Sebagai pemilik bisnis e-commerce, Anda mungkin sering mendengar istilah digital customer lifecycle. Customer lifecycle adalah salah satu aspek penting dalam kesuksesan bisnis ritel. Jadi, sangat penting memastikan digital customer life berjalan efektif sehingga loyalitas pelanggan tetap terbina dan dipertahankan.
Banyak pebisnis yang saat ini menerapkan positioning bisnis agar lebih relevan dengan dunia digital di era modern. Hal ini seiring dengan perilaku konsumen milenial yang sangat lekat teknologi mutakhir. Sudah banyak contoh e-commerce yang sukses dan mendapatkan keuntungan Milyaran per hari karena mampu menerapkan digital customer lifecycle secara efektif.
Bisnis yang sukses adalah bisnis yang mampu mempertahankan loyalitas pelanggan. Namun, bagaimana caranya? Dan apa itu customer lifecycle serta mekanisme kerjanya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
Table of Contents
Dalam hal pengelolaan hubungan pelanggan di era modernisasi, maka digital customer lifecycle adalah suatu hal yang harus dilalui. Customer lifecycle adalah perjalanan atau berbagai tahapan yang dilalui customer sebelum, selama, dan setelah menyelesaikan transaksi.
Singkatnya, customer lifecycle adalah proses yang dilakukan pelanggan dari titik A ke titik B dengan tujuan agar mereka berhasil melakukan pembelian. Maka itu, tidak salah jika mengatakan bahwa customer lifecycle adalah bagian penting dari tahapan perusahaan yang sedang berkembang.
Proses atau fase yang dilalui pelanggan ini berbeda-beda tergantung brand/ mereknya. Berikut adalah beberapa tahap dasar customer life:
Pastikan agar digital customer life mudah dijangkau pelanggan. Dimulai dari membuat website yang responsif dan SEO-friendly, akun media sosial, hingga materi, serta konten pemasaran yang relevan.
Bisnis Anda harus ada di posisi yang mudah ditemukan konsumen ketika mengetik kata kunci di kolom penelusuran. Sebab, jangkauan adalah hal pertama dalam siklus digital customer life untuk mengembangkan brand awareness yang lebih optimal.
Dalam bisnis e-commerce atau startup, acquire sebagai digital customer lifecycle sangat penting. Sebab, meski sudah menjangkau calon pelanggan, hal ini tidak akan berguna jika Anda tidak mampu menawarkan konten atau manfaat yang relevan bagi pelanggan.
Karena itu, pahami dulu brand atau produk yang Anda tawarkan, serta demografi pelanggan yang potensial. Sehingga, hal ini akan lebih mendorong “acquire” atau mendorong pelanggan untuk membeli/ memiliki produk Anda.
Oke, setelah pelanggan melakukan pembelian, bisnis Anda tetap harus menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan tersebut. Di sinilah, Anda harus mengembangkan hubungan baik dengan pembeli. Digital customer lifecycle saat ini dapat menerapkan newsletter, SMS, atau mengaktifkan notifikasi khusus untuk menawarkan promo-promo menarik yang sesuai dengan minat pelanggan.
Jangan ragu, untuk sesekali meminta feedback pelanggan tentang apa yang bisa disediakan bisnis Anda sesuai kebutuhan pelanggan. Hal ini akan semakin mengembangkan (develop) hubungan yang baik dengan pelanggan.
Jika Anda sukses menerapkan digital customer lifecycle sedari poin ke-3 atau Develop. Kemungkinan, pelanggan akan kembali melakukan pembelian ulang yang lebih sering. Hal ini dijelaskan sebagai Retention atau retensi. Retensi dimulai dengan memuaskan kebutuhan konsumen, memelihara dan membina hubungan. Jika Anda bisa menerima feedback, lalu memperbaiki layanan atau kualitas produk sesuai feedback pelanggan, ini adalah bagian dari Retention.
Pelanggan merasa dihargai dan mendapatkan kepercayaan bisnis Anda yang mengarah pada hubungan pelanggan lebih kuat. Jenis kepercayaan ini sangat berharga untuk retensi dan menjaga loyalitas pelanggan.
[elementor-template id="26379"]
Setelah digital customer lifecycle berupa Retention tercapai, Anda ingin pelanggan mendukung brand bisnis Anda. Kemungkinan besar pelanggan yang puas tidak akan sulit merekomendasikan produk atau layanan bisnis Anda. Entah itu, memberikan rekomendasi ke keluarga, teman, kolega, dan sebagainya.
Menyebarkan brand awareness di antara lingkaran sosial jauh lebih mudah dilakukan setelah pelanggan memiliki loyalitas pada merek tertentu.
Terbukti kan, digital customer lifecycle dapat membantu bisnis di era modern memaksimalkan potensi pendapatan yang melakukan transaksi. Ingin mengembangkan bisnis yang lebih maju ke tahap berikutnya? Lengkapi sistem pembukuan bisnis Anda dengan Software Akuntansi Harmony.
Kenapa harus Software Akuntansi Harmony? Sebab, Software Akuntansi Harmony dilengkapi berbagai fitur menarik seperti pencatatan transaksi, pengelolaan utang-piutang, perhitungan pajak, hingga rekonsiliasi bank otomatis. Menjadikan pembukuan usaha dan laporan keuangan bisnis lebih rapi, sistematis, dan modern.
Yuk, beralih menggunakan Software Akuntansi Harmony yang canggih untuk mendukung kelancaran bisnis Anda. Coba GRATIS 30 Hari, daftar sekarang di sini.
Jangan ketinggalan info menarik lainnya melalui akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony. Follow dan like hari ini, ya.
