bagian program pengalaman pelanggan. CLV atau Customer Lifetime Value adalah ukuran seberapa berharganya pelanggan bagi bisnis Anda. Bukan hanya sekadar pembelian semata, tetapi di seluruh hubungan usaha.
Meningkatkan CLV atau Customer Lifetime Value adalah cara terbaik mendorong pertumbuhan usaha Anda.Click to TweetCLV atau Customer Lifetime Value adalah nilai total untuk bisnis selama seluruh periode menjaga hubungan yang baik dengan pelanggannya. Bagi tim penjualan atau sales force automation, CLV atau Customer Lifetime Value adalah tolok ukur penting karena biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah, ketimbang mendapatkan pelanggan baru.
Cara Mengukur CLV Atau Customer Lifetime Value Adalah
Ketika data perusahaan terintegrasi, akan lebih mudah menghitung CLV atau Customer Lifetime Value. Berikut step-stepnya:
- Tentukan Nilai Pesanan Rata-Rata: Mulailah dengan mencari nilai penjualan rata-rata. Jika Anda sudah lama tidak melacak data ini, pertimbangkan untuk melihat periode satu atau tiga bulan sebagai sample data untuk satu tahun penuh.
- Hitung Jumlah Rata-Rata Transaksi Per Periode: Apakah pelanggan datang beberapa kali seminggu ke kedai kopi Anda? Atau, hanya sekali setiap beberapa tahun ke dealer mobil Anda? Frekuensi kunjungan adalah pendorong utama CLV.
- Ukur Retensi Pelanggan: Terakhir, perlu diketahui berapa lama rata-rata pelanggan bertahan dengan bisnis Anda. Beberapa perusahaan, seperti perusahaan teknologi dan mobil, menginspirasi loyalitas seumur hidup pelanggan. Bisnis lainnya, seperti pompa bensin atau toko ritel, mungkin memiliki pelanggan yang jauh lebih tidak loyal.
Cara menghitung CLV atau Customer Lifetime Value adalah mengalikan ketiga poin tersebut di atas, sesuai rumus CLV berikut:
CLV = Rata-rata Nilai Transaksi x Jumlah Transaksi x Periode Retensi
Baca Juga: Sistem Informasi Manajemen : Definisi, Fungsi, Dan Tujuannya
Contoh Customer Lifetime Value
Agar lebih mudah memahami, mari simak contoh Customer Lifetime Value berikut.
Pin
-
Kedai Kopi
Contoh Customer Lifetime Value yang paling mudah ditemui adalah kedai kopi. Katakanlah, kedai kopi Starla dengan tiga cabang outlet memiliki penjualan rata-rata $4. Pelanggannya adalah mahasiswa atau pekerja yang berkunjung 2 kali seminggu, 50 minggu per tahun, selama rata-rata 5 tahun.
Maka, cara menghitung CLV atau Customer Lifetime Value adalah:
CLV = Penjualan Rata-Rata x Kunjungan Tahunan x Tahun
CLV = $4 x 100 x 5
CLV = $2.000
-
Dealer Mobil
Selanjutnya, contoh Customer Lifetime Value adalah dealer mobil Fast Car. Dalam contoh Customer Lifetime Value ini, katakanlah Rina membeli mobil baru setiap 5 tahun sekali, $30.000. Rina adalah pembeli setia yang cenderung terus membeli selama 15 tahun.
Maka, cara menghitung CLV adalah:
CLV = Penjualan Rata-Rata x Pembelian Tahunan x Tahun
CLV = $30.000 x 0,2 x 15
CLV = $90.000
-
Layanan Software as a Service
Terakhir, contoh Customer Lifetime Value adalah adalah layanan streaming video online Cineflix. Rata-rata pelanggan menghabiskan $17 per bulan. Pelanggan biasanya berlangganan selama 3,5 tahun dan menggunakan pembayaran bulanan otomatis.
Maka, cara menghitung CLV adalah:
CLV = Penjualan Rata-Rata x Pembelian Tahunan x Tahun
CLV = $17 x 12 x 3,5
CLV = $714
Cara Meningkatkan CLV Atau Customer Lifetime Value Adalah
Berikut beberapa ide meningkatkan CLV atau Customer Lifetime Value yang bisa dipertimbangkan:
-
Program Loyalitas Pelanggan
Dalam hal ini, contoh penilaian pelanggan adalah program loyalitas maskapai penerbangan. Mereka memberi insentif pada pelanggan yang membeli tiket pesawat dengan frekuensi sering dan menjadi member atau berlangganan di websitenya.
Berlangganan newsletter kamiDapatkan Berbagai Tips & Update Artikel Menarik Lainnya dari Harmony, langsung di email Anda! -
Pengelolaan Hubungan Pelanggan
Agar CLV semakin meningkat, bisnis juga perlu mengelola hubungan dengan pelanggannya secara optimal. Sistem ERP dan CRM dapat membantu meningkatkan hubungan pelanggan. Serta, menciptakan informasi yang penting, seperti pesanan penjualan, peningkatan penjualan, consumer price index, dll.
-
Berinvestasi Dalam Teknologi & Perangkat Lunak
Teknologi dapat mengotomasi proses, membantu pengembangan SDM, dan memusatkan sebagian besar data bisnis. Beberapa perusahaan mengandalkan tools sederhana seperti email, spreadsheet, dan database untuk mengelola semua data ini.
Tetapi, akan jauh lebih mudah menggunakan software yang didukung teknologi Cloud untuk menangani fungsi-fungsi kompleks tanpa menyita banyak waktu dan tenaga manual.
Bicara tentang dukungan teknologi dan perangkat lunak, Software Akuntansi Harmony hadir di sini untuk membantu otomasi pembukuan usaha Anda. Software Akuntansi Harmony dirancang dengan modul dan fitur accounting yang mampu mengelola keuangan sekaligus tugas akuntansi berulang secara modern.
Fiturnya lengkap meliputi penjualan, sistem manajemen stok, purchasing order, rekonsiliasi bank, hingga laporan keuangan otomatis semudah beberapa klik. Ingin buktikan sekarang juga keandalannya? Silakan FREE Trial 30 hari, daftar di sini.
Follow Instagram, LinkedIn, dan Facebook Harmony agar tak ketinggalan info seputar bisnis menarik lainnya, ya.