Debt to assets ratio dibutuhkan perusahaan dalam mengukur kesehatan keuangan perusahaan khususnya dalam menanggung hutang yang dimilikinya. Debt to assets ratio menggunakan perbandingan total hutang dengan total aset yang dimiliki.
Debt to assets ratio sering disingkat dengan DAR yang merupakan bagian dari rasio solvabilitas. Rasio solvabilitas juga disebut dengan rasio leverage yang berfokus pada kewajiban perusahaan.
Debt to assets ratio membandingkan total hutang dengan total aset perusahaan.
Table of Contents
Pengertian debt to assets ratio adalah rasio yang mengukur seberapa besar aset perusahaan dapat menanggung hutang yang dimiliki korporasi tersebut. Apabila hasil dari debt to asset ratio tinggi maka semakin tinggi resiko perusahaan dalam melunasi kewajibannya.
Menurut Kasmir debt to asset ratio juga bisa digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan dapat mempengaruhi pengelolaan aset korporasi. (2010, hal. 156).
Debt to asset ratio juga erat kaitannya dengan debt to equity ratio. Debt to equity ratio adalah rasio yang mengukur hutang dilihat dari modal yang dimiliki perusahaan. Rasio ini juga erat kaitannya dengan long term debt to equity ratio.
Long term debt to equity ratio adalah rasio yang mengukur hutang jangka panjangnya dengan modal sendiri. Bila hasilnya dibawah angka 1 maka kondisi keuangan perusahaan terhadap hutangnya dinilai masih baik.
Baca juga : Penjelasan Lengkap Analisis Rasio Keuangan dan Jenis-Jenisnya
[elementor-template id="26379"]
Debt to asset ratio nyatanya sangat dibutuhkan perusahaan. Hasil dari Debt to asset ratio bisa menggambarkan kondisi perusahaan meliputi hal-hal dibawah ini :
1. Jumlah aset dan hutang yang dimiliki perusahaan dalam periode berjalan. Dari rasio ini diketahui pula keseimbangan jumlah modal dan aktiva yang dimiliki perusahaan.
2. Nilai debt to assets ratio yang tinggi mengindikasi besaran aset yang dibiayai modal relatif kecil. DER nyatanya berfungsi untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya pada pihak ketiga
3. Resiko atas pelunasan kewajiban jangka panjang juga semakin tinggi. Hal ini nantinya bisa mempengaruhi penggunaan net profit margin yang dihasilkan. Laba yang dihasilkan bisa saja dialihkan untuk melunasi hutang ketimbang meningkatkan rasio perputaran persediaan bilamana aset likuid yang dimiliki tidak memadai.
Laba juga dibutuhkan untuk mengukur return of asset. Return of asset adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya.
4. Hutang yang tinggi nyatanya diikuti dengan beban bunga yang tinggi pula. Perusahaan perlu membayar angsuran hutang ditambah beban bunganya setiap bulan. Hal ini yang mendorong Anda untuk memperhatikan current rasio lancar bila debt to assets ratio cenderung tinggi.
Rumus dalam menghitung debt to asset ratio adalah = Total Hutang / Total Aset. Total hutang disini meliputi hutang jangka panjang maupun jangka pendek. Begitu pula total aset yang digunakan dalam perhitungan debt to asset ratio mencakup aset lancar dan aset tetap. Hasil dari debt to asset ratio biasanya berupa prosentase sehingga perlu dikalikan 100 % setelah pembagiannya.
Penilaian atas DER sendiri terbagi atas tiga golongan yaitu sebagai berikut :
• Bila hasil debt to assets ratio kurang dari 0,5 kali artinya aset perusahaan dibiayai dari ekuitas atau modal sendiri.
• Jika hasil debt to assets ratio lebih besar dari 0,5 kali artinya aset perusahaan dibiayai dari hutang.
• Apabila hasil debt to assets ratio adalah 0,6-0,7 kali maka dikatakan normal. Walaupun begitu hasil ini perlu dibandingkan dengan DER pada industri yang sama.
Untuk lebih memahami perhitungan debt to assets ratio bisa lebih jelas dengan mengikuti contoh soal berikut ini :
PT. KLM diketahui memiliki total aset sebesar 5 miliar rupiah sementara total kewajibannya mencapai 4 miliar rupiah yang terdiri dari hutang bank dan hutang dagang. Dari data ini bisa diketahui besaran debt to assets ratio sebagai berikut :
= (Rp.4.000.000.000 : Rp. 5.000.000.000 ) x 100 %
= 0.8 x 100 %
= 80 %
Ini artinya kebanyakan aset dalam PT.KLM dibiayai oleh hutang. Tingginya DER juga kurang baik bagi PT.KLM sehingga penting melakukan efisiensi serta menyediakan aset likuid untuk mengangsur hutang yang dimilikinya.
Apakah Anda ingin pembukuan perusahaan rapih tanpa perlu repot menghitung dan mengerjakan sendiri? Kami punya solusinya. Harmony Accounting Service merupakan jasa pembukuan, akuntansi online, perhitungan dan pelaporan pajak untuk membantu para pengusaha yang sibuk setiap harinya.
Gunakanlah layanan terbaik Harmony untuk mendapatkan pembukuan mudah setiap bulannya dan terjangkau dengan menggunakan harmony accounting services.
Untuk Anda yang ingin lebih dimudahkan dalam mengurus pembukuan Anda dapat menggunakan Harmony Accounting Software. untuk menghasilkan pencatatan akuntansi yang tepat dan akurat.
Perhitungan atas pajak serta kebutuhan laporan keuangan lainnya bisa dikerjakan secara cepat dan tepat. Anda bisa menggunakan software ini secara gratis selama 30 hari dengan daftar akun disini.
Ingin mengetahui update mengenai seputaran keuangan, bisnis, dan lainnya. Anda dapat mengunjugi sosial media kami seperti Facebook, Instagram, dan Linkedin Harmony.