bagian program pengalaman pelanggan. CLV atau Customer Lifetime Value adalah ukuran seberapa berharganya pelanggan bagi bisnis Anda. Bukan hanya sekadar pembelian semata, tetapi di seluruh hubungan usaha.
CLV atau Customer Lifetime Value adalah nilai total untuk bisnis selama seluruh periode menjaga hubungan yang baik dengan pelanggannya. Bagi tim penjualan atau sales force automation, CLV atau Customer Lifetime Value adalah tolok ukur penting karena biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah, ketimbang mendapatkan pelanggan baru.
Table of Contents
Ketika data perusahaan terintegrasi, akan lebih mudah menghitung CLV atau Customer Lifetime Value. Berikut step-stepnya:
Cara menghitung CLV atau Customer Lifetime Value adalah mengalikan ketiga poin tersebut di atas, sesuai rumus CLV berikut:
CLV = Rata-rata Nilai Transaksi x Jumlah Transaksi x Periode Retensi
Baca Juga: Sistem Informasi Manajemen : Definisi, Fungsi, Dan Tujuannya
Agar lebih mudah memahami, mari simak contoh Customer Lifetime Value berikut.
Contoh Customer Lifetime Value yang paling mudah ditemui adalah kedai kopi. Katakanlah, kedai kopi Starla dengan tiga cabang outlet memiliki penjualan rata-rata $4. Pelanggannya adalah mahasiswa atau pekerja yang berkunjung 2 kali seminggu, 50 minggu per tahun, selama rata-rata 5 tahun.
Maka, cara menghitung CLV atau Customer Lifetime Value adalah:
CLV = Penjualan Rata-Rata x Kunjungan Tahunan x Tahun
CLV = $4 x 100 x 5
CLV = $2.000
Selanjutnya, contoh Customer Lifetime Value adalah dealer mobil Fast Car. Dalam contoh Customer Lifetime Value ini, katakanlah Rina membeli mobil baru setiap 5 tahun sekali, $30.000. Rina adalah pembeli setia yang cenderung terus membeli selama 15 tahun.
Maka, cara menghitung CLV adalah:
CLV = Penjualan Rata-Rata x Pembelian Tahunan x Tahun
CLV = $30.000 x 0,2 x 15
CLV = $90.000
Terakhir, contoh Customer Lifetime Value adalah adalah layanan streaming video online Cineflix. Rata-rata pelanggan menghabiskan $17 per bulan. Pelanggan biasanya berlangganan selama 3,5 tahun dan menggunakan pembayaran bulanan otomatis.
Maka, cara menghitung CLV adalah:
CLV = Penjualan Rata-Rata x Pembelian Tahunan x Tahun
CLV = $17 x 12 x 3,5
CLV = $714
Berikut beberapa ide meningkatkan CLV atau Customer Lifetime Value yang bisa dipertimbangkan:
Dalam hal ini, contoh penilaian pelanggan adalah program loyalitas maskapai penerbangan. Mereka memberi insentif pada pelanggan yang membeli tiket pesawat dengan frekuensi sering dan menjadi member atau berlangganan di websitenya.
[elementor-template id="26379"]
Agar CLV semakin meningkat, bisnis juga perlu mengelola hubungan dengan pelanggannya secara optimal. Sistem ERP dan CRM dapat membantu meningkatkan hubungan pelanggan. Serta, menciptakan informasi yang penting, seperti pesanan penjualan, peningkatan penjualan, consumer price index, dll.
Teknologi dapat mengotomasi proses, membantu pengembangan SDM, dan memusatkan sebagian besar data bisnis. Beberapa perusahaan mengandalkan tools sederhana seperti email, spreadsheet, dan database untuk mengelola semua data ini.
Tetapi, akan jauh lebih mudah menggunakan software yang didukung teknologi Cloud untuk menangani fungsi-fungsi kompleks tanpa menyita banyak waktu dan tenaga manual.
Bicara tentang dukungan teknologi dan perangkat lunak, Software Akuntansi Harmony hadir di sini untuk membantu otomasi pembukuan usaha Anda. Software Akuntansi Harmony dirancang dengan modul dan fitur accounting yang mampu mengelola keuangan sekaligus tugas akuntansi berulang secara modern.
Fiturnya lengkap meliputi penjualan, sistem manajemen stok, purchasing order, rekonsiliasi bank, hingga laporan keuangan otomatis semudah beberapa klik. Ingin buktikan sekarang juga keandalannya? Silakan FREE Trial 30 hari, daftar di sini.
Follow Instagram, LinkedIn, dan Facebook Harmony agar tak ketinggalan info seputar bisnis menarik lainnya, ya.