Harmony » Blog » 

Bagaimana Cara Menghitung Customer Lifetime Value (CLV)?

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
September 6, 2021

bagian program pengalaman pelanggan. CLV atau Customer Lifetime Value adalah ukuran seberapa berharganya pelanggan bagi bisnis Anda. Bukan hanya sekadar pembelian semata, tetapi di seluruh hubungan usaha.

Meningkatkan CLV atau Customer Lifetime Value adalah cara terbaik mendorong pertumbuhan usaha Anda.Click to Tweet

CLV atau Customer Lifetime Value adalah nilai total untuk bisnis selama seluruh periode menjaga hubungan yang baik dengan pelanggannya. Bagi tim penjualan atau sales force automation, CLV atau Customer Lifetime Value adalah tolok ukur penting karena biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah, ketimbang mendapatkan pelanggan baru.

Cara Mengukur CLV Atau Customer Lifetime Value Adalah

Ketika data perusahaan terintegrasi, akan lebih mudah menghitung CLV atau Customer Lifetime Value. Berikut step-stepnya:

  • Tentukan Nilai Pesanan Rata-Rata: Mulailah dengan mencari nilai penjualan rata-rata. Jika Anda sudah lama tidak melacak data ini, pertimbangkan untuk melihat periode satu atau tiga bulan sebagai sample data untuk satu tahun penuh.
  • Hitung Jumlah Rata-Rata Transaksi Per Periode: Apakah pelanggan datang beberapa kali seminggu ke kedai kopi Anda? Atau, hanya sekali setiap beberapa tahun ke dealer mobil Anda? Frekuensi kunjungan adalah pendorong utama CLV.
  • Ukur Retensi Pelanggan: Terakhir, perlu diketahui berapa lama rata-rata pelanggan bertahan dengan bisnis Anda. Beberapa perusahaan, seperti perusahaan teknologi dan mobil, menginspirasi loyalitas seumur hidup pelanggan. Bisnis lainnya, seperti pompa bensin atau toko ritel, mungkin memiliki pelanggan yang jauh lebih tidak loyal.

Cara menghitung CLV atau Customer Lifetime Value adalah mengalikan ketiga poin tersebut di atas, sesuai rumus CLV berikut:

CLV = Rata-rata Nilai Transaksi x Jumlah Transaksi x Periode Retensi

Baca Juga: Sistem Informasi Manajemen : Definisi, Fungsi, Dan Tujuannya

Contoh Customer Lifetime Value

Agar lebih mudah memahami, mari simak contoh Customer Lifetime Value berikut.

Apa Itu Customer Lifetime Value

  1. Kedai Kopi

    Contoh Customer Lifetime Value yang paling mudah ditemui adalah kedai kopi. Katakanlah, kedai kopi Starla dengan tiga cabang outlet memiliki penjualan rata-rata $4. Pelanggannya adalah mahasiswa atau pekerja yang berkunjung 2 kali seminggu, 50 minggu per tahun, selama rata-rata 5 tahun.

    Maka, cara menghitung CLV atau Customer Lifetime Value adalah:

    CLV = Penjualan Rata-Rata x Kunjungan Tahunan x Tahun

    CLV = $4 x 100 x 5

    CLV = $2.000

  2. Dealer Mobil

    Selanjutnya, contoh Customer Lifetime Value adalah dealer mobil Fast Car. Dalam contoh Customer Lifetime Value ini, katakanlah Rina membeli mobil baru setiap 5 tahun sekali, $30.000. Rina adalah pembeli setia yang cenderung terus membeli selama 15 tahun.

    Maka, cara menghitung CLV adalah:

    CLV = Penjualan Rata-Rata x Pembelian Tahunan x Tahun

    CLV = $30.000 x 0,2 x 15

    CLV = $90.000

  3. Layanan Software as a Service

    Terakhir, contoh Customer Lifetime Value adalah adalah layanan streaming video online Cineflix. Rata-rata pelanggan menghabiskan $17 per bulan. Pelanggan biasanya berlangganan selama 3,5 tahun dan menggunakan pembayaran bulanan otomatis.

    Maka, cara menghitung CLV adalah:

    CLV = Penjualan Rata-Rata x Pembelian Tahunan x Tahun

    CLV = $17 x 12 x 3,5

    CLV = $714

Cara Meningkatkan CLV Atau Customer Lifetime Value Adalah

Berikut beberapa ide meningkatkan CLV atau Customer Lifetime Value yang bisa dipertimbangkan:

  • Program Loyalitas Pelanggan

    Dalam hal ini, contoh penilaian pelanggan adalah program loyalitas maskapai penerbangan. Mereka memberi insentif pada pelanggan yang membeli tiket pesawat dengan frekuensi sering dan menjadi member atau berlangganan di websitenya.

    [elementor-template id="26379"]

  • Pengelolaan Hubungan Pelanggan

    Agar CLV semakin meningkat, bisnis juga perlu mengelola hubungan dengan pelanggannya secara optimal. Sistem ERP dan CRM dapat membantu meningkatkan hubungan pelanggan. Serta, menciptakan informasi yang penting, seperti pesanan penjualan, peningkatan penjualan, consumer price index, dll.

  • Berinvestasi Dalam Teknologi & Perangkat Lunak

    Teknologi dapat mengotomasi proses, membantu pengembangan SDM, dan memusatkan sebagian besar data bisnis. Beberapa perusahaan mengandalkan tools sederhana seperti email, spreadsheet, dan database untuk mengelola semua data ini.

    Tetapi, akan jauh lebih mudah menggunakan software yang didukung teknologi Cloud untuk menangani fungsi-fungsi kompleks tanpa menyita banyak waktu dan tenaga manual.

Bicara tentang dukungan teknologi dan perangkat lunak, Software Akuntansi Harmony hadir di sini untuk membantu otomasi pembukuan usaha Anda. Software Akuntansi Harmony dirancang dengan modul dan fitur accounting yang mampu mengelola keuangan sekaligus tugas akuntansi berulang secara modern.

Fiturnya lengkap meliputi penjualan, sistem manajemen stok, purchasing order, rekonsiliasi bank, hingga laporan keuangan otomatis semudah beberapa klik. Ingin buktikan sekarang juga keandalannya? Silakan FREE Trial 30 hari, daftar di sini.

Follow InstagramLinkedIn, dan  Facebook Harmony agar tak ketinggalan info seputar bisnis menarik lainnya, ya.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram