Strategi distribusi merupakan suatu strategi pemasaran atau penyebaran barang dan jasa pada konsumen tingkat akhir. Tujuan distribusi ini adalah untuk membuat suatu barang dan jasa bagi setiap konsumen maupun bagi perusahaan dagang yang membutuhkan.
Semakin meningkatnya permintaan produk, proses bisnis pun menjadi semakin kompleks. Dulu melakukan pemesanan pada suatu produk sangatlah mudah, namun kini kegiatan supply mulai sulit untuk dikelola. Dalam hal ini purchase order memiliki peran yang sangat penting.
Purchase order (PO) merupakan dokumen atau kontrak yang membentuk kesepakatan antara pembeli dan penjual. Hal ini bertujuan untuk para konsumen yang ingin memesan dan membeli barang dari pihak penjual.
Distribusi ini juga merupakan suatu elemen dalam menentukan besar pendapatan yang diperoleh sebuah perusahaan serta membangun kesetiaan para pelanggan atau konsumen terhadap suatu produk.
Dalam melakukan strategi distribusi produk harus tepat sasaran dan harus sesuai dengan langkah pemasarannya. Di sini sebuah sistem manajemen harus bisa mengambil langkah dan tujuan yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
Untuk pemilihan strategi distribusi produk yang tepat tentu harus sesuai dengan pemilihan agen dan teknik pemasaran yang tepat juga. Berikut dalam artikel ini akan dijelaskan apa itu strategi distribusi, dan apa saja jenis-jenisnya.
Table of Contents
Dalam sebuah dunia pemasaran tentu sudah tidak akan terlepas dari faktor produksi, distribusi dan konsumsi.
Dari keseluruhan proses di atas merupakan serangkaian strategi dalam proses penyaluran. Tentu dalam proses penyaluran tersebut Anda juga harus mengenal terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan strategi.
Strategi distribusi produk tentu harus melalui tangan produsen menuju tangan konsumen, dan pasti ada sebuah perantaranya. Maka teknik seperti itulah yang dapat dinamakan dengan strategi distribusi. Tentunya dalam strategi distribusi tersebut akan dikenal dengan sebutan saluran distribusi.
Saluran distribusi bisa dilakukan sesingkat interaksi langsung antara pelanggan dan perusahaan atau dapat juga mencakup pada beberapa perantara seperti grosir, pengecer, distributor dan lainnya.
Maka dari itu, saluran distribusi juga sering disebut sebagai serangkaian perantara yang saling bersinergi untuk membuat produk tersedia hingga jatuh kepada konsumen akhir.
Tentu dalam menjalankan strategi distribusi, Anda juga harus memiliki manajemen inventori yang optimal agar seluruh stok Anda selalu berada dalam kendali. Menghitung HPP bagi perusahaan dagang sangat penting untuk Anda lakukan.
Komponen biaya dalam cara menghitung HPP bagi perusahaan jasa maupun perusahaan dagang juga masuk ke dalam pembuatan laporan laba rugi.
Adapun 3 jenis strategi distribusi, berikut penjelasannya di bawah ini:
Perusahaan yang menerapkan strategi distribusi intensif biasanya akan memilih untuk memasukkan produk sebanyak mungkin ke lokasi ritel.
Seperti contoh pada produk mie instan. Jenis produk ini dapat Anda temukan di toko manapun seperti toko kelontong, minimarket, hingga supermarket.
Hal yang penting untuk dilakukan dalam strategi distribusi intensif ini adalah ketersediaan barang dalam jumlah besar di berbagai lokasi.
Jenis strategi distribusi selektif ini sama hal nya dengan jenis strategi di atas, strategi ini memiliki tujuan untuk memberikan dampak terbaik dari sebuah produksi barang tertentu.
Perbedaan strategi distribusi selektif dengan strategi insentif adalah melalui jenis strategi ini, maka produsen akan memilih distributor yang dapat mendistribusikan setiap produknya.
Maka dari hal inilah yang menyebabkan strategi ini disebut sebagai strategi distribusi. Tentu di dalam suatu daerah, tidak semua distributor atau pengecer dipilih untuk menjadi agen distributor.
Hal inilah menjadi langkah efektif bagi sebuah usaha guna memberikan hasil atau dampak pada produk yang ingin disalurkan.
Dalam strategi ini tentu lebih eksklusif dan berbeda dari jenis strategi lainnya. Sebab hal ini terjadi dikarenakan kebutuhan produksi yang pasarkan merupakan jenis barang-barang dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi.
Maka untuk itu dalam melakukan proses distribusinya tidak boleh diedarkan secara menyeluruh atau meluas. Dengan sebuah produk dengan memiliki kualitas harga yang tinggi tentu menjadi cukup sulit untuk melakukan proses pendistribusiannya.
Untuk jumlah konsumennya juga merupakan berupa konsumen dalam jumlah yang sedikit, sehingga dalam strategi ini disebut eksklusif.
1. Distribusi Dari Produsen Ke Konsumen
2. Dari Produsen ke Pengecer Lalu ke Konsumen
3. Distribusi Dari Produsen, Lalu Pedagang Besar Kemudian Pengecer Sampai Ke Konsumen
4. Distribusi Dari Produsen Melalui Agen, Lalu ke Pengecer, dan Kemudian Kepada Konsumen
[elementor-template id="26379"]
Strategi distribusi tentu memiliki kaitan yang sangat erat dengan bisnis.Hal ini tidak lepas dari peran serta usaha para produsen dalam memasarkan produknya.
Contoh pertama ialah distribusi lokal, contoh strategi ini memungkinkan produsen atau pengelola bisnis dalam menerapkan berbagai jenis distribusi yang mana produk nya tersedia dalam skala lokal. Yang artinya produk akan dipasarkan dalam skala daerah saja.
Contoh selanjutnya ialah wholesale, contoh strategi ini merupakan contoh yang sangat sering digunakan. Wholesaler adalah bisnis distribusi barang dengan cara membeli barang atau produk dalam jumlah besar kepada perusahaan penyedia.
Selanjutnya barang yang sudah di pesan akan disortir menjadi unit-unit kecil lalu didistribusikan kembali kepada pebisnis, industri, kantor, dan lainnya.
Distribusi sudah menjadi sebuah langkah yang tepat dalam memasarkan barang secara bertahap dan efektif, agar nantinya di masa mendatang tidak memberikan dampak kerugian bagi perusahaan.
Hal ini juga harus diperhatikan dalam membangun strategi dan saluran distribusi secara optimal, dengan cara melakukan manajemen persediaan barang agar nantinya seluruh stok barang Anda selalu berada dalam perhitungan.
Jika menggunakan sistem inventori secara manual untuk melakukan proses penghitungan, dan pemantauan produk. Tentu memakan waktu Anda, dan berisiko kesalahan pencatatan serta menimbulkan terjadinya fraud.
Sebagai solusi atas kegiatan pencatatan keuangan operasional usaha, Anda bisa mencoba untuk menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur inventori dan pengelolaan stok seperti Harmony.
Apa itu Harmony? Harmony merupakan sistem atau software akuntansi berbasis online yang bisa membantu Anda membereskan pembukuan lebih cepat dan rapi.
Harmony juga mudah melakukan pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank transaksi secara otomatis dan keuangan usaha yang mudah dikelola karena terdapat 20 lebih laporan keuangan secara real time. Agar lebih optimal cobalah gunakan Harmony software secara gratis selama 30 hari di sini.
Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.
Kunjungi halaman sosial media Harmony agar Anda tidak ketinggalan berita terbaru seputar keuangan, bisnis dan lainnya melalui Facebook, Instagram, dan Linked In Harmony.