Dalam suatu perusahaan yang skalanya kecil atau besar, diperlukan pencatatan keuangan atau membuat pembukuan bisnis. Banyak pengusaha kecil atau ukm yang tidak menyadari pentingnya membuat pembukuan. Mereka berpikir bahwa usaha mereka masih kecil jadi tidak terlalu penting mencatat keuangan perusahaan. Dengan mencatat, Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan bisnis. Sehingga bisnis UKM semakin sukses melalui cara pengelolaan keuangan yang tepat. Dalam artikel kali ini akan dibahas cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil.
Mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa membuat pembukuan adalah suatu hal yang rumit. Apalagi jika bisnis mereka masih skala kecil, untuk merekrut seorang akuntan pastilah memakan biaya yang cukup tinggi. Pembukuan memang bukan hal yang mudah tetapi kita harus tetap membuat pencatatan walaupun itu sederhana. Bagaimana cara membuat pembukuan untuk bisnis skala kecil? bagaimana tahapannya? Anda bisa menyimak artikel di bawah ini.
Pengertian Pembukuan
Sebelum Anda mengetahui tahapan bagaimana cara membuat pembukuan keuangan, Anda harus mengetahui definisi pembukuan itu sendiri. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya.
Pembukuan merupakan salah satu tugas terpenting yang seringkali dilupakan oleh pemilik bisnis. Biasanya, mereka hanya berfokus pada bagaimana caranya agar produk atau jasa mereka terjual dan dikenal banyak orang. Belum lagi, tidak semua pengusaha memiliki latar belakang di bidang akuntansi.
Tapi, tidak membuat dan melupakan pembukuan, Anda sama saja memberikan risiko besar seperti kecurangan dalam keuangan, tidak bisa membuat keputusan dengan tepat, hingga sulitnya mendapatkan investor di kemudian hari. Jadi, mulai sekarang cobalah mulai membuat pembukuan sederhana untuk mengurangi risiko tersebut. Ikuti beberapa langkah berikut, cara membuat pembukuan keuangan sederhana bisnis Anda.
1. Budgeting Arus Kas
Di dalam sebuah bisnis Anda harus melakukan penentuan anggaran atau budgeting untuk uang masuk dan uang keluar. Kemudian Anda bisa melakukan estimasi arus kas. Mengapa demikian pentingnya? Hal ini untuk mengetahui rencana kapan uang masuk dan seberapa besar estimasi biaya uang keluar, dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari kas Anda. Jika estimasi arus kas Anda kurang, Anda bisa mengantisipasi bagaimana caranya untuk menaikkan penjualan ataupun menurunkan pengeluaran. Pencatatan arus kas dan pelaporan harus dilakukan dengan teliti.
2. Membuat Catatan Pengeluaran Secara Khusus
Ketika Anda mendirikan bisnis, maka Anda harus memiliki catatan tentang apa saja yang sudah Anda keluarkan selama menjalankan bisnis tersebut. Anda harus mencatat setiap modal yang dikeluarkan walaupun itu sedikit. Sehingga Anda bisa mengetahui secara jelas berapa modal yang Anda keluarkan. Kemudian Anda harus memiliki target berapa lama modal tersebut harus kembali. Catatan khusus ini dapat anda mulai dengan transaksi pengeluaran untuk membeli barang apapun walaupun sekecil paper clip hingga barang besar yang memenuhi stok penjualan di gudang Anda. Dengan adanya catatan transaksi pengeluaran, Anda dapat mempermudah pekerjaan Anda di akhir bulan.
3. Membuat Catatan Inventaris Barang
Anda bisa menjaga setiap aset yang dimiliki agar tetap terkendali dengan menggunakan catatan ini. Mulailah catat setiap barang yang telah dibeli dalam catatan ini setelah Anda mencatatnya pada buku pengeluaran. Secara berkala, bandingkan antara aset Anda di buku inventaris dengan buku pengeluaran. Buku ini sangat efektif untuk bisnis restoran atau warung makanan, misalnya untuk mengetahui dengan pasti jumlah peralatan masak dan peralatan makan yang dimiliki.
4. Mencatat Setiap Stok Barang
Selain dari transaksi keuangan yang harus memiliki catatan adalah barang masuk dan keluar. Dengan begitu, Anda bisa mengawasi operasional bisnis sehari-hari. Anda dapat mengetahui berapa jumlah barang yang masuk dan keluar setiap harinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecurangan yang dapat dilakukan oleh supplier maupun pegawai Anda. Sehingga Anda bisa memonitornya keuangan Anda dengan lebih baik lagi.
5. Membuat Catatan Pemasukan Secara Khusus
Anda harus memiliki juga catatan pemasukan. Mulailah membuat catatan jumlah pemasukan dalam setiap hari sehingga Anda mengetahui berapa profit yang diperoleh pada hari itu. Catatan tersebut dapat Anda jadikan sebagai acuan dalam pembuatan pembukuan bulanan usaha Anda.
6. Membuat Catatan Laba & Rugi
Buku laba rugi adalah pembukuan sederhana pada suatu periode akuntansi yang di dalamnya terdiri dari unsur-unsur seperti pendapatan dan beban perusahaan. Dari sini, Anda bisa mengetahui laba (atau justru rugi) bersih yang dihasilkan oleh bisnis. Buatlah buku laba rugi tetap simpel dan mudah dipahami. Pastikan orang lain tidak perlu bekerja ekstra untuk dapat membaca pembukuan Anda.
Anda tidak perlu mengejar kesempurnaan dalam membuat pembukuan sederhana. Apalagi jika Anda adalah pengusaha yang sama sekali tidak memiliki latar belakang di bidang akuntansi. Yang terpenting adalah Anda memiliki pembukuan yang mudah dibaca dan dipahami untuk kesuksesan bisnis.
Jika Anda ingin merapikan pembukuan dengan lebih efektif lagi, ada baiknya Anda menggunakan software sebagai alat bantu. Dengan menggunakan software Anda tidak perlu repot-repot melakukan pembukuan secara manual lagi. Teknologi seperti Harmony Software Accounting akan memberikan kemudahan dalam membereskan pembukuan bisnis Anda. Daftarkan bisnis Anda sekarang juga dan dapatkan Gratis 30 hari dari Harmony.