Sudahkah Anda mengetahui bahwa alokasi biaya atau cost allocation adalah bagian dari akuntansi biaya?
Jika belum memahami, alokasi biaya adalah istilah yang berasal dari cost allocation yaitu sebuah kegiatan yang berkaitan dengan beberapa jenis biaya lainnya.
Contoh alokasi biaya biasanya akan Anda ketahui dari jam tenaga kerja langsung, sedangkan biaya tenaga kerja atau biaya lainnya akan masuk ke departemen.
Di mana beberapa alokasi biaya ini biasanya didapat dari produk, departemen, maupun divisi.
Lantas, bagaimana cara memahami alokasi biaya atau cost allocation supaya keuangan bisnis Anda terencana serta efisien?
Berikut artikel ini akan membahas fungsi, jenis dan cara kerjanya pada alokasi biaya di bawah ini.
Table of Contents
Alokasi biaya adalah proses membebankan biaya, mengidentifikasi, dan mengumpulkan biaya ke objek biaya. Seperti contoh alokasi biaya yaitu produk, departemen, program, atau cabang perusahaan.
Dengan melibatkan identifikasi objek biaya ini dalam perusahaan, bertujuan untuk mengeluarkan beberapa biaya, yang kemudian untuk dialokasikan biaya ke objek biaya sesuai dengan kriteria tertentu.
Apabila biaya dialokasikan dengan ketentuan yang benar, maka perusahaan dapat melacak objek biaya tertentu yang menghasilkan keuntungan atau kerugian bagi bisnis.
Namun apabila biaya dialokasikan ke objek biaya yang salah, maka bisnis dapat mengalokasikan sumber daya ke objek biaya yang tidak menghasilkan laba sesuai yang diharapkan.
Berikut ini ada beberapa jenis biaya dalam akuntansi biaya yang harus bisa diklasifikasikan oleh perusahaan supaya dapat mengalokasikan biaya ke objek biaya, yaitu antara lain:
Dalam biaya langsung merupakan sebuah biaya yang dapat ditemukan pada produk atau jasa tertentu, sehingga tidak perlu dialokasikan ke objek biaya tertentu.
Oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui pengeluaran mana saja yang masuk ke sektor atau departemen tertentu, sehingga bisa menguntungkan dan bisa menentukan pengeluaran mana yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa.
Contoh alokasi biaya langsung yaitu upah pekerja pabrik yang ditugaskan ke departemen tertentu, dan tidak perlu ditugaskan kembali ke departemen itu.
Baca Juga: Biaya Marginal (Marginal Cost), Bagaimana Cara Menghitungnya?
Adanya biaya tidak langsung ini merupakan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan objek biaya tertentu misalnya yaitu fungsi, produk, atau departemen.
Oleh karena itu biaya ini digunakan sebagai biaya operasional dan kesehatan perusahaan. Selain itu adapun contoh biaya tidak langsung ini termasuk biaya manajemen, biaya keamanan dan sebagainya.
Biasanya biaya ini juga harus dikumpulkan, identifikasi, serta dialokasikan ke objek biaya tertentu pada perusahaan.
Sehingga dilihat perbedaannya pada biaya tidak langsung dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Dimana biaya variabel memiliki tingkat output yang bervariasi sedangkan biaya tetap memiliki produk departemen tertentu.
Salah satu biaya overhead termasuk ke dalam akuntansi biaya, yang merupakan bagian dari biaya tidak langsung dan biaya produksi.
Sehingga biaya ini tidak berkaitan langsung dengan tenaga kerja ataupun biaya material untuk produksi barang maupun jasa.
Demi mendukung jalannya proses produksi, biasanya biaya overhead juga akan dibebankan ke dalam akun pengeluaran yang mana harus dibayar walaupun perusahaan menjual barang atau tidak.
Inilah contoh biaya overhead yaitu biaya asuransi, biaya sewa, biaya utilitas, pencetakan, administrasi dan hukum, penelitian & pengembangan, dan pencetakan.
Adapun berikut ini beberapa langkah untuk mengetahui cara kerja mekanisme alokasi biaya ke objek biaya, antara lain:
Pada tahap pertama dalam mengalokasikan biaya yaitu dengan cara mengidentifikasi objek biaya yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Di mana memperkirakan biaya ini harus berdasarkan terpisah.
Salah satu cara mengidentifikasi objek biaya ini memang penting karena karyawan merupakan penggerak bisnis, dan harus membuat suatu keputusan dalam mempertimbangkan biayanya.
Adapun objek biaya yang meliputi yaitu proyek, merek, lini produk, divisi maupun departemen, hingga cabang perusahaan. Sebuah usaha juga tentu memperhitungkan dasar alokasi biayanya, karena dasar inilah yang digunakan untuk mengalokasikan biaya kepada objek biaya.
Kemudian ketika Anda sudah mengidentifikasi objek biaya, maka tahap selanjutnya yaitu mengakumulasi biaya pada kumpulan biaya yang menunggu alokasi ke objek biaya tersebut.
Sehingga dengan mengumpulkan biaya, Anda harus melakukan beberapa kategori yaitu dengan cara mengumpulkan biaya berdasarkan alokasi biaya yang sudah digunakan.
Misalnya kumpulan biaya ini adalah penggunaan air, asuransi, biaya sewa, listrik, luas tanah, konsumsi bahan bakar, serta biaya pemeliharaan kendaraan.
Terakhir pada tahap alokasi biaya adalah cost diver yang dapat menyebabkan perubahan biaya karena adanya suatu kegiatan.
Adapun contoh pendorong biaya atau cost diver ini merupakan jumlah jam kerja langsung, jumlah pesanan pembelian, jumlah jam mesin, jumlah pembayaran yang diproses, hingga jumlah faktur yang dikirim ke pelanggan.
Baca Juga: Pengertian Harga Pokok Produksi, Elemen, Dan Contoh Perhitungannya
Berikut ini ada beberapa fungsi sebagai adanya alasan suatu alokasi biaya yang penting untuk perusahaan, meliputi:
Adanya alokasi biaya ini ternyata mendukung manajemen untuk mengambil suatu keputusan, yang mana keputusan ini didapat dari data penting tentang penggunaan biaya.
Hal ini dikarenakan objek biaya biasanya akan mengambil sebagian besar biaya perusahaan, yang dapat menimbulkan produk tersebut tidak menguntungkan melalui departemen atau bahkan bertujuan mengetahui kebenaran alokasi biaya.
Untuk objek biaya yang tidak menguntungkan, manajemen perusahaan dapat memotong biaya yang dialokasikan dan mengalihkan uang tersebut ke objek biaya lain yang lebih menguntungkan.
[elementor-template id="26379"]
Pada alokasi ini juga membantu perusahaan untuk mengetahui apakah departemen tertentu dapat menguntungkan atau tidak, namun jika objek biaya tidak menguntungkan maka perusahaan dapat mengevaluasi kinerja karyawan.
Selain itu perusahaan harus menentukan apakah ada penurunan produktivitas tersebut menjadi penyebab kerugian atau tidak, jika tidak maka perusahaan sebaiknya memberikan penghargaan kepada departemen tersebut.
Karena sudah mencapai profit yang tinggi dan memotivasi karyawan supaya kinerjanya menjadi lebih baik.
Seperti itulah penjelasan mengenai alokasi biaya yang mungkin bisa Anda terapkan ke dalam bisnis Anda.
Karena pembahasan ini memanglah penting yang harus dipahami sebelum dilakukan penentuan alokasi biaya, sehingga Anda bisa memastikan setiap pos pengeluaran biaya bisnis tidak ada selisih kerugian atau perhitungan.
Untuk meminimalisir kerugian serta memantau pengeluaran biaya dalam bisnis pada laporan keuangan yang secara realtime, maka Anda bisa memakai software pembukuan Harmony .
Anda juga bisa melakukan di mana saja dan kapan saja tanpa perlu repot. Fitur yang bisa digunakan seperti pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank transaksi secara otomatis, penghitungan aset, dan keuangan usaha yang mudah dikelola karena terdapat 20 lebih laporan keuangan secara real time.
Yuk, coba gunakan Harmony GRATIS 30 hari di sini. Dapatkan juga update informasi dari Harmony dengan mengikuti media sosialnya di Facebook, Instagram, dan LinkedIn.