Laporan keuangan sangat berkaitan dengan bagaimana perusahaan bisa menganalisa untung atau rugi yang dialami. Itulah sebabnya setiap perusahaan selalu melibatkan laba rugi kotor (gross profit) dalam laporan laba rugi maupun laporan komprehensif laba rugi. Bahkan, untuk dapat menganalisa laba bersih, diperlukan data-data yang berkaitan dengan laba rugi kotor pada periode tertentu.
Melihat pentingnya analisa keuangan terkait dengan laba rugi kotor, perusahaan harus paham dengan analisa laporan laba rugi secara detail.
Dengan demikian, rating penjualan perusahaan akan meningkat dan beban perusahaan akan menurun.
Table of Contents
Gross profit atau laba rugi kotor menurut arti umum yaitu pendapatan dari penjualan sebelum dikurangi biaya overhead, gaji pegawai, pajak, dan pembayaran bunga. Dengan demikian, di dalam laba rugi kotor terdapat keuntungan sekaligus terdapat biaya untuk membuat produk maupun biaya untuk penyediaan jasa. Laba rugi kotor masih belum bisa disebut keuntungan murni dari penjualan.
Menurut arti khusus, laba rugi kotor adalah jumlah penjualan bersih pasca mengalami pengurangan Harga Pokok Penjualan (HPP). Selama biaya produksi sudah dipertanggungjawabkan, maka pendapatan sudah bisa dikategorikan sebagai laba rugi kotor.
Dari pengertian umum maupun pengertian khusus tersebut, bisa dimengerti bahwa laba kotor adalah pendapatan dari penjualan yang sudah dipotong biaya pertanggungjawaban produksi tetapi masih belum terpotong biaya untuk gaji, pajak, dan pembayaran suku bunga perusahaan.
Baca Juga : 4 Karakteristik Laporan Keuangan Yang Harus Anda Tahu
[elementor-template id="26379"]
Cara menghitung laba kotor bisa dilakukan dengan menghitung selisih pendapatan dan HPP. Pendapatan merupakan hasil atau laba dari penjualan, sedangkan Harga Pokok Produksi (HPP) merupakan biaya produksi untuk menghasilkan produk dan jasa. Dengan adanya HPP, maka penentuan harga produk menjadi lebih mudah, sehingga akan semakin jelas menentukan laba kotor yang akan diterima oleh perusahaan. Cara menghitung laba kotor bisa menggunakan laba kotor rumus, yaitu:
Laba Kotor (gross profit) = Pendapatan – HPP
Perlu Anda ketahui bahwa penentuan HPP, penjualan, gross profit, dan laba bersih merupakan tahapan dalam membuat pembukuan sederhana perusahaan.
Untuk membantu Anda memahami permasalahan laba rugi kotor, berikut ini akan dibantu dengan sebuah contoh dalam menghitungnya.
Misalnya, dalam satu periode penjualan, PT. Putra Putri Pertiwi telah melakukan penjualan sebesar Rp 100.000.000. Sedangkan HPP yang telah diakumulasikan sebelumnya sebesar Rp 60.000.000. Selain itu, terdapat pengeluaran untuk biaya pemasaran sebesar Rp 5.000.000, biaya administrasi Rp 15.000.000, dan pajak sebesar Rp 5.000.000.
Dari masalah di atas, untuk menghitung laba kotor hanya perlu mengurangkan penjualan dengan HPP dan mengabaikan unsur-unsur lain seperti biaya pemasaran, biasa administrasi, dan pajak. Cara menghitungnya yaitu:
Laba Kotor (gross profit) = Pendapatan – HPP
= Rp 100.000.000 - Rp 60.000.000
= Rp 40.000.000
Jadi, laba kotor yang diperoleh PT. Putra Putri Pertiwi dalam satu periode tersebut adalah Rp 40.000.000.
Demikianlah pengertian gross profit dan cara menghitungnya. Gross profit sangat penting dalam laporan keuangan karena akan menentukan besarnya laba bersih perusahaan. Untuk menghitung data-data yang lebih luas, tentu melakukan secara manual akan menyita banyak waktu dan pikiran.
Tak perlu ribet, solusi menghitung laporan keuangan untuk perusahaan Anda adalah dengan software akuntansi Harmony yang telah diintegrasikan. Penggunaan software harmony sangat mudah sehingga akan menghemat waktu, biaya, dan tenaga tim akuntansi dan admin keuangan.
Untuk dapat menikmati fitur-fitur lengkap dari software akuntansi harmony, caranya mudah! Klik link ini dan isi data secara lengkap. Jangan khawatir, Anda akan dapatkan software Harmony tanpa perlu membayar apapun alias GRATIS selama 30 hari.