Harmony » Blog » 

Penting, Lakukan Beta Testing Sebelum Launching Product

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
April 21, 2021

Sebelum di produksi secara massal, suatu produk tentu harus melewati berbagai tahap proses uji dan quality control. Nah, salah satu manajemen operasi yang dilakukan perusahaan agar tercipta produk baru yang inovatif dan tepat guna sesuai ekspektasi adalah beta testing.

Fungsi dari beta testing adalah memastikan agar produk sudah sesuai kriteria dan tujuan utama produk dibuat.Click to Tweet

Apa itu beta testing? Beta testing adalah serangkaian uji coba atau tes yang dilaksanakan untuk mengetahui kelayakan suatu produk sebelum dirilis ke pasar. Tujuan beta testing adalah menganalisis dan mengidentifikasi adanya masalah sistem maupun kendala dari pemakaian produk.

Perusahaan bisa menggunakan metode analisis SWOT untuk mengenal kelemahan dan keunggulan suatu produk, baik dari segi fungsi, material bahan, hingga persaingan pasar.         

Tujuan Beta Testing

Dapat dikatakan, tujuan beta testing adalah mengetahui adanya kendala atau masalah ketika produk dipakai pengguna. Sehingga, nantinya dapat diperoleh suatu metode atau cara pemakaian produk yang benar dan tepat guna.

Selain itu, fungsi lain dari beta testing adalah memastikan agar produk sudah sesuai kriteria dan tujuan utama produk dibuat. Umumnya, memang beta testing adalah dilakukan pada uji coba produk baru. Tapi, terkadang juga dilakukan pada produk yang mengalami modifikasi atau upgrade.

Macam-Macam Beta Testing

Ada beberapa macam beta testing yang umum dilakukan sebelum meluncurkan suatu produk.

Macam-Macam Beta Testing

  1. Konvensional

    Produk didistribusikan ke target pasar dan data relevan dikumpulkan dari berbagai aspek. Data ini akan dipakai sebagai bahan upgrade produk selanjutnya.

  2. Publik

    Produk diluncurkan ke masyarakat secara global melalui saluran online. Selanjutnya, data dikumpulkan dari pengguna. Berdasarkan data ini, perbaikan produk akan dilakukan.

    Contoh beta testing yang dapat dilihat adalah misalnya, ketika perusahaan Microsoft melakukan beta test ke seluruh pengguna di dunia secara online. Beta test ini dilakukan untuk menguji kelayakan sistem operasi Windows 8 sebelum secara resmi dirilis ke pasar.

  3. Teknis

    Produk dirilis ke sekelompok kalangan profesional atau staf suatu organisasi tertentu. Beta test ini dilakukan untuk mengumpulkan umpan balik atau data dari para staf organisasi tersebut.

  4. Terfokus

    Uji coba ini dilakukan hanya untuk produk-produk tertentu. Contoh beta testing terfokus adalah pengujian produk software atau perangkat lunak ke pasar untuk mengumpulkan umpan balik tentang fitur-fitur program aplikasi tersebut. Misalnya, mengenai fungsionalitas, kecepatan aplikasi, manfaat aplikasi, dan sebagainya.

  5. Pasca-Rilis

    Pengujian ini dilakukan hanya setelah produk sudah dirilis ke pasar. Contoh beta test pasca-rilis adalah pengumpulan data atau umpan balik dari para pengguna produk software agar perusahaan bisa melakukan upgrade atau perbaikan di masa mendatang.

Kapan Beta Testing Dilakukan?

Biasanya, beta test selalu dilakukan setelah alfa testing selesai. Akan tetapi, sebelum produk dirilis ke pasar (Go Live/ Launching). Di sini, produk sudah memasuki tahap penyelesaian sekitar 90-95% atau hampir lengkap sepenuhnya.

[elementor-template id="26379"]

Sebagian besar produk saat ini harus menjalani fase beta test. Sebab, perusahaan harus memenuhi persyaratan teknis dalam setiap proses produksi. Tahap-tahap prosesnya, antara lain:

  • Semua komponen produk siap untuk memulai beta test
  • Dokumentasi harus diterima pengguna akhir (end-user). Termasuk panduan rinci tentang persiapan, instalasi, dan penggunaan produk.
  • Tim manajemen produk harus meninjau dan memeriksa apakah setiap fungsi produk bekerja dengan baik.
  • Prosedur untuk mengumpulkan Bug, umpan balik, data, dll, harus diidentifikasi dan ditinjau sebelum dipublikasikan.

Rata-rata dibutuhkan durasi waktu sekitar 4-6 minggu per siklus beta test. Jika ada fitur baru yang ditambah atau di-upgrade, maka siklus akan semakin bertambah lama.

System Testing

System testing adalah tingkat pengujian perangkat lunak, di mana software atau aplikasi tersebut diuji kelayakan operasionalnya secara lengkap dan terintegrasi. Tujuan system testing adalah mengevaluasi kesesuaian sistem dengan persyaratan yang ditentukan perusahaan.

System testing biasanya dilakukan oleh tim independen dari tim developer software (pengembang program aplikasi) untuk mengukur kualitas sistem tanpa bias. Hal ini mencakup system testing fungsional dan non-fungsional.

Nah, itulah pengertian dari beta test untuk menguji kelayakan produk sebelum launching ke pasar. Tak perlu khawatir, Software Akuntansi Harmony adalah solusi pembukuan modern dan canggih yang sudah melewati uji coba dan system testing dari tim ahli dan handal.

Software Akuntansi Harmony dihadirkan untuk memberikan fungsi dan fitur akuntansi agar kinerja tim keuangan perusahaan bisa semakin efektif dan efisien, tanpa ribet, tanpa membuang waktu sia-sia.

Yuk, langsung buktikan keunggulan Software Akuntansi Harmony secara GRATIS (30 Hari Trial) daftar sekarang di sini. Mau info menarik lainnya seputar bisnis dan keuangan? Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony hari ini.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram