi, maka Anda bisa mengurangi biaya yang harus ditanggung.
[elementor-template id="26379"]
Supaya lebih memahami bagaimana cara membedakan biaya tambahan dengan pendapatan tambahan, contohnya Anda memiliki bisnis produksi make up dan berharap menjual 3.000 unit.
Serta pengenaan biaya sebesar Rp50.000 untuk setiap makeup dan harga jual makeup sebesar Rp70.000. Adapun cara menghitungnya yaitu.
Untuk menghitung biaya tambahan ini hanya dengan mengalikan jumlah unit makeup dengan biaya produksi per unitnya. Melalui perhitungan yaitu:
3.000 x Rp50.000 = Rp150.000.000
Sehingga incremental cost adalah Rp150.000.000.
Untuk menghitung pendapatan tambahan ini hanya dengan mengalikan jumlah unit makeup dengan harga jual per unitnya.
3.000 x Rp70.000 = Rp210.000.000
Sehingga incremental revenue adalah Rp210.000.000.
Dibandingkan dengan keduanya bahwa pendapatan ternyata lebih tinggi dari biaya tambahan dengan memperoleh keuntungan sebesar Rp60.000.000.
Seperti itulah pembahasan mengenai incremental cost yang bisa Anda terapkan ke dalam bisnis Anda atau perusahaan lainnya. Sebagai pemilik usaha tentu Anda akan butuh melacak persediaan maupun biaya produksi, serta mengetahui pengeluaran apa saja yang berkaitan dengan biaya.
Selain itu Anda juga harus mengetahui seberapa besar pendapat dengan omzet yang Anda terima bukan? Bagaimana caranya?
Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi dari Harmony. Dengan begitu Anda akan memiliki pembukuan yang rapi, realtime dan tanpa perlu repot.
Apa sih itu? Harmony merupakan sistem atau software akuntansi berbasis online yang bisa membantu Anda membereskan pembukuan lebih cepat dan rapi.
Untuk mengetahui lebih lanjut seluruh fitur dan manfaatnya, cobalah gunakan Harmony software secara gratis selama 30 hari di sini.
Kunjungi halaman sosial media Harmony agar Anda tidak ketinggalan berita terbaru seputar keuangan, bisnis dan lainnya melalui Facebook, Instagram, dan Linked In Harmony.